RINGKASAN
Desa Sidowaluyo berada di sebelah timur Kota Bandarlampung, yaitu Kecamatan
Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan. Mayoritas mata pencaharian penduduk
di Desa Sidowaluyo bekerja sebagai petani. Selain itu, penduduk di Desa
Sidowaluyo juga banyak yang beternak sapi di belakang rumahnya. Akan tetapi
penduduk di Desa Sidowaluyo belum memanfaatkan kotoran sapi secara optimal,
sehingga banyak ditemukan kotoran sapi di sekitaran wilayah tersebut. Apabila
tidak dimanfaatkan dengan baik, kotoran sapi akan menimbulkan dampak bagi
lingkungan berupa pencemaran udara, air, tanah dan dapat memicu sumber
penyakit. Padahal, kotoran sapi dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos yang
dapat menyuburkan tanah dan tanaman. Disisi lain banyaknya lahan kosong di
Desa Sidowaluyo belum dimanfaatkan secara optimal. Tujuan pengabdian ini
adalah untuk memberikan pelatihan dengan memanfaatkan lahan kosong di Desa
Sidowaluyo sebagai pertanian sehat berbasis hidroponik dan dikombinasikan
dengan metode tanam konvensional. Selain itu, pengabdian ini juga bertujuan
untuk membuat pupuk kompos dari kotoran sapi sebagai penyubur alami tanah
pada tanaman. Indikator keberhasilan dari program ini adalah bertambahnya
pengetahuan masyarakat Desa Sidowaluyo mengenai pertanian sehat,
meningkatkan pemanfaatan lahan kosong, mencukupi kebutuhan pangan
masyarakat, dan menjadi objek percontohan pertanian sehat di Provinsi Lampung.
Pelaksanaan program ini dilaksanakan dengan beberapa tahapan yaitu sosialisasi
dan lokakarya, pelatihan pembuatan greenhouse, pelatihan pembuatan kompos,
pelatihan budidaya sayuran sehat, pelatihan dan praktek pemanenan, pelatihan
pemasaran, monitoring, dan evaluasi. Gagasan/gambaran IPTEK yang diusulkan
adalah pertanian berkelanjutan berbasis greenhouse dengan memanfaatkan pupuk
organik dari kotoran sapi dalam menciptakan pertanian sehat tanpa menggunakan
pestisida. Sehingga, program ini dapat mengembangkan potensi pertanian dengan
mengoptimalkan keberadaan lahan kosong dan kotoran sapi di Desa Sidowaluyo
secara berkelanjutan.
Kata Kunci
Greenhouse; Hidroponik; Pertanian; Pupuk Kompos
PENDAHULUAN
Desa Sidowaluyo berada di sebelah timur Kota Bandarlampung, yaitu Kecamatan
Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan. Desa Sidowaluyo memiliki luas
wilayah 14 km2 yang terdiri dari tanah pemukiman, jalan, perkantoran, kuburan,
pekarangan, bangunan sekolah, lapangan olahraga, dan tempat ibadah. Desa
Sidowaluyo memiliki iklim tropis dengan curah hujan rata rata 2000 s/d 3000
mm, dan suhu rata-rata harian 28-30°C serta wilayahnya merupakan dataran
rendah, sehingga cocok untuk pengembangan pertanian. Pada tahun 2011, Desa
Sidowaluyo ditetapkan sebagai kawasan agropolitan. Kawasan agropolitan
merupakan kawasan yang terdiri dari satu atau lebih pusat kegiatan yang saling
terkait dalam mengembangkan pertanian sebagai sistem produksi dan pengelolaan
sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional
serta satuan sistem permukiman dan agribisnis. Jumlah penduduk di Desa
Sidowaluyo sebanyak 6.870 orang. Mayoritas mata pencaharian penduduk Desa
Sidowaluyo bekerja sebagai petani, yaitu sebanyak 2.046 orang. Penduduk desa
masih menerapkan budaya gotong royong dalam bertani dan saling bahu
membahu. Selain bekerja sebagai petani, penduduk Desa Sidowaluyo juga banyak
yang beternak sapi di belakang rumahnya.
Penduduk di Desa Sidowaluyo belum memanfaatkan kotoran sapi secara optimal,
sehingga banyak ditemukan kotoran sapi di sekitaran wilayah tersebut. Apabila
tidak dimanfaatkan, limbah peternakan dan pertanian akan menimbulkan dampak
bagi lingkungan berupa pencemaran udara, air, tanah, menjadi sumber penyakit,
dapat memicu peningkatan gas metan serta menimbulkan gangguan pada estetika
dan kenyamanan [1]. Setiap satu ekor sapi dapat menghasilkan kotoran berkisar
antara 8 – 10 kg per hari yang setara dengan 1,5-2 ton per tahun pupuk organik
[2]. Limbah ternak memiliki potensi yang dapat dikelola menjadi pupuk organik
seperti kompos untuk meningkatkan daya dukung lingkungan, meningkatkan
produksi tanaman, meningkatkan pendapatan petani, dan mengurangi dampak
pencemaran terhadap lingkungan [3]; [1]. Disisi lain, banyaknya lahan kosong di
Desa Sidowaluyo belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Padahal
kondisi lingkungan di Desa Sidowaluyo cocok untuk digunakan sebagai tempat
budidaya pertanian khususnya sayuran dan buah-buahan berbasis hidroponik.
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan pupuk kompos dan
pemanfaatan lahan kosong masih belum sempurna. Padahal pupuk kompos
merupakan salah satu cara untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan produktivitas
tanaman. Keunggulan dari pupuk kompos ini diantaranya yaitu lebih ramah
lingkungan, menambah pendapatan peternak, dan meningkatkan kesuburan tanah
dengan memperbaiki kerusakan fisik tanah akibat pemakaian pupuk anorganik
(kimia) secara berlebihan [4]. Sementara itu, budidaya secara hidroponik dapat
memberikan hasil produksi tanaman yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan waktu
yang dibutuhkan dalam proses budidaya hidroponik lebih efisien. Oleh karena itu,
masyarakat perlu untuk mengetahui tentang sistem pertanian hidroponik dengan
memanfaatkan lahan kosong yang dimiliki serta potensi kotoran sapi yang tidak
dimanfaatkan.
Sistem hidroponik yang akan dikembangkan adalah pembuatan rumah pangan
lestari/greenhouse. Pembangunan greenhouse akan dibangun pada lahan milik
Desa Sidowaluyo yang akan digunakan untuk budidaya tanaman sayuran sehat
secara hidroponik dan tanam konvensional dalam menghasilkan produk pertanian
non-pestisida. Pembuatan greenhouse ini bertujuan agar petani bisa menjadi lebih
cerdas dengan memanfaatkan teknologi serta dapat mengontrol tanaman dengan
baik. Tanaman yang rencananya akan ditanam yaitu pakcoy, selada merah, selada
hijau, kailan, seledri, bayam merah, bayam hijau, cabai, daun bawang, dan tomat.
Tanaman ini dipilih karena memiliki harga jual tinggi, cepat dalam
pemanenannya, dan memiliki nilai gizi yang sangat baik. Selain itu, media
tanaman dapat dirancang dengan berbagai cara misalnya dibuat secara bertingkat
ataupun horizontal sesuai dengan luasan lahan yang ada.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami mengusulkan suatu program
pengabdian yaitu pertanian sehat berbasis hidroponik dan tanaman konvensional
sebagai optimalisasi lahan kosong di Desa Sidowaluyo, Lampung Selatan. Tujuan
pengabdian ini adalah untuk memberikan pelatihan dengan memanfaatkan lahan
kosong di Desa Sidowaluyo sebagai pertanian sehat berbasis hidroponik dan
dikombinasikan dengan metode tanam konvensional. Selain itu, pengabdian ini
juga bertujuan untuk membuat pupuk kompos dari kotoran sapi sebagai penyubur
alami tanah pada tanaman.
0 comments:
Posting Komentar