Abstrak
Permasalahan mendasar yang dialami oleh pelaku UMKM saat pandemi Covid-19
yaitu penurunan penjualan, kekurangan modal usaha, kesulitan mendistribusikan
barang, dan kesulitan mendapatkan bahan baku. Cooper.id menjadi salah satu
smart platform berbasis koperasi digital yang dapat membantu pemulihan UMKM
dan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19. Tujuan dari karya tulis ilmiah
ini yaitu untuk mengetahui konsep, mekanisme, dan tahap implementasi dari
aplikasi Cooper.id. Metode penulisan pada karya tulis ilmiah ini menggunakan
teknik penulisan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang digunakan
pada karya tulis ilmiah ini yaitu data sekunder yang diperoleh dari jurnal ilmiah
dan website resmi pemerintah. Aplikasi Cooper.id mengusung konsep koperasi
digital dan memiliki fitur-fitur yang mudah digunakan. Fitur tersebut meliputi
home, search, profile, transaction, pembiayaan, simpanan, coop mart, digital
academy, laporan keuangan, data anggota, dan chat. Analisis manfaat dari aplikasi
Cooper.id dapat dilihat dari aspek ekonomi, aspek sosial, dan aspek keberlanjutan.
Aplikasi Cooper.id memiliki keunggulan sebagai aplikasi berbasis koperasi digital
yang efektif dan mudah digunakan untuk mengatasi berbagai permasalahan
UMKM. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi Cooper.id dapat menjadi
salah satu solusi yang tepat untuk membantu pemulihan UMKM dan ekonomi
nasional di tengah pandemi Covid-19.
Kata Kunci : Cooper.id, Covid-19, Ekonomi, UMKM
Abstract
The Covid-19 pandemic has greatly impact on the economic sector this evidenced
by the contraction of economic growth and various problems experienced by
MSMEs. Whereas MSMEs are a sector that has an important role in the
Indonesian economy. The basic problems experienced by MSMEs actors are
decreased sales, lack of working capital, difficulty in distributing goods, and
difficulty in obtaining raw materials. To overcome the various problems
experienced by MSMEs, the government has made various efforts. However, the
efforts made by the government have not been fully able to overcome the various
problems experienced by MSMEs because they only focus on the stimulus for
providing business capital. Therefore, there is an innovation from the author, an
application called Cooper.id. Cooper.id is a smart platform based on digital
cooperatives that can help restore MSMEs and the national economy in the midst
of the Covid-19 pandemic. The writing method in this scientific paper is a
qualitative writing technique and uses secondary data. The Cooper.id application
carries the concept of digital cooperatives and has features that are easy to use.
The features in this application are home, search, profile, transaction, financing,
savings, coop mart, digital academy, financial reports, member data, and chat.
Analysis of the benefits of the Cooper.id application can be seen from the
economic aspect, social aspect, and sustainability aspect. So it can be concluded
that the Cooper.id application can be one of the right solutions to help the
recovery of MSMEs and the national economy in the midst of the Covid-19
pandemic.
Keywords: Cooper.id, Covid-19, Economy, MSMEs
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan saja,
namun juga sangat berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Hal tersebut
dibuktikan dengan adanya kontraksi pertumbuhan ekonomi sebesar 2,19 persen
(yoy) pada triwulan IV 2020 terhadap triwulan IV 2019 (BPS, 2021). Salah satu
sektor dalam perekonomian yang paling terdampak pandemi Covid-19 yaitu
sektor UMKM. Pernyataan tersebut diperkuat dengan data dari Kementrian
Koperasi yang melaporkan bahwa sebanyak 163.713 UMKM serta 1.785 koperasi
terdampak pandemi Covid-19 (Antara 2020, dalam Rosita 2020). Padahal UMKM
merupakan sektor yang memiliki peran penting terhadap perekonomian Indonesia.
UMKM merupakan sektor yang berkontribusi sebesar 60% terhadap PDB
Indonesia dan 97% terhadap penyerapan tenaga kerja (Arianto, 2020).
Permasalahan mendasar yang dialami oleh pelaku UMKM saat pandemi
Covid-19 yaitu penurunan penjualan, kekurangan modal usaha, kesulitan
mendistribusikan barang, dan kesulitan mendapatkan bahan baku. Pernyataan
tersebut dibuktikan dengan data dari Menkop UKM yang melaporkan bahwa 56%
UMKM mengalami penurunan penjualan saat pandemi Covid-19, 22%
mengalami permasalahan pada aspek pembiayaan, 15% mengalami permasalahan
distribusi barang, dan 4% mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku mentah
(Erdawati dan Desda, 2020). Selain itu, permasalahan lain yang dialami oleh
UMKM yaitu adanya pengurangan stok barang dan pengurangan karyawan.
Menurut Rosita (2020) sebanyak 39,9% UMKM mengurangi stok barang saat
pandemi dan 16,1% UMKM lebih memilih untuk mengurangi karyawan. Hal
tersebut tentu saja akan berpengaruh besar terhadap kondisi perekonomain
Indonesia karena akan berpengaruh terhadap peningkatam jumlah pengangguran.
Permasalahan dan krisis ekonomi yang dialami oleh UMKM merupakan sebuah
ancaman untuk pembangunan ekonomi di Indonesia.
Sektor UMKM yang paling terdampak pandemi Covid-19 yaitu usaha
makanan dan minuman, industri kreatif, dan pertanian. Hal itu disebabkan adanya
penurunan daya beli masyarakat sehingga berpengaruh terhadap penurunan
penjualan oleh UMKM. Berdasarkan data dari P2E LIPI, pandemi Covid-19 telah
menyebabkan penurunan terhadap UMKM yang bergerak pada usaha makanan
dan minuman mikro sebesar 27%, usaha kecil makanan dan minuman sebesar
1,77%, dan usaha menengah sebesar 0,07% (Amri, 2020). Oleh karena itu,
diperlukan sebuah solusi dan mitigasi sebagai stimulus untuk memulihkan sektor
UMKM. Sektor UMKM harus mendapatkan penanganan khusus sebagai motor
penggerak perekonomian Indonesia. Sehingga dibutuhkan sebuah upaya untuk
mengatasi berbagai permasalahan yang dialami oleh UMKM.
Sebagai upaya untuk memulihkan UMKM saat pandemi Covid-19,
pemerintah terus memberikan dukungan melalui alokasi anggaran Program
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang mencapai Rp 123,46 triliun pada tahun
2020 dan Rp 48,80 triliun pada tahun 2021 (Kominfo, 2020). Selain itu,
pemerintah juga telah memasukan UMKM dan koperasi sebagai penerima
bantuan Kartu Prakerja, subsidi tarif listrik, dan penerima Keluarga Harapan
(Amri, 2020). Upaya lain yang dilakukan pemerintah yaitu memberikan insentif
pajak untuk UMKM dengan omset kurang dari Rp 4,8 miliar per tahun serta
pengenaan tarif PPh sebesar nol persen diberikan selama enam bulan yang
dimulai dari periode April sampai September 2020 (Sutrisna, 2020).
Namun, kebijakan pemerintah tersebut belum berjalan dengan optimal dan
belum sepenuhnya dapat menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh UMKM.
Permasalahan distribusi barang, akses penjualan, dan akses perolehan bahan baku
belum dapat diatasi, karena upaya dari pemerintah hanya berfokus pada stimulus
pemberian modal usaha. Bahkan upaya untuk meningkatkan literasi digital kepada
pelaku UMKM masih belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Adlan
(2021) melaporkan bahwa sebanyak 23,8% UMKM masih memiliki pengetahuan
yang minim dalam menjalankan bisnis online. Menkop UKM juga melaporkan
bahwa hanya 19% UMKM yang sudah terhubung ke ekosistem digital atau sekitar
12 juta dari 64 juta UMKM (Antara, 2021). Sehingga diperlukan terobosan baru
untuk mengatasi kelemahan dari upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan
mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh pelaku UMKM.
Di era pandemi Covid-19 UMKM dituntut untuk bertransformasi ke arah
digital agar dapat survive dan membantu pemulihan ekonomi di era new normal.
Menkop UKM, Teten Masduki menyatakan bahwa UMKM dan koperasi yang
terhubung ke ekosistem digital akan dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19
(contan.co.id, 2021). Selain itu, dibutuhkan peningkatan kinerja UMKM melalui
dukungan koperasi. Teten Masduki menyatakan bahwa UMKM harus tergabung
dengan koperasi atau membentuk koperasi baru sehingga dapat membantu
UMKM dalam memenuhi kebutuhan usaha dan mengatasi persoalan-persoalan
yang dihadapi (kemenkopukm.com, 2021). Sebagai upaya untuk mendukung
pengembangan UMKM melalui koperasi sekaligus menerapkan digitalisasi, maka
hadir sebuah inovasi dari penulis yaitu aplikasi bernama Cooper.id. Cooper.id
merupakan smart platform yang dapat membantu pemulihan UMKM serta
ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19. Aplikasi ini memiliki fitur-fitur
yang mudah digunakan, seperti home, search, profile, transaction, pembiayaan,
simpanan, coop mart, digital academy, laporan keuangan, data anggota, dan chat.
Dalam penerapannya, aplikasi ini mengusung konsep koperasi digital dengan
berbagai fitur yang dikemas secara aplikatif sehingga diharapkan dapat mengatasi
permasalahan yang dialami oleh pelaku UMKM selama pandemi Covid-19.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Bagaimana kondisi UMKM selama pandemi Covid-19?
2. Bagaimana konsep dan mekanisme kerja dari Cooper.id sebagai smart
platform berbasis koperasi digital dalam memulihkan UMKM dan ekonomi
nasional di tengah pandemi Covid-19?
3. Bagaimana analisis manfaat dan tahapan implementasi dari aplikasi
Cooper.id?
Tujuan
Tujuan dari karya tulis ilmiah ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kondisi umum UMKM selama pandemi Covid-19
2. Untuk mengetahui konsep dan mekanisme kerja dari Cooper.id sebagai smart
platform berbasis koperasi digital dalam memulihkan UMKM dan ekonomi
nasional di tengah pandemi Covid-19.
3. Untuk mengetahui analisis manfaat dan tahapan implementasi dari aplikasi
Cooper.id.
Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari karya tulis ilmiah ini yaitu sebagai berikut:
1. Bagi Pemerintah
Manfaat karya tulis ilmiah ini bagi pemerintah yaitu sebagai solusi alternatif
serta mendukung program pemerintah dalam mengatasi berbagai persoalan
yang dialami oleh UMKM dan memulihkan ekonomi nasional di tengah
pandemi Covid-19.
2. Bagi Mahasiswa
Manfaat karya tulis ilmiah ini bagi mahasiswa yaitu dapat dijadikan sarana
untuk menerapkan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi serta dapat
menjadi media dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan kepada masyarakat
dan pelaku UMKM.
3. Bagi Pelaku UMKM
Manfaat karya tulis ilmiah ini bagi pelaku UMKM yaitu memberikan solusi
alternatif dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi selama
pandemi Covid-19. Selain itu, karya tulis ilmiah ini juga dapat menjadi
stimulus untuk memulihkan UMKM di tengah pandemi Covid-19.
PENUTUP
Kesimpulan
Kondisi UMKM saat pandemi Covid-19 mengalami berbagai
permasalahan serius diantaranya penurunan penjualan, masalah distribusi barang,
kekurangan modal usaha, dan kesulitan mendapatkan bahan baku. Aplikasi
Cooper.id merupakan salah satu solusi yang dapat membantu mengatasi
permasalahan-permasalahan tersebut. Aplikasi Cooper.id mengusung konsep
koperasi digital sehingga dapat mencapai efektivitas dan efisiensi koperasi dalam
memberikan stimulus untuk UMKM. Pelaku UMKM dapat menjual produknya
pada aplikasi Cooper.id. Setelah itu masyarakat dapat melakukan pembelian pada
aplikasi Cooper.id dan pembayaran dari transaksi tersebut menjadi pendapatan
untuk pelaku UMKM. Pemasaran secara online melalui aplikasi Cooper.id dapat
meningkatkan penjualan UMKM karena memiliki pangsa pasar yang lebih luas.
Selain itu, pelaku UMKM juga dapat menggunakan fitur-fitur lainnya yang
dimiliki oleh aplikasi Cooper.id. Aplikasi Cooper.id memiliki manfaat secara
ekonomi karena dapat memulihkan UMKM di tengah pandemi Covid-19. Selain
itu, aplikasi Cooper.id juga bermanfaat secara sosial karena dapat mengurangi
pengangguran dan menyejahterakan masyarakat. Sehingga aplikasi Cooper.id ini
akan berkontribusi dalam memulihkan UMKM dan perekonomian Indonesia di
tengah pandemi Covid-19.
Saran
Pemulihan UMKM dan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19
menggunakan aplikasi Cooper.id membutuhkan pengembangan yang lebih lanjut.
Perlu adanya fitur-fitur tambahan dan sistem yang lebih baik agar menghasilkan
aplikasi yang lebih unggul. Sehingga diperlukan kerja sama secara sinergis dari
berbagai pihak untuk merealisasikan pengembangan aplikasi Cooper.id.
---
Salam Peneliti Muda!
Untuk hasil karya yang lebih lengkap dapat menghubungi:
Instagram: @ukmpenelitianunila
Email: ukmpenelitianunila@gmail.com / ukmpunila@gmail.com
Youtube: UKM Penelitian Unila
Tiktok: ukmpunila
0 comments:
Posting Komentar