Salah satu alasan para petani di Indonesia menggunakan senyawa kimia seperti pestisida atau DDT, dikarenakan permasalahan hama yang menjadi factor utama penyebab gagal panen di Indonesia. Hama sendiri merupakan salah satu faktor pembatas yang sangat berpengaruh dalam proses produksi tanaman di Indonesia baik tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan. Hama juga merupakan salah satu penyebab ditolaknya suatu produk untuk masuk ke suatu negara. Sehingga pengendalian hama menjadi tantangan yang sangat penting dipenuhi untuk mencapai ketahanan pangan.
Silika merupakan salah satu mineral yang tersebar melimpah di bumi. Silika merupakan jenis material yang berbeda seperti tanah, pasir dan batuan. Nano-silika mempunyai banyak aplikasi di beberapa industri farmasi, enterosorben dan akhirakhir ini digunakan sebagai pestisida. Penggunaan silika dalam bentuk silica oxide NP(SNP) telah berhasil memberantas hama pada padi yaitu Sitophilus oryzae (kumbang padi), Lipaphis pseudobrassicae (kutu) dan Spodoptera litura (ulat grayak) dengan konsentrasi tertinggi adalah 500 ppm telah mengakibatkan kematian rata-rata 95%. Penggunaan silika juga tidak membahayakan ekosistem lingkungan, dan juga tidak membahayakan keberlangsungan kehidupan biologis, United States Departement of Agriculture (USDA) telah membuktikan bahwa pengunaan padatan silika aman atau tidak berbahaya. Pengguanaan silika tidak bersifat toksik dan tetap mempertahankan biotic dan biotic stress pada tanaman. Baca lebih lanjut
Diajukan untuk Mengikuti Kompetisi
NATIONAL ESSAY COMPETITION
PEKAN TEKNOLOGI MINERAL
BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI MINERAL- LIPI
2017
oleh : Dwi Indah Lestari (Budidaya Perairan/ 2015/ INSTITUT PERTANIAN BOGOR)
0 comments:
Posting Komentar