Pendahuluan
Sejak pandemi covid-19 yang terjadi di Indonesia, setiap aspek kehidupan
masyarakat mengalami perubahan yang signifikan. Dalam hal ini, salah satu aspek
yang dipaksa beradaptasi dalam keadaan genting ini adalah pendidikan. Sistem
pendidikan Indonesia yang pada dasarnya masih dalam tahap perkembangan
mendadak berhenti karena terdapat urgensi masalah pandemi yang lebih penting.
Akhirnya untuk mengatasi permasalahan tersebut, pembelajaran jarak jauh atau
yang sering disebut pembelajaran dalam jaringan (daring) pun diterapkan.
Seiring berjalannya waktu, pandemi covid di Indonesia mulai menunjukkan titik
terang. Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, mulai dari
September 2021 terlihat bahwa perkembangan kasus Covid-19 sudah relatif turun.
Perubahan ini tentu disambut baik oleh masyarakat dan pemerintah di Indonesia.
Mengingat urgensi pendidikan di Indonesia akhirnya pemerintah mengeluarkan
kebijakan mengenai pembelajaran tatap muka yang secara bertahap dilakukan di
sekolah dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Sejak tanggal 9 Agustus
2021 aturan mengenai kebijakan pembelajaran tatap muka telah ditanda tangani,
yaitu untuk setiap satuan pendidikan yang berada di wilayah PPKM level 3 dan
level 2 diperbolehkan melaksanakan sekolah tatap muka dengan kapasitas
maksimal 50%.
Peraturan mengenai pembelajaran tatap muka tentu saja memperoleh berbagai
macam respon dari masyarakat. Pembelajaran yang sebelumnya dilaksanakan
secara daring akhirnya dapat kembali dilaksanakan secara luar jaringan (luring).
Akan tetapi, dalam realisasinya pembelajaran tatap muka pada masa transisi ini
menemui beberapa kendala. Masalah ketidakefektifan proses belajar mengajar
pada masa pandemi tentu memberikan efek pada siswa. Salah satu efek yang
dapat ditemui adalah kurangnya keterampilan sosial siswa.
Pembelajaran secara daring membuat siswa kehilangan banyak kesempatan untuk
hidup bersosialisasi seluas-luasnya, baik dengan teman sebaya atau masyarakat
sekitar. Sedangkan, ada banyak manfaat yang dapat diambil ketika mereka
melakukan interaksi terhadap orang-orang di sekitarnya. Mereka dapat belajar arti
gotong royong, komunikasi yang baik, bekerja sama, mengendalikan emosi, skill
negosiasi serta manajemen waktu. Kemampuan-kemampuan tersebut akan sulit
didapatkan apabila pembelajaran dilakukan secara daring.
Saat pandemi, pemanfaatan internet untuk berkomunikasi lebih banyak digunakan
dan meningkat sekitar 30 hingga 40 persen, serta penggunaan internet pada daerah
yang tertinggal juga mengalami peningkatan sebesar 23 persen (Kominfo, 2020).
Namun dengan penggunakan internet yang meningkat tersebut, interaksi secara
digital belum mampu membangun jiwa sosial yang maksimal bagi para siswa.
Interaksi secara nyatalah yang akan memberikan dampak lebih terasa. Kecilnya
kesempatan untuk dapat saling berinteraksi secara langsung membuat jiwa sosial
mereka menurun. Mereka hanya menghabiskan sepanjang waktu untuk belajar
dan bergaul secara daring. Mereka tidak menemukan kebiasaan-kebiasaan yang
hanya dapat ditemukan dalam interaksi secara langsung, seperti budaya saling
menyapa atau sekedar memberikan senyuman kepada orang-orang di sekitar.
Kesimpulan
Pandemi membawa banyak perubahan terhadap bangsa Indonesia, salah satunya
pada bidang pendidikan. Setelah pandemi berakhir, pendidikan Indonesia harus
bangkit kembali. Tenaga pendidik harus kreatif dalam beradaptasi kembali dengan
pembelajaran tatap muka. Salah satu inovasi yang dapat dikembangkan adalah
pembelajaran berorientasi soft-skill berbasis learning society. Pembelajaran ini
mengusung konsep kerja sama antara siswa, guru, orang tua, dan lingkungan
masyarakat. Interaksi sosial yang terjadi dapat meningkatkan keterampilan sosial
siswa seperti rasa gotong royong, komunikasi yang baik, bekerja sama,
mengendalikan emosi, skill negosiasi serta manajemen waktu.
---
Salam Peneliti Muda!
Untuk hasil karya yang lebih lengkap dapat menghubungi:
Instagram: @ukmpenelitianunila
Email: ukmpenelitianunila@gmail.com / ukmpunila@gmail.com
Youtube: UKM Penelitian Unila
Tiktok: ukmpunila
0 comments:
Posting Komentar