Sabtu, 16 Desember 2023

LABUNG (LAMBAN BUDAYO ULUN LAMPUNG) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN STUDENT AWARENESS TERHADAP ASET BUDAYO LAMPUNG

 PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman budayanya. Budaya yang

terdapat pada suatu daerah ialah suatu kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat

tersebut secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya (Eptiana &

dkk, 2021). Keberagaman budaya merupakan suatu keadaan di mana terdapat

perbedaan budaya yang dianut oleh masyarakat (Akhmadi, 2019). Masyarakat

memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga serta mempertahankan

kebudayaan. Hal ini dikarenakan kebudayaan tercipta dari masyarakat itu sendiri,

tanpa masyarakat kebudayaan tidak akan pernah tercipta (Nadiroh, 2021).

Keberagaman budaya yang ada pada masyarakat harus dijaga dan dilestarikan.

Kebudayaan yang ada dalam masyarakat tidak hanya diajarkan dalam ranah sosial

masyarakat saja, tetapi juga dalam ranah pendidikan. Pendidikan multikultural

penting bagi peserta didik agar dapat menerima perbedaan budaya sebagai hal yang

wajar. Perbedaan budaya dapat mempengaruhi perilaku, pemikiran, dan sikap siswa

yang berbeda-beda. Nilai multikulturalisme tertuang dalam ideologi Pancasila

dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika (Nugraha, Ruswandi, dan Erihadiana,

2020). Masih adanya konflik multikultural akibat perbedaan agama, suku, budaya

dan aspek-aspek lainnya menunjukkan bahwa pendidikan multikultural di

Indonesia belum terlaksana secara maksimal. Kurang optimalnya pendidikan

multikultural di Indonesia disebabkan oleh tidak meratanya distribusi layanan

pendidikan yang diterima siswa. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

kesadaran budaya siswa antara lain dengan menanamkan pendidikan budaya seperti

kesadaran budaya pada siswa. Meningkatkan kesadaran siswa terkait pembelajaran

sejarah. Pembelajaran sejarah dapat diarahkan pada pembelajaran sejarah lokal di


setiap daerah. Dengan memahami sejarah, siswa dapat mengembangkan

kepribadian publik dalam dunia lokal. Mempelajari sejarah lokal juga memudahkan

transmisi kearifan lokal dan nilai-nilai dasar budaya kepada generasi mendatang

(Safitri, 2021).

Sejarah lokal banyak dijadikan bahan pembelajaran di sekolah (Syahputra,

Sariyatun, & Ardiyanto, 2020). Dasarnya berdasarkan data lapangan: sebanyak

75,5% generasi muda di Provinsi Lampung belum mengetahui tujuh unsur

budayanya sendiri. Dengan merasakan budaya lokal, siswa memperoleh

pengetahuan baru dan dapat mewujudkan jati dirinya. Belajar dan memperoleh

lebih banyak pengetahuan tidak hanya tentangg memperoleh keterampilan baru

tetapi juga tentang mengubah identitas dan ekspresi diri seseorang (Karl & Scwab,

2012).

Permasalahan dalam dunia pendidikan atau dalam proses pembelajaran sering kali

muncul karena tidak tersedianya bahan pembelajaran, sehingga menghambat proses

pembelajaran dan siswa akan cepat merasa bosan bahkan tidak dapat memahami

materi yang disampaikan. Maka dari itu diperlukan media pembelajaran yang

efektif. Fungsi media pembelajaran adalah agar siswa dapat memahami informasi

yang disampaikan oleh staf pengajar guna mencapai tujuan pembelajaran.

Menjadikan aplikasi Labung sebagai sebuah inovasi menjadi sarana pembelajaran

budaya sejarah lokal lampung dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran

budaya terhadap permasalahan budaya yang dihadapi siswa khususnya di wilayah

lampung itu sendiri (Achlikul & Syafi’i, 2022). Labung diciptakan sebagai aplikasi

yang menyesuaikan dengan perkembangan terknologi era Society 5.0 dan aplikasi

ini dapat diakses secara bebas.


ISI DAN PEMBAHASAN

Inovasi Media Pembelajaran Sejarah Lokal

Media pembelajaran dapat menunjang proses belajar mengajar sehingga makna

pesan terkomunikasikan dengan lebih jelas dan pembelajaran dapat tercapai secara

efektif. Hasil belajar merupakan hasil yang diberikan kepada siswa dalam bentuk

penilaian demi penilaian yang memantau proses pembelajaran melalui penilaian

pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa dengan perubahan perilaku. Media

pembelajaran merupakan sumber belajar bagi siswa untuk menerima pesan dan

informasi yang diberikan oleh guru agar materi pembelajaran dapat lebih

ditingkatkan dan diperoleh pengetahuan bagi siswa (Nurrita, 2018).

Labung merupakan media pembelajaran sejarah lokal inovatif yang bertujuan untuk

mengedukasi siswa tentang warisan budaya Lampung. Penggunaan media

pembelajaran merupakan salah satu faktor pendukung proses pembelajaran

khususnya pembelajaran sejarah lokal. Sejarah lokal Lampung dengan muatan

budaya menumbuhkan kesadaran bahwa diperlukan sarana untuk mentransmisikan

nilai-nilai yang dapat menjadi terobosan dalam meningkatkan kesadaran siswa

terhadap warisan budaya Lampung.

Penelitian ini merupakan penelitian yang membahas tentang warisan budaya

Lampung. Penelitian ini menggunakan penelitian usability. Usability adalah bidang

penelitian yang digunakan untuk menguji efektivitas dan kelayakan suatu aplikasi.

Pengujian usability dilakukan dengan menggunakan metode heuristic evaluation

(HE) dan system usability scale (SUS). Heuristic evaluation (HE) mencakup

pengujian dengan pakar alur kerja, dan system usability scale (SUS) mencakup

pengujian dengan pengguna akhir. Untuk itu penelitian ini menggunakan heuristic

evaluation (HE) dan system usability scale (SUS). Hasil penelitian menunjukkan


bahwa heuristic evaluation (HE) dapat dilakukan dengan menggunakan metode

pengujian lain namun memerlukan biaya lebih banyak dan prosedur pengujian

sederhana. Sedangkan system usability scale (SUS) merupakan pengujian dan

penghitungan yang kompleks tetapi dapat dicapai dengan ukuran sampel yang kecil

(Efendi, Kurniawan, & Panjaitan, 2019).

Proses pembelajaran merupakan upaya untuk membantu siswa memahami dan

beradaptasi dengan berbagai hal, termasuk teknologi (Armansyah et al., 2019).

Dalam hal ini, keberadaan materi pembelajaran berbasis teknologi akan membantu

siswa belajar secara modern dan mudah diakses di mana saja. Hal ini dapat

diterapkan dalam berbagai mata pelajaran, termasuk pelajaran sejarah.

Pembelajaran sejarah lokal termasuk unsur budaya Lampung di sekolah masih

sangat terbatas dan hanya mengandalkan buku pelajaran. Dalam hal ini, siswa siswi

di sekolah cenderung merasa bosan dan kurang memahami materi yang diberikan.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan adanya media pembelajaran

interaktif yang dapat digunakan untuk menunjang pembelajaran di kelas. Dengan

ini, peluncuran aplikasi Labung (Lamban Budaya Ulun Lampung) yang dapat

diakses melalui Android akan memudahkan siswa dalam mengakses pembelajaran

dengan sistem pembelajaran berbasis teknologi (Firmadi, 2020).

METODE PENELITIAN

Berdasarkan model pengembangan yang digunakan, proses penelitian terdiri dari

empat tahapan, yaitu pendefinisian perencanaan, pengembangan, dan diseminasi

(Thiaragajan, 1974). Namun, dalam penelitian akan dilakukan modifikasi pada

tahap akhir, yaitu dissemination. Adapun prosedur pengembangan berdasarkan

pada model tersebut sebagai berikut:

1. Define (Tahap pendefinisian). Tahapan ini dilakukan beberapa analisis, yaitu:

analisis masalah, siswa, konsep, kompetensi, dan perumusan/pendefinisian

tujuan pembelajaran.

2. Design (Tahap Perancangan). Pada fase ini, perancangan perangkat

pembelajaran di dasarkan pada hasil analisis fase pendefinisian. Pada tahap

persiapan tes ini dilakukan pemilihan media, pemilihan format dan perencanaan

terlebih dahulu

3. Development (Tahap pengembangan). Tujuan dalam tahap ini adalah untuk

membuat draft akhir lingkungan belajar yang telah direvisi berdasarkan saran para

ahli dan informasi dari percobaan. Kegiatan pada fase ini meliputi asesmen mata

pelajaran, simulasi dan uji coba lapangan.

4. Disseminate (Tahap Penyebaran). Tahapan ini terdiri dari tiga Langkah utama,

namun dimodifikasi dengan menyebar luaskan hasil pengembangan lingkungan

belajar yang dilakukan di SMAN 4 Bandar Lampung, Universitas Lampung, dan

AGSI Lampung melalui WhatsApp, selain platform media sosial seperti Instagram

dan Facebook.

Teknik Pengumpulan Data

Karena permasalahan penelitian yang ingin dipecahkan selalu berkaitan dengan

metode pengumpulan data, maka proses klasifikasi informasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah penelitian tertulis, kognitif, angket dan survei untuk

mengumpulkan data. Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan dengan cara

menyeleksi, menfokuskan, serta mentransformasikan data mentah dengan tujuan

agar mudah dimengerti dan dipahami. Dari data yang ada akan dikelompokkan

menjadi data wawancara, data literatur, data observasi dan data angket.

1) Instrumen penelitian pendahuluan. Catatan lapangan Wiriaatmadja (sariyatun,

2012: 166) berguna untuk merekam semua kejadian dan transaksi selama

komunikasi interaktif berlangsung dalam proses pembelajaran di kelas.

2) Triangulasi data Triangulasi dianggap sebagai teknik pengumpulan data yang

menggabungkan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang ada.

Dalam triangulasi, peneliti mengumpulkan data yang berbeda untuk memperoleh

informasi dari sumber yang sama.


Perbandingan Uji Sikap

Media aplikasi Labung Pada Siswa SMAN 4 Bandar Lampung Uji sikap dilakukan

terhadap verifiable mindfulness melalui polling 5 poin. Nilai rata-rata siswa kelas

eksperimen pada tes sikap pretest adalah 63,5, sedangkan nilai rata-rata setelah

eksperimen media adalah 73,5 persen. sedangkan pada kelas kontrol dilakukan pre-

test yaitu 56,8, kemudian diperoleh uji sikap post test sebesar 63,9%. Dapat

disimpulkan bahwa aplikasi pembelajaran sejarah daerah Lampung dapat

digunakan untuk pembelajaran sejarah secara efektif. Berikut ini adalah hasilnya.

Media pembelajaran Labung (Lamban Budaya Ulun Lampung) diterapkan di kelas

11 khususnya IPS 1 dan IPS 2. Pengujian ini dilakukan untuk mengumpulkan data

dan mengetahui kelayakan aplikasi pendukung pembelajaran Labung di Android.

Berdasarkan hasil akhir pembelajaran sejarah lokal terkait unsur budaya lampung,

dapat disimpulkan bahwa persentase siswa yang antusias mengikuti pembelajaran

secara interaktif dan lebih modern mengalami peningkatan. Beragamnya fitur pada

aplikasi Labung memungkinkan siswa untuk lebih memahami unsur budaya

Lampung sehingga dapat membantu pendidik dalam menyajikan materi secara

efektif. Aplikasi pembelajaran Labung ini dapat menarik perhatian siswa karena

memiliki berbagai fitur yang dapat diterapkan secara visual dan audiovisual. Hasil

uji ahli dan validasi materi menunjukkan bahwa hasil akhir penerapan aplikasi

Labung dinyatakan sangat layak untuk diterapkan.


KESIMPULAN

Banyak permasalahan dalam pembelajaran sejarah, salah satunya adalah kurangnya

kemampuan membangun budaya nilai. Memang metode narasi (storytelling)

tradisional masih digunakan dalam pembelajaran sejarah sehingga menyebabkan

kurangnya minat, kebosanan, kurangnya kreativitas dan berpikir kritis. Solusi dari

permasalahan tersebut adalah dengan menanamkan kearifan budaya lokal dalam

pembelajaran sejarah lokal dengan menggunakan media berbasis aplikasi interaktif

bernama LABUNG (Lamban Budaya Ulun Lampung) yang berisi 7 unsur budaya

Lampung untuk mendidik mendidik siswa tentang pentingnya warisan budaya

daerah. Penggunaan media LABUNG dalam pembelajaran sejarah juga turut

berkontribusi terhadap degradasi budaya siswa.

Pengembangan materi pembelajaran sejarah lokal menggunakan aplikasi berbasis

Android dengan pendekatan model penelitian dan pengembangan Thiagarajan

meliputi empat tahap yaitu ramalan, desain, pengembangan, dan diseminasi.

Dengan mengkaji implementasi bahan ajar berbasis aplikasi sejarah lokal diperoleh

hasil signifikan dengan 0,380>05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

kemiripan yang signifikan antara kelas XI IPS 1 dengan kelas sebenarnya, kelas

eksperimen dan XI IPS 2 sebagai kontrol kelas sebelum ujian. Rata-rata nilai tes

sikap kelas eksperimen sebesar 73,5 dan kelas kontrol sebesar 63,9. Dapat

disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis sejarah lokal lampung dapat

meningkatkan kesadaran sejarah siswa terhadap warisan budaya daerah tersebut.


Disusun Oleh :

1. Ventin Cahyaningsih

2. Muhammad Rasyid Al-Fajar

3. Windi Syafitri


---

Salam Peneliti Muda!

Untuk hasil karya yang lebih lengkap dapat menghubungi:

Instagram: @ukmpenelitianunila

Email: ukmpenelitianunila@gmail.com / ukmpunila@gmail.com

Youtube: UKM Penelitian Unila

Tiktok: ukmpunila

0 comments:

Posting Komentar

Postingan Populer