BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sumber daya alam adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang harus kita
syukuri dengan melestarikan dan melindunginya. Sumber daya alam merupakan
awal atau dasar pembangunan berkelanjutan negara untuk memberikan manfaat
bagi lingkungan dan sosial budaya masyarakat. Indonesia adalah negara yang
sangat kaya dalam hal sumber daya alam, karunia secara langsung diwujudkan
ketika Indonesia menjadi negara yang saat ini memiliki hutan hujan tropis terbesar
ketiga di dunia dan flora dan fauna yang hidup di bumi pertiwi kita. Ada begitu
banyak flora dengan berbagai manfaat, yaitu salah satunya adalah tanaman kopi.
Indonesia merupakan Negara dengan penghasil kopi terbanyak yang menempati
peringkat ke 4 setelah Brazil, Columbia, dan Vietnam. Hal ini dikarenakan
Indonesia menjadi kawasan yang cocok untuk sentra pertanian Oleh karena itu di
Indonesia terdapat tumbuhan yang beraneka ragam yang dapat dimanfaatkan
sebagai sector pertanian, salah satunya yaitu kopi (Saefulloh, 2018, hal. 2&3).
Ada berbagai jenis tanaman kopi yaitu kopi Arabika, Robusta dan Liberika
(Murad et al., 2020, hal. 29). Kopi robusta dikenal dengan kopi yang tahan (robust)
terhadap berbagai penyakit dan lingkungan yang berubah-ubah, memiliki sifat lebih
unggul di banding kopi lainnya, oleh karena itu kopi jenis robusta banyak di
budidayakan di Indonesia. Buah kopi robusta berbentuk elips dengan rata-rata
panjang buah adalah 12 mm. Buah kopi robusta dapat dipanen setelah berumur 10-
11 bulan. Ukuran biji kopi robusta sekitar 20-40% dari ukuran buahnya. Kopi
robusta sering disebut dengan biji kopi kelas dua, yang memiliki rasa asam sedikit
bahkan tidak memiliki rasa asam sama sekali (Wiyono, 2019, hal. 5).
Karena jenis kopi robusta banyak di budidayakan di indonesia sehingga
tanaman ini belum di manfaatkan secara maksimal dan perlu di berikan perhatian
lebih serius dengan cara mengolah limbah kulit kopi robusta sebagai bahan
alternatif bioetanol. Karena Tingginya konsumsi bahan bakar saat ini tidak
sebanding dengan ketersediaan sumber bahan bakar fosil yang semakin langka.
Cepat atau lambat cadangan minyak dunia akan habis. Ini karena deposit terbatas
dan tidak dapat diperbarui. Oleh karena itu, perlu adanya bahan alternatif yang
dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil. Penelitian tentang energi
terbarukan terus berkembang, termasuk sebagai salah satu program pemerintah
untuk mengurangi ketergantungan terhadap minyak pemanas yang ketersediaannya
terus menurun, meskipun implementasinya masih tertunda. Salah satu produk yang
layak adalah bioetanol, yang sekarang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk
memecahkan masalah energi.
Bioetanol memiliki beberapa keunggulan dibandingkan energi alternatif lainnya.
Di bawah itu, mereka memiliki kandungan oksigen yang lebih tinggi (35%)
sehingga mereka membakar lebih sempurna, memiliki angka oktan lebih tinggi
(118) dan lebih ramah lingkungan karena mengandung 1925% lebih sedikit emisi
CO. Selain itu, substrat untuk produksi bioetanol melimpah di Indonesia. Produk
ini ditujukan untuk dapat menggantikan minyak pemanas untuk kendaraan
bermotor dan mesin industri. Selanjutnya, mikroorganisme dapat terus menerus
memproduksi bioetanol.
Produksi bioetanol dilakukan di beberapa negara dengan menggunakan bahan
baku dari hasil pertanian dan perkebunan. Dalam hal ini, Indonesia memiliki
keunggulan dibandingkan negara dengan empat musim. Ketika banyak mencari
bahan baku tersebut di luar negeri, di Indonesia hal lain terjadi. Biomassa
melimpah dan murah di Indonesia, namun banyak yang terbuang. Oleh karena
itu, perlu dilakukan upaya untuk mengolah bahan baku alternatif lain dari sektor
non- pangan untuk produksi etanol. Bahan selulosa biomassa memiliki potensi
sebagai bahan baku alternatif untuk produksi etanol.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah dari Karya Tulis ini Adalah:
1. Mengapa Limbah Kulit Kopi sangat berpotensi untuk di manfaatkan ?
2. Apakah yang di maksud dengan Bioetanol?
3. Apa saja Proses pembuatan Bioetanol dari limbah kulit Kopi Robusta ?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan dari Karya tulis ini adalah:
1. Menjelaskan manfaat limbah kulit kopi sehingga berpotensi untuk di olah
kembali
2. Menjelaskan Tentang Bioetanol
3. Memberikan informasi mengenai Tahapan tahapan pembuatan Bioetanol dari
Limbah Kulit Kopi Robusta
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat dari Karya tulis ini adalah :
1. Memberikan Kontribusi sebagai salah satu bentuk usaha untuk mengurangi
limbah organik seperti kulit kopi.
2. Menambah wawasan baru tentang pemanfaatan limbah kulit kopi sebagai
bahan bakar alternatif Bioetanol.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Kopitermasuk tanaman yang menghasilkan limbah hasilsampingan yang cukup
besar dari hasil pengolahan. Limbah kulit kopi menjadi sangat berpotensi untuk
dimanfaatkan lebih lanjut karena keberadaan kopi tersebut sangat berlimpah di
Jawa Tengah.
2. Bioetanol merupakan bahan bakar alternatif yang diolah dari tumbuhan yang
memiliki keunggulan karena mampu menurunkan emisi CO2 hingga 18%,
dibandingkan dengan emisi bahan bakar fosil seperti minyak tanah.
3. Proses Pembuatan Bioetanol dari limbah kulit kopi Robusta melalui beberapa
tahap yaitu, proses Hidrolisis,Fermentasi,dan Distilasi.
4. Lamanya waktu fermentasi berpengaruh terhadap Yield, Viskositas, Densitas
serta kadar pada Bioetanol.
5.2.Saran
1. Perlu adanya informasi lebih lanjut mengenai kekurangan Bioetanol sebagai
bahan bakar.
2. Sebaiknya harus ada pengembangkan dalam memanfaatkan komoditas
perkebunan sebagai bentuk penanggulangan terhadap limbah organik yaitu
kulit kopi.
0 comments:
Posting Komentar