Berdasarkan
penelitian, kulit kakao atau biasa kita sebut kulit cokelat mempunyai kandungan
gizi yaitu 22% protein, 3–9% lemak, bahan kering (BK) 88%, protein kasar (PK)
8%, serat kasar (SK) 40,15, dan TDN 50,8%, metabolisme energi (K.kal) 2,1, pH
6,8. Dari penjelasan tentang kandungan gizi dapat disimpulkan bahwa kulit kakao
ini memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dan dapat diolah menjadi limbah
yang bernilai jual tinggi. Melihat kandungan gizi kulit kakao yang cukup tinggi
dan belum termanfaatkan dengan maksimal, maka penulis melakukan inovasi berupa
“ Pemanfaatan Kulit Buah Kakao (Theobroma Cacao L) Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Biskuit Bernilai Gizi Tinggi”.
Dalam
karya tulis ini penulis berkeinginan mengubah
limbah kulit buah kakao (Theobroma Cacao L) menjadi limbah yang bernilai jual, mengubah kulit buah kakao (Theobroma Cacao L) menjadi bahan dasar pembuatan biskuit, dan menciptakan usaha kreatif
masyarakat.
Dalam pembuatan biskuit tepung kulit kakao, penulis menggunakan bahan
tepung kulit kakao, mentega putih, gula putih, telur, dan baking powder. Tepung
kulit buah kakao didapat dengan cara pengeringan dan penghalusan.
Akhirnya dengan teknik yang sederhana kulit buah kakao dapat dijadikan
bahan dasar pembuatan biskuit. Setiap 5 Kg kulit buah kakao menghasilkan 1 Kg
tepung kulit buah kakao. Kemudian keuntungan dari produksi tepung kulit buah
kakao setiap bulanya adalah Rp 1.800.000
dan keuntungan dari produksi biskuit tepung kulit kakao setiap bulanya adalah
Rp 13.545.000
Hasil Pengamatan disini
0 comments:
Posting Komentar