Prinsip analisis risiko berkelanjutan menjamin bahwa identifikasi risiko dapat mencegah kejadian bencana pertambangan. Pada analisis risiko, Supply Chain Management sebagai salah satu indikator penyelenggaraan usaha pertambangan yang tidak hanya normatif, namun juga bersifat praktis dapat diimplementasikan guna menjamin bahwa kegiatan pertambangan mineral tetap mengedepankan aspek keberlanjutan dan minimalisasi risiko bencana. Penggunaan metode pengelolaan terbaru didukung fakta bahwa usaha pertambangan memiliki risiko ancaman bencana tinggi mengakibatkan perlunya mengedepankan prinsip reduce, reprocessing, downcycling, serta dispose responsibly. Delapan prinsip pada upaya mitigasi bencana pertambangan yang selaras dengan metode pengelolaan sebagaimana tercantum di atas adalah: Environmental quality, Quality of life, Work environment, Local investment, Business ethics, Transparency and reporting, Innovation, Economic efficiency. Kedua prinsip tersebut efektif untuk melakukan upaya mitigasi bencana pertambangan. Terakhir, sumber daya terbarukan sebagai tren pada usaha pertambangan yang ramah lingkungan perlu dimanfaatkan. Sumber daya terbarukan didukung dengan berkembangnya berbagai teknik dalam penciptaan sumber daya baru seperti teknik metalurgi. Teknik ini dapat memperpanjang masa guna sumber daya mineral yang tersedia saat ini agar dapat dimanfaatkan oleh generasi mendatang. Baca lebih lanjut.
Diajukan untuk Mengikuti Kompetisi
NATIONAL ESSAY COMPETITION
PEKAN TEKNOLOGI MINERAL
BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI MINERAL- LIPI
2017
oleh : Dimas S.E.W.S (Program Studi Ilmu Keperawatan/ 2014/ UNIVERSITAS GADJAH MADA)
0 comments:
Posting Komentar