PENDAHULUAN
Perkembangan yang ada di sektor industri khususnya pariwisata semakin hari semakin berkembang pesat di semua negara Asia Pasifik serta mendapatkan pengakuan bahwa pariwisata menjadi sumber ekonomi yang sangat penting di suatu negara. Perkembangan serta perubahan ekonomi, politik, maupun sosial di berbagai negara Asia semakin maju dan berkembang serta mampu menumbuhkan lingkungan pariwisata guna menggerakkan peran penting, sehingga minat para wisatawan maupun pengunjung yang berkeinginan untuk berkunjung di tempat wisata tersebut makin meningkat. Didukung dengan pengembangan produk. maupun jasa dalam pariwisata tersebut (Vitouladiti, 2014).
Pariwisata merupakan bentuk kegiatan yang sangat memengaruhi dan mengikusertakan peran masyarakat untuk memberikan pengaruh bagi masyarakat disekitar lokasi wisata khsusunya, serta mampu disebut sebagai motor penggerak perekonomian dan pembangunan di suatu daerah yang memiliki daya pendukung seperti tempat wisata tersebut. Menurut Yoeti (2008), pariwisata adalah salah satu sektor pendukung yang penting dalam mewujudkan pembangunan ekonomi dimana pariwisata memberikan kaitan yang sangat erat dengan semua sektor ekonomi, sehingga mampu memberikan banyak sumbangan yang besar untuk perkembangan dan kemajuan perekonomian daerah. Sektor pariwisata mneyumbangkan banyak kontribusi kepada penerima devisa, mampu meningkatkan peluang dalam usaha masyarakat maupun memunculkan bebagai peluang kesempatan kerja, seperti menjadi karyawan di lokasi sekitar tempat wisata, berjualan, maupun yang lain sehingga mampu memberikan sumbangan untuk meningkatkan pendapatkan bagi pemerintah setempat.
Pariwisata merupakan industri global yang bisa menghidupkan jutaan orang di dalam suatu negara melalui devisa yang didapatkan untuk menumbuhkan perekonomian suatu bangsa (Teh & Cabanban, 2007). Salah satu Negara yang mengembangkan industri pariwisata adalah Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang banyak memiliki sumber daya alam dan tempat wisata terbaik di dunia. Pemerintahan Jokowih mengarahkan fokus pada sumber daya maritim yaitu kelautan, baik sumber perikanan yang melimpah dan pengembangan sektor wisata yang menjadi surganya dunia. Pada umumnya, sektor pariwisata memainkan peran secara ekonomis berpengaruh sebagai sumber pendapatan dan penghasilan bagi penduduk lokal yang menetap di pulau- pulau kecil (Kurniawan, dkk, 2016). Maka, seluruh dunia menganggap pulau pulau kecil yang mereka miliki menjadi sebuah pariwisata sebagai alat untuk meningkatkan dan mengembangankan perekonomian suatu Negara (Croes, 2006).
Pariwisata di Indonesia masih dibatasi oleh infrastruktur yang tidak mendukung pengembangan pariwisata dan pelayanan yang belum maksimal. sehingga diperlukan strategi pengembangan pariwisata yang efektif dan efisien. Perkembangan Pulau Sabang tidak lepas dari strategi yang digunakan oleh pemerintah daerah untuk mengelola sumber daya yang ada melalui wisata bahari yang ditawarkan oleh wisatawan. Namun, pengembangan strategi pariwisata harus fokus pada pengembangan merek, strategi pemasaran dan faktor-faktor lain seperti motivasi untuk berkunjung.
Strategi pemasaran yang dianggap menjadi salah satu faktor penting dalam rangka pengembangan pariwisata. Lalu, ekuitas merek juga sangat berperan penting sehingga tentu juga sangat dibutuhkan agar mampu menarik para wisatawan untuk melihat destinasi apa saja yang ada dilokasi tersebut dan mampu menarik minat para wisatwan untuk berkunjung kesana (Liu & Chou, 2016). Selain itu, ciri khas yang dimiliki di suatu tempat wisata akan mampu menarik para wisatawan untuk kembali berkunjung kesana, dan mampu menarik wisasa lain untuk sering berkunjung, sehingga sangat berpengaruh karena ramainya pengunjung dalam kuantitas yang banyak akan memberikan banyak pemasukan yang akan membantu dalam perkembangan perekonomian di lingkungan setempat.
Tujuan wisata menjadi salah satu hal terpenting bagi wisatawan untuk bisa menjadi referensi perjalanan selanjutnya. Niat berkunjung adalah hasil dari persepsi yang mereka miliki dari berbagai pengalaman perjalanan mereka terdahulu. Niat berkunjung menekankan kepada wisatawan untuk berkunjung dalam rangka pariwisata dalam jangka waktu tertentu sehingga menciptakan niat untuk berkunjung (Ferns & Walls, 2012). Niat berkunjung juga mengacu pada kemungkinan yang dirasakan wisatawan baik tempat selama waktu tertentu sehingga membangun presepsi subjektif yang mempengaruhi prilaku dan keputusan akhir. Wisatawan mengambil pilihan atas dasar pemasaran yang dilakukan, ekuitas merek yang dimiliki suatu tempat wisata dan kondisi alam yang memotivasi untuk berkunjung daerah tertentu sehingga tercipta keinginan untuk berkunjungnya (Liu & Chou, 2016).
Maka, tujuan dari penulisan ini adalah pertama untuk mendeskripsikan keadaan lapangan saat ini, membahas determinan dan dimensi pengembangan strategi pariwisata dan niat berkunjung wisatawan. Kedua, mengintegrasikan pendekatan yang dapat diajukan secara konseptual melalui pengembangan strategi pemasaran dan niat kunjungan wisatawan sebagai variabel terkait dengan menghadirkan tinjauan empiris dan konseptual. Mengintegrasikan kedua pendekatan, itu akan mengusulkan konseptualisasi strategi pariwisata dan niat kunjungan wisatawan, termasuk penentu dan langkah-langkah utama, akhirnya diakhiri dengan menguraikan agenda untuk penelitian masa depan.
ISI
Penelitian terbaru pariwisata mengenai e – WOM dan niat berkunjung dapat membuktikan bahwa niat berkunjung memilik efek langsung kepada informasi yang didapatkan oleh seseorang untuk melakukan perjalanan. Selanjutnya niat wisatawan berkunjung ke hotel juga mendapat pengaruh dari informasi yang berasal dari e – WOM. electronic word of mouth (e – WOM) menurut Kotler dan Keller (2016) adalah pemasaran menggunakan internet untuk menciptakan efek berita dari mulut ke mulut untuk mendukung usaha dan tujuan pemasaran. Kemudian, e Wom sangat berpengaruh membantu wisatawan untuk mencari informasi dalam menentukan niat untuk memiliki tujuan wisata ke tempat tertentu (Abubakar & Ilkan, 2016) dan niat seseorang untuk mengambil keputusan memiliki efek langsung dari informasi yang diterima dari e – WOM. Dengan hasil penelitian tersebut, ketika wisatawan puas terhadap pelayanan yang berdasarkan pengalaman maka mereka diharapkan merekomendasikan informasi tersebut kepada seluruh jaringan mereka yang miliki sehingga melahirkan niat berkunjung wisatawan yang lain (Liu & Lee, 2016). Kemudian, e – WOM juga mampu mempengaruhi peningkatan jumlah wisatawan untuk menentukan niat berkunjung wisatawan ke tempat tertentu karena wisatawan menggunakan Internet untuk mencari tujuan informasi.
Disamping itu, image destinasi juga berperan penting terhadap niat para wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata. Keputusan para wisatawan untuk berkunjung itu sangat dipengaruhi oleh image destinasi yang dimiliki oleh lokasi yang dijadikan sebagai tempat wisata. Ketika suatu wisata memiliki image destinasi akan mampu memberikan dava tarik tersendiri untuk memberikan dorongan para wisatawan untuk berkunjung sehingga wisata tersebut tentunya menjadi tujuan banyak wisatawan ketika berlibur maupun sebagai tempat untuk quality time bersama keluarga. Kemudian, hal ini juga diperkuat dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa image destinasi menjadi kesan tersendiri para wisatawan yang memberikan kesan maupun rasa senang ketika menjalani perjalanan wisata, khususnya ke wisata tersebut. Maka dari itu, image destinasi dangat berpengaruh terhadap minat para wisatawan untuk mengunjungi tempat wisata tersebut dan mempu meningkatkan banyak pengunjung.
Maksud dan tujuan para wisatawan melakukan perjalanan ke suatu wisata dengan memiliki motivasi untuk berkunjung ke wisata tersebut. Motivasi perjalanan ditimbulkan karena niat para wisatawan untuk melakukan perjalanan baik karena lingkungan maupun sumber daya alam yang menjadi alasan utama mengapa para wisatawan memutuskan untuk datang mengunjungi wisata tersebut (Liu & Chou, 2016).
Motivasi perjalanan sangat mempengaruhi niat wisatawan untuk berkunjung dengan harapan tempat wisata tersebut bersifat alami dan dapat dinikmati oleh wisatawan. Selain itu, motivasi telah terbukti mempengaruhi wisatawan untuk berkunjung, menurut hasil penelitian. Hal ini juga diperkuat bahwa motivasi perjalanan merupakan motif yang kuat bagi wisatawan. Dengan demikian, niat seseorang untuk berkunjung didasarkan pada motivasi perjalanan yang muncul untuk mempengaruhi niat wisatawan untuk berkunjung.
KESIMPULAN
Pengembangan pariwisata sangat dibutuhkan di Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia. Dengan berkembangnya pariwisata, opini tentang kemajuan bangsa dan negara diharapkan semakin meningkat, termasuk warga sekitar. Melalui e – WOM, pemerintah bisa lebih diuntungkan dengan melakukan promosi dengan menggunakan website, media sosial, media cetak, serta melakukan event event besar agar memunculkan niat wisatawan untuk berkunjung. Sehingga pembangunan pariwisata secara keseluruhan membutuhkan peran pemerintah dan masyarakat untuk menjaga kemajuan Indonesia. Dalam menghadapi persaingan pariwisata yang semakin ketat, Indonesia perlu memanfaatkan berbagai strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan niat berkunjung wisatawan. Semua usaha ini pada akhirnya bertujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu destinasi wisata yang tak terlupakan bagi setiap pengunjung. Akhirnya penelitian ini sangat membutuhkan penambahan penambahan yang lebih baik untuk penelitian selanjutnya.
Ditulis Oleh:
- Turi Robayani (2213031064)
- Hikma Lia Khoirun Nisa (2315041104)
- Rizky Wahyudi (2313032052)
- Putih Palawa (2412011467)
0 comments:
Posting Komentar