- PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Otot merupakan alat gerak aktif. Pada umumnya hewan mempunyai kemampuan untuk bergerak. Gerakan tersebut disebabkan karena kerja sama antara otot dan tulang. Tulang tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak jika tidak digerakan oleh otot. Otot mampu menggerakan tulang karena mempunyai kemampuan berkontraksi. Kerangka manusia merupakan kerangka dalam, yang tersusun dari tulang keras (osteon) dan tulang rawan (kartilago).
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf (neuron) dan sel-sel penyokong (neuroglia dan Sel Schwann). Kedua sel tersebut demikian erat berikatan dan terintegrasi satu sama lain sehingga bersama-sama berfungsi sebagai satu unit. Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan medula spinalis. Sistem saraf tepi terdiri dari neuron aferen dan eferen sistem saraf somatis dan neuron sistem saraf autonom.
Gerak sel terjadi karena sitoplasma merubah bentuk (lihat pergerakan amuba). Pada sel-sel sitoplasma ini merupakan beneng-benang halus yang panjang disebut miofibril. Kalau sel otot yang mendapatkan ransangan maka miofibril akan memendek, dengan kata lain sel otot akan memendekkan dirinya ke arah tetentu (berkontraksi).
- Tujuan
Adapun tujuan ari praktikum ini adalah
- Mempelajari cara mematikan katak dengan metode single pithing dan double pithing.
- Mempelajari cara membuat preparat otot syaraf.
- Mempelajari berbagai macam rangsangan terhadap preparat otot syaraf.
- Meregistrasi kontraksi sederhana dalam menghitung komponen-komponennya.
- Mempelajari rangsangan subminimal, minimal, submaksimal, maksimal, dan supramaksimal dan kontrak maksimal.
- Mempelajari fungsi dari bagian-bagian susunan syaraf pusat.
- Mempelajari aksi integrative dari system syaraf dan sifat-sifat berbagai macam reflex.
0 comments:
Posting Komentar