Pendahuluan
Rumah ibadah merupakan bangunan yang penting karena berfungsi sebagai tempat
sembahyang orang-orang sesuai dengan keyakinannya, untuk itu diperlukan penyesuaian
terhadap kualitas rumah ibadah demi mendapatkan tempat sembahyang yang ideal agar para
jemaatnya nyaman menjalani kegiatan beribadah tanpa merasa terganggu. Berikut ini kami
ambil contoh rumah ibadah berupa masjid
Isi
Masjid merupakan tempat sembahyang orang Islam, disini mereka melaksanakan
sholat 5 waktu setiap hari. Dengan jadwal sembahyang sepadat itu pastilah dibutuhkan masjid
yang ideal agar kegiatan sholat terlaksana dengan baik, namun sayangnya tidak jarang kita
mendapati masalah sosial yang terjadi di lingkungan masjid.
Salah satu contoh masalah sosial yang terjadi adalah terjadinya kehilangan barang
jemaat yang dikarenakan oleh ulah pencuri, barang yang seringkali hilang berupa alas kaki
entah sandal atau sepatu terutama di hari jum’at ketika masjid sedang ramai-ramainya.
Bahkan tidak jarang pencurian alas kaki ini dalam jumlah besar seperti yang terjadi di
Tangsel dimana seorang abg mencuri satu tas penuh para jemaat hari jumat. Untuk itu
diperlukannya tempat penyimpanan atau rak khusus untuk menyimpan alas kaki yang
tertutup, dengan demikian setidaknya akan mengurangi niat pelaku untuk mencuri ketimbang
jika dibiarkan tergeletak begitu saja di luar masjid, jika memiliki modal yang besar dan lebih
mungkin bisa disediakan loker yang cukup luas dengan kunci untuk menyimpan sandal dan
barang-barang jemaat.
Tidak sampai disitu, ketika hujan datang tidak jarang jemaat menaikkan alas kaki
mereka ke lantai masjid melebihi batas suci agar alas kaki tidak basah. Sandal atau sepatu
yang kotor dan basah akan menodai lantai masjid, namun sepertinya di paragraf pertama telah
menjawab solusi dari masalah ini yakni menyediakan tempat khusus. Tidak cukup sampai
situ, harus diberi sanksi kepada jemaat yang masih nakal mengotori masjid dengan
mewajibkan membayar infaq ke kotak amal, selain membentuk kedisiplinan juga menambah
pemasukan masjid
Toilet masjid yang kotor juga masih menjadi masalah sosial pada rumah ibadah,
lagi-lagi tentang kedisiplinan dimana banyak jemaat yang terlalu malas menyiram atau
membersihkan toilet yang baru saja dipakai. Untuk itu, dapat dibuat gerakan membersihkan
masjid seperti yang oleh relawan komunitas Cinta Masjid yang berada di bandung serta
memberikan sanksi dan pemahaman kepada jemaat masjid demi memberitahu pentingnya
menjaga kebersihan tempat ibadah
Selain itu isu yang sering terjadi adalah kurangnya kedisiplinan pada jemaat dalam
merapikan dan membersihkan alat sholat terutama mukena. Kerap kali mukena yang tersedia
merupakan mukena yang sudah lama dipakai dan belum dicuci sehingga menimbulkan bau
kurang sedap dan tidak nyaman dipakai. Penempatan mukena yang tidak rapi dan tidak pada
tempatnya merusak kerapian dan seringkali membuat jemaat terpaksa mengenakan mukena
yang tidak sesuai. Solusi yang dapat diterapkan adalah mewujudkan gerakan mukena sehat.
Gerakan ini dapat dimulai dengan membentuk komunitas internal. Pencucian mukena dapat
dilakukan bergilir secara berkala seminggu sekali mencuci setengah dari kapasitas mukena
yang disediakan di masjid. Untuk melakukan penataan guna menjaga kerapian dapat dimulai
dengan sosialisasi lisan dan tulisan. Sosialisasi tulisan dapat dilakukan melalui brosur dengan
desain menarik yang disebarkan kepada jemaat.
0 comments:
Posting Komentar