Abstract
Pigeon orchid is one of epiphytic wild orchids and a very important species in the genus
Dendrobium. Potential of terrestrial orchid as a medicine and in vitro multiplication, Orchid
belongs to the Orchidaceae family, which is the second largest family of flowering plants with
more than 850 genera. Terrestrial orchids have been widely used as traditional medicine.
Particularly used as traditional medicine has been given to diuretic, anti-rheumatic,
anti-inflammatory, anti-carcinogenic, hypoglycemic activities, anti-microbial,
anti-convulsive, relaxation, neuroprotective, and anti-virus. A large number of orchids have
been used in treatment of various diseases, therefore, several studies have been undertaken to
provide the medicinal uses of orchids.
Key word: pigeon orchid, anti-cancer, and medicine.
PENDAHULUAN
Anggrek Merpati (Dendrobium crumenatum) disebut dengan anggrek merpati karena
bentuk bunganya yang mirip dengan Merpati yang sedang terbang, anggrek ini bisa bertahan
hidup dimana saja baik dataran tinggi hingga dataran rendah anggrek ini berwarna putih
dengan corak kuning di bibirnya dan memiliki aroma yang sangat khas. Anggrek merpati
terkenal karena sifat pembungaannya yang singkat, terhadap ketahanan mekar bunga
anggrek, anggrek merpati merupakan anggrek dengan ketahanan mekar bunga terpendek
yaitu satu hari. Anggrek merpati merupakan salah satu jenis anggrek yang pembungaannya
memerlukan stimulasi kondisi lingkungan berupa suhu dingin. Temperatur yang dingin akan
merangsang organ bunga-sekalipun harumnya yang semerbak di setiap pagi dan memiliki
akar yang panjang yang membulat berbentuk seperti bulb pada bagian bawahnya memberikan
kesan ‘membengkak’ menjadi ciri khas tersendiri dari bunga ini spesies anggrek yang umum
ditemukkan di Asia Selatan dan Asia Tenggara, merupakan anggrek epifit tropis yang dapat
dengan mudah ditemukkan di pohon-pohon di sepanjang pinggir jalan penumbuhannya
biasanya dipicu oleh penurunan suhu.
Tanaman anggrek sendiri sering menjadi pilihan masyarakat dalam menambah
kecantikan rumah sebagai tanaman hias juga sering menjadi obat alternatif yang digunakan
masyarakat karena dipercaya mempunyai banyak khasiat, berbagai manfaat yang digunakan
sebagai obat tradisional yang dapat berperan sebagai obat anti-radang, anti-mikroba,
anti-kanker, anti-oksidan, antipiretik, anti diabetes, anti alergi, anti-penuaan, penyembuh
luka, dan meningkatkan imun tubuh. Negara Tiongkok, Jepang, Korea, Taiwan, dan Tibet.
Masyarakat lokal India, Sri Lanka, Papua New Guinea, Malaysia, dan Indonesia sering
memanfaatkan anggrek sebagai obat batuk, sakit telinga, kurap, pendarahan pada bagian
infeksi. Penelitian terhadap bunga anggrek dari genus dendrobium sebagai obat juga sudah
banyak dilakukan, mengetahui dengan hasil efek sitoksisitas ekstrak etanolik daun dan
pseudobulp dendrobium crumenatum swarz terhadap sel kanker yang sudah diuji coba
terbukti ampuh.
PENUTUP
Pemanfaatan anggrek merpati berpotensi menjadi obat anti kanker memerlukan
pengujian atau penelitian yang lebih lanjut dan kompleks. Inventaris anggrek merpati
memiliki peluang menjadi obat anti-kanker karena mengandung fitokimia yang berguna
menjadi antibodi, selain itu upaya konservasi anggrek bisa dilakukan untuk mencegah
anggrek dari kepunahan, dan juga kegiatan penelitian pengembangan dan pemanfaatan
koleksi anggrek sebagai tanaman obat untuk meningkatkan pemaksimalan anggrek sebagai
obat herbal.
---
Salam Peneliti Muda!
Untuk hasil karya yang lebih lengkap dapat menghubungi:
Instagram: @ukmpenelitianunila
Email: ukmpenelitianunila@gmail.com / ukmpunila@gmail.com
Youtube: UKM Penelitian Unila
Tiktok: ukmpunila
0 comments:
Posting Komentar