Minggu, 20 Oktober 2024

DARI DATA KE PETA: PEMANFAATAN GOOGLE MY MAPS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI ERA DIGITAL

Latar Belakang 

Dalam kegiatan pembelajaran, penggunaan teknologi sangat diperlukan, hal ini karena dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran (Wijayanto, 2017), terkait penggunaan teknologi dalam pembelajaran memiliki dampak positif berdasarkan hasil penelitian (Handayani & Rahayu, 2020). Seiring perkembangan tersebut, maka seorang guru atau pendidik dituntut untuk meningkatkan kompetensi supaya dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik (Bakri et al., 2022). Salah satu elemen penting dalam pembelajaran adalah media pembelajaran (Hasan et al., 2021). Menurut Yusufhadi Miarso dalam Nurrita (2018) mengemukakan bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam dengan tujuan menyampaikan sesuatu yang mampu menstimulus perasaan, pikiran sehingga muncul kemauan belajar bagi pembelajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali.

Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran merupakan inovasi untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran, serta adanya media mampu membantu peserta didik dalam membangkitkan kreativitas, memotivasi belajar, dan meningkatkan berpikir tingkat tinggi (Muniadi, 2012). Media pembelajaran akan membuat proses kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, misalnya dari segi visual yang menarik serta dikombinasikan dengan video maupun animasi. Namun dalam proses pembelajaran, masih banyak pendidik yang kurang memahami dan mengetahui pembelajaran itu sendiri, sehingga pendidik hanya asal mengajar dan menerangkan tanpa memperhatikan proses dan model pembelajaran yang digunakan. Kebanyakan pendidik masih menggunakan model pembelajaran yang bersifat konvensional.

Menurut (Em & Friburgo, 1995), model konvensional adalah suatu pembelajaran yang mana dalam proses belajar mengajar dilakukan dengan cara yang lama, yaitu dalam penyampaian pelajaran pengajar masih mengandalkan ceramah. Model pembelajaran ini adalah pembelajaran yang berpusat pada guru, dimana peran guru mengendalikan atas kebanyakan penyajian pembelajaran (Paramitha, 2017). Model pembelajaran yang demikian membuat pelajar cenderung merasa bosan dan situasi menjadi monoton. Kekurangan lain dari pembelajaran konvensional cenderung mengkotak- kotakkan peserta didik, dan kegiatan belajar mengajar lebih menekankan pada hasil daripada proses (Paramitha, 2017). Dampak lain yaitu siswa menjadi pasif dan kurang aktif dalam suatu pembelajaran, disertai hasil belajar kurang maksimal.

Rendahnya minat belajar di kalangan pelajar menjadi tantangan besar dalam dunia pendidikan. Hal ini mendorong perkembangan teknologi yang dirancang untuk memfasilitasi proses belajar-mengajar agar lebih menarik dan interaktif. Teknologi seperti aplikasi pembelajaran berbasis gamifikasi, platform e-learning, dan alat bantu visual seperti Google My Maps ini dihadirkan untuk mengatasi kebosanan dalam belajar serta meningkatkan keterlibatan siswa. Dengan pendekatan yang lebih dinamis dan inovatif, teknologi ini diharapkan mampu menumbuhkan kembali minat belajar yang menurun dan membuat proses pembelajaran lebih efektif.

Gambaran Umum Google My Maps Google 

My Maps adalah sebuah paket lengkap untuk menciptakan suatu rancangan sistem aplikasi yang berkenaan dengan pemetaan atau petunjuk suatu lokasi, kita bisa berkreasi dengan berbagai fitur yang disediakan oleh Google My Maps, memanfaatkan layanan Maps Application Programming Interface (API) perancang sistem Aplikasi bisa menghemat waktu karena tidak membuat peta dari awal. Kita berhak menentukan apa-apa saja yang ingin ditampilkan pada Maps dan menentukan lokasi sesuai keinginan kita sebagai pengguna Google My Maps. Google My Maps merupakan salah satu fasilitas dari Google yang menyediakan layanan pemetaan suatu daerah. Pemetaan tersebut dilengkapi dengan berbagai kemampuan dan mudah digunakan. Kelengkapan lain pendukung peta tersebut seperti layanan informasi layanan publik, jalan, lokasi, dan lain-lain.

Google My Maps adalah suatu library yang berbentuk JavaScript. JavaScript adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat halaman web yang interaktif dan dinamis. Cara membuat My Google Maps untuk ditampilkan pada suatu web atau blog sangat mudah, hanya dengan membutuhkan pengetahuan mengenai HTML serta JavaScript, serta koneksi Internet. Dengan menggunakan Google My Maps kita dapat menghemat waktu dan biaya untuk membangun aplikasi peta digital sehingga kita dapat fokus hanya pada data-data yang akan ditampilkan. Dengan kata lain, dengan hanya membuatan suatu data atau atribut dan peta yang akan ditampilkan adalah milik Google sehingga tidak dipusingkan dengan membuat peta suatu lokasi.

Fitur-fitur Unggulan Google My Maps 

Berikut adalah beberapa fitur menarik dari Google My Maps yang dapat diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran:

Marker Interaktif 

Marker adalah penanda lokasi yang bisa ditambahkan di peta untuk menunjukkan titik tertentu yang penting, seperti tempat bersejarah, gunung, atau fasilitas publik. Marker bisa diperkaya dengan informasi tambahan seperti teks, gambar, atau video. 

Contoh: Dalam pelajaran sejarah, siswa bisa menandai lokasi pertempuran penting di masa penjajahan, seperti Pertempuran Surabaya. Setiap marker akan memiliki informasi mengenai tanggal dan peristiwa yang terjadi.

Polylines dan Polygons 

Polylines dan Polygons digunakan untuk menggambar garis yang menghubungkan berbagai titik di peta, sementara polygons memungkinkan pengguna menggambar area tertutup untuk menunjukkan wilayah tertentu. 

Contoh: Dalam pelajaran geografi, siswa dapat menggambar jalur migrasi manusia purba dari Afrika ke Asia. Atau, mereka bisa menggambar polygon untuk menunjukkan batas wilayah provinsi atau kerajaan di masa lalu. Siswa bisa menggambar batas wilayah atau jalur perdagangan, memungkinkan mereka memahami konsep seperti migrasi atau pergerakan komoditas dari satu wilayah ke wilayah lain. Dalam pelajaran geografi, guru bisa menggunakan fitur polylines untuk menggambarkan jalur migrasi manusia purba dari Afrika ke Asia dan Eropa. Siswa bisa menambahkan jalur migrasi, lalu membahas faktor-faktor lingkungan dan sosial yang mempengaruhi pergerakan tersebut. Di samping itu, polygon dapat digunakan untuk menggambarkan batas wilayah kerajaan kuno, seperti Kerajaan Majapahit, sehingga siswa dapat memahami sebaran kekuasaan di masa lampau.

Impor Data Impor 

Data: Pengguna dapat mengimpor data dalam format CSV atau KML yang berisi informasi lokasi dan metadata untuk ditampilkan langsung di peta. 

Contoh: Siswa dapat mengimpor data persebaran populasi atau flora dan fauna di suatu wilayah. Misalnya, mengimpor data dalam CSV tentang lokasi habitat harimau Sumatra di Indonesia, sehingga siswa bisa langsung melihat peta persebaran populasi hewan tersebut.

Kustomisasi Visual 

Kustomisasi Visual : Fitur ini memungkinkan pengguna mengubah tampilan peta, seperti warna marker, ikon, serta gaya garis dan area. Ini membuat peta lebih personal dan mudah diinterpretasikan sesuai kebutuhan. 

Contoh: Siswa bisa menggunakan warna yang berbeda untuk menandai berbagai tipe gunung berapi di Indonesia, seperti merah untuk gunung aktif dan hijau untuk yang dorman, sehingga lebih mudah diidentifikasi pada peta.Dalam pelajaran biologi, guru dapat meminta siswa untuk memetakan persebaran ekosistem hutan hujan di dunia. Siswa dapat menggunakan fitur kustomisasi visual untuk memberikan warna yang berbeda pada wilayah hutan hujan tropis di Amerika Selatan, Afrika, dan Asia Tenggara.

Kolaborasi Real-time 

Kolaborasi Real-time : Beberapa pengguna bisa bekerja sama dalam satu proyek peta secara bersamaan, di mana setiap orang bisa menambahkan informasi atau memodifikasi peta secara real-time. 

Contoh: Dalam tugas kelompok, siswa dapat bersama-sama membuat peta persebaran budaya di Indonesia. Setiap anggota bisa menambahkan marker yang berisi informasi tentang suku atau bahasa di berbagai provinsi, bekerja sama secara online meski berada di lokasi berbeda.

Contoh Praktis: Cara Membuat Peta Persebaran Gunung Api Tipe A di Indonesia dengan Google My Maps 

Untuk memudahkan pemahaman dan menambah daya tarik dalam pembelajaran geografi, berikut adalah panduan sederhana dan menarik dalam membuat peta persebaran gunung api Tipe A di Indonesia menggunakan Google My Maps. Langkah-langkah ini bisa langsung diterapkan oleh guru dan siswa.

Masuk ke Akun Google dan Buka Google My Maps

Langkah pertama, buka peramban internet dan masuk ke akun Google kamu. Setelah itu, ketik "Google My Maps" di kotak pencarian atau buka situsnya di Google My Maps. Ini adalah platform yang akan kita gunakan untuk membuat peta interaktif.

Buat Peta Baru

Setelah masuk, klik tombol "Create a new map" atau "Buat Peta Baru". Kamu akan melihat layar peta kosong yang siap diisi dengan informasi lokasi gunung berapi yang akan kita tandai.

Cari Lokasi Gunung Berapi

kasi atau impor data gunung berapi tipe A yang terkenal di Indonesia, seperti Gunung Merapi, Krakatau, atau Gunung Agung. Cukup ketik nama gunung di kolom pencarian, dan My Maps akan menampilkan lokasi yang tepat di peta.

Tambahkan Marker pada Lokasi Gunung

Setelah menemukan lokasi gunung berapi, tambahkan marker (penanda) di peta dengan mengklik ikon penanda di toolbar. Letakkan penanda pada lokasi gunung berapi tersebut, lalu tambahkan informasi penting seperti: 

-Nama gunung 
-Tipe letusan (misalnya, tipe A) 
-Ketinggian gunung 
-Aktivitas terkini atau sejarah letusan besar terakhir 

Kamu bisa menambahkan deskripsi singkat atau bahkan foto terkait untuk memberikan gambaran yang lebih jelas.

Tambahkan Gunung Lainnya dan Sesuaikan Peta

Ulangi langkah yang sama untuk gunung-gunung berapi lainnya di Indonesia, seperti Gunung Rinjani, Gunung Sinabung, dan Gunung Tambora. Kamu juga bisa mengubah warna marker untuk membuat tampilan peta lebih menarik dan membantu membedakan setiap gunung.

Simpan dan Bagikan Peta

Setelah selesai menambahkan semua lokasi, klik tombol "Simpan" untuk menyimpan peta yang telah kamu buat. Peta ini bisa dibagikan kepada teman sekelas atau guru untuk didiskusikan. Kamu bisa membagikan tautan peta atau mengunduhnya untuk dipresentasikan di kelas.

Strategi Implementasi Google My Maps dalam Pendidikan 

Untuk menerapkan Google My Maps secara efektif dalam kelas, ada beberapa strategi yang dapat diikuti: 
  • Pelatihan Guru: Memberikan pelatihan kepada guru tentang cara mengintegrasikan My Maps dalam kurikulum mereka.
  • Penerapan Proyek Berbasis Peta: Menggunakan peta sebagai alat untuk proyek-proyek berbasis kolaborasi. Misalnya, membuat peta persebaran budaya di Indonesia.
  • Menghubungkan Materi dengan Realitas Dunia: Peta memungkinkan siswa untuk melihat bagaimana materi yang mereka pelajari memiliki keterkaitan langsung dengan dunia nyata.
  • Dukungan Teknologi: Sekolah perlu memastikan infrastruktur teknologi, seperti akses internet dan perangkat yang memadai, untuk mendukung penggunaan My Maps secara maksimal.

Kesimpulan 
Di era digital, teknologi seperti Google My Maps membuka peluang baru dalam pendidikan yang lebih interaktif dan kolaboratif. Platform ini memungkinkan siswa untuk belajar secara langsung dari dunia nyata melalui visualisasi peta yang dinamis. Dengan kemampuan untuk menandai lokasi, menganalisis data, dan berkolaborasi secara online, Google My Maps menjadi alat yang sangat efektif dalam mendorong pembelajaran yang aktif, relevan, dan menyenangkan. 

Saran 
Agar manfaat Google My Maps dapat dirasakan sepenuhnya, diperlukan pendekatan yang terstruktur dalam implementasinya. Pelatihan bagi guru, integrasi dalam kurikulum, serta penyediaan infrastruktur yang memadai adalah langkah- langkah kunci. Selain itu, sekolah harus terus mendorong kolaborasi antar siswa dalam proyek berbasis peta untuk meningkatkan keterampilan analitis dan kreativitas mereka.

Ditulis Oleh:
  • Ani Herawati (2313034080)
  • Najma Zinta Andina M (2314141034)
  • Alya Mei Sarah (2314121067)

ANALISIS DAMPAK ALGORITMA MEDIA SOSIAL TERHADAP POLA PIKIR DAN PERILAKU GENERASI Z DI ERA DIGITAL

 Latar Belakang

Kemajuan teknologi yang pesat telah berdampak signifikan pada sikap dan tindakan masyarakat, yang mengarah pada kemudahan dalam mengakses informasi melalui platform media sosial. Media sosial memungkinkan pengguna untuk berinteraksi satu sama lain dan berbagi konten dalam berbagai format, termasuk teks, audio, dan visual (Puspitasari et al, 2024).  Algoritma digunakan untuk mengubah input menjadi output, menjadikannya sebuah komunitas online yang memfasilitasi pembuatan dan berbagi konten buatan pengguna (Puspitasari et al. 2024 ). Namun, teknologi juga dapat merusak, seperti menyebabkan hilangnya kepribadian pada orang Indonesia, berdampak pada perilaku, pola pikir, nilai moral, dan etika.

oral, dan etika.

Fabriar et al (2022) dalam Ahmad et al (2024) Gen Z, yang lahir antara pertengahan tahun 1990-an hingga awal 2010-an, telah mengadopsi media sosial seperti  Facebook,  Instagram,  Twitter,  dan  TikTok  sebagai  platform  utama  untuk  berbagi  konten, berinteraksi, dan berpartisipasi dalam aktivitas sosial online. Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan perilaku yang tidak diinginkan seperti cyberbullying, bunuh diri, berkurangnya keterlibatan keluarga, dan pengabaian lingkungan. Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa media sosial dapat meningkatkan hubungan dengan mendorong kegiatan membangun hubungan, penggunaan yang berlebihan telah dikaitkan dengan kelemahan seperti ketergantungan, pola tidur yang terganggu, dan masalah kesehatan mental. Alamsyah (2023) dalam Ahmad et al (2024) menyatakan ketakutan akan ketinggalan (fear of missing out/FoMO) di kalangan orang dewasa muda merupakan penyebab utama penggunaan platform media sosial dalam jangka waktu lama, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mereka dengan menyebabkan kecemasan, keputusasaan, harga diri yang rendah, dan pikiran untuk bunuh diri. Penggunaan media sosial dikaitkan dengan isolasi sosial, kecemasan, dan depresi, yang dapat berdampak negatif pada harga diri dan meningkatkan kelelahan media sosial.

Untuk mengurangi efek merugikan dari penggunaan media sosial yang berlebihan terhadap kesehatan mental, kampanye kesadaran, perawatan fisik, dan materi edukasi dapat dilakukan. Kartika (2019) dan Munajat et al. (2023) menitikberatkan pada penggunaan produk khusus dan media pembelajaran untuk meningkatkan hasil, yang dapat disesuaikan untuk membantu Generasi Z mengatur penggunaan media sosial mereka dengan lebih sehat dan produktif (Ahmad et al, 2024). Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi strategi yang efektif untuk mengatasi dampak negatif ini dan mengeksplorasi potensinya sebagai alat yang konstruktif untuk memperkuat hubungan interpersonal.

Analisis Masalah

Algoritma media sosial dapat dengan mudah mempengaruhi cara Generasi Z mengonsumsi informasi dan membentuk opini dan berdampak terhadap pola pikir kritis dan kemampuan analitis Generasi Z dalam mengevaluasi informasi yang diterima. Selain itu, algoritma media sosial mempengaruhi perilaku sosial dan interaksi Generasi Z, baik dalam kehidupan digital maupun kehidupan nyata yang berpengaruh dalam pembentukan identitas dan nilai-nilai diri Generasi Z  serta mempengaruhi konsumerisme dan gaya hidup Gen Z yang dapat menentukan kesejahteraan mental dan emosional Generasi Z, terutama dalam hal stres, kecemasan, dan rasa terhubung dengan orang lain.

Analisis dampak algoritma media sosial terhadap pola pikir dan perilaku Gen Z bertujuan untuk memahami bagaimana struktur dan operasional algoritma media sosial mempengaruhi cara berpikir dan tindakan remaja yang lahir pada tahun 1995–2010. Algoritma media sosial seperti Instagram dan TikTok menampilkan contoh-percontohan (example-based) tentang bagaimana orang lain hidup dan berinteraksi. Paparan kontinu atas gambar-gambar digital yang sempurna dan gaya hidup yang tampak ideal dapat membuat anggota Gen Z merasa tertekan untuk mencapai standar yang tidak realistis, sehingga mempengaruhi cara mereka memandang diri sendiri dan nilai-nilai mereka. Media sosial memberikan informasi melalui video, foto, dan artikel yang dapat mempengaruhi sikap dan persepsi individu tentang suatu isu. Algoritma yang disesuaikan secara personal sering menampilkan konten yang sesuai dengan preferensi pengguna, namun ini juga dapat mempersempit pemahaman mereka tentang konteks yang lebih luas dan menghalangi kemampuan evaluasi kritis terhadap perspektif-perspektif alternatif. Remaja sering kali terjebak dalam arus informasi yang menghibur tanpa dipertimbangkan matang. Hal ini dapat membuat pola pikir mereka tak bisa hidup tanpa media sosial, meyeret mereka semakin jauh ke dalam jerat media sosial. Akibatnya, identitas diri yang terbentuk seringkali berubah berdasarkan pandangan dari media sosial, membuat sulit bagi mereka untuk mendefinisikan diri sendiri.

Analisis ini dibuat dengan tujuan untuk membuat remaja terutama Generasi Z agar dapat membedakan mana fakta dan hoaks yang tersebar di platform-media sosial, mengembangkan kemampuan kritikal dalam menyaring informasi yang diterima dari platform-media sosial, dan dapat menggunakan media sosial sebagai perantara yang positif untuk meningkatkan pemahaman, memperluas jaringan sosial yang berarti, serta mendorong transformasi positif dalam komunitas. Oleh karena itu, analisis dampak algoritma media sosial terhadap pola pikir dan perilaku Gen Z haruslah difokuskan pada strategi-strategi preventif dan edukatif untuk mengantisipasi dampak negatif serta memanfaatkan potensi positif teknologi modern demi perkembangan generasi masa depan.

Metode

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif  dengan metode kualitatif dan kuantitatif untuk menganalisis dampak algoritma media sosial terhadap pola pikir dan perilaku Generasi Z. Dengan pendekatan ini, penelitian bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan bagaimana algoritma media sosial mempengaruhi cara berpikir dan bertindak generasi ini dalam kehidupan digital. Metode lainnya adalah dengan mengumpulkan data sekunder yang diperoleh dari kajian literatur, artikel ilmiah, dan laporan penelitian sebelumnya mengenai algoritma media sosial dan perilaku Generasi Z. Ini termasuk analisis konten dari artikel, studi kasus, dan laporan yang relevan. Data tersebut dapat diperoleh dengan survei online yang disebarkan melalui platform media sosial yang sering digunakan oleh Generasi Z, seperti Instagram, TikTok, dan WhatsApp. Penggunaan platform ini bertujuan untuk menjangkau audiens yang relevan dan memudahkan pengumpulan data. Data dari survei akan dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif untuk menggambarkan pola penggunaan media sosial dan dampaknya terhadap pola pikir dan perilaku. Teknik ini termasuk menghitung frekuensi, persentase, dan rata-rata untuk memahami tren yang muncul. Untuk memastikan validitas, instrumen survei dan wawancara akan diuji melalui uji validitas isi dan uji coba terhadap beberapa responden sebelum digunakan secara luas. Reliabilitas akan diuji dengan uji konsistensi internal , seperti menggunakan koefisien Cronbach's alpha untuk kuesioner survei.

Penelitian ini terbatas pada analisis perilaku dan pola pikir Gen Z yang aktif menggunakan media sosial dan tidak mencakup generasi lainnya. Selain itu, penelitian ini lebih fokus pada dampak algoritma dari platform yang paling populer di kalangan Gen Z, seperti Instagram, TikTok, dan YouTube.

Dampak Algoritma Terhadap Pola Pikir Gen Z

Media sosial memiliki dampak positif dan negative terhadap Gen Z. Dampak positif media sosial memungkinkan masyarakat, khususnya  anak muda, untuk terhubung secara tidak langsung dengan keluarga, teman, dan kolega. Generasi muda dapat memanfaatkan media sosial untuk menampilkan bakatnya baik di bidang akademik maupun non-akademik. Remaja bebas membagikan kreasi mereka, dan  media sosial memungkinkan remaja untuk memiliki karya mereka. Media sosial dapat memberikan informasi terkait isu isu yang sedang ramai dibicarakan dan dapat membuat masyarakat khususnya remaja sadar akan apa yang sedang terjadi di Masyarakat (Iryadi et al, 2024)

Dampak negatif media sosial dapat menyebabkan Gen Z Mengalami penyakit mental seperti depresi dan kecemasan dikarenakan adanya perbandingan sosial antara satu sama lain. Media sosial adalah tempat untuk berekspresi dan tempat untuk mengeluarkan pendapat tapi ketika pendapat tidak diterima oleh publik maka pengguna media sosial lainnya akan memberikan ujaran kebencian (Iryadi et al, 2024). Gen Z sering kali tidak menyadari dampak jangga panjang dari bermain media sosial karena saat ini sangat mudah mencari privasi seseorang melalui media sosial 

Generasi Z perlu memahami dan menggunakan teknologi secara bijak, mengelola risiko, dan memanfaatkan peluang. Pemerintah dan organisasi harus mengembangkan kebijakan untuk mengelola risiko dan memanfaatkan peluang digital secara bijak. Semua dampak tersebut tentunya akan mempegaruhi Gen Z dalam pola pikirnya yang akan berpengaruh juga terhadap perilaku mereka.

Perilaku Media Sosial Gen Z

Generasi Z, yang lahir antara tahun 1995 dan 2010, sangat bergantung pada teknologi karena kemajuan teknologi yang pesat. Mereka memiliki kelebihan seperti komunikasi verbal, kesabaran, dan preferensi terhadap hal-hal yang instan. Generasi Z unggul dalam menggunakan teknologi, mengakses informasi melalui aplikasi, dan bersosialisasi secara daring. Karakteristik unik mereka dipengaruhi oleh lingkungan yang beragam, karena mereka tumbuh di tengah ledakan teknologi. Karya David Stillman "Gen Z: Memahami Karakter Generasi Baru yang Akan Mengubah Dunia Kerja" menggambarkan tujuh karakteristik Generasi Z. Dalam karya tersebut disebutkan tujuh karakteristik perilaku Gen Z:

  1. Figital: Gen Z menggabungkan dimensi fisik dan digital dalam gaya hidup dan pekerjaan mereka, menggunakan platform seperti Skype, Line, dan WhatsApp.

  2. Hiper-Kustomisasi: Gen Z menyesuaikan identitas mereka secara unik dan mengekspresikannya dalam berbagai aspek kehidupan. 

  3. Realistis: Pengalaman krisis sejak dini membuat Gen Z memiliki pola pikir pragmatis dalam merencanakan masa depan dan menghadapi tantangan. 

  4. FOMO (Fear of Missing Out): Gen Z cemas tentang ketinggalan informasi dan selalu berusaha untuk tetap terdepan dalam tren dan kompetisi. 

  5. Weconomist: Gen Z melihat dunia melalui lensa ekonomi berbagi, terlihat dari preferensi mereka terhadap layanan seperti Gojek dan Airbnb. Mereka aktif memanfaatkan potensi perusahaan dengan cara baru yang praktis dan efisien serta memiliki kepedulian sosial yang tinggi. 

  6. DIY (Do It Yourself): Gen Z tumbuh dalam era internet dan YouTube, sehingga mereka yakin bisa melakukan segalanya sendiri. 

  7. Terpacu: Gen Z yakin pada konsep pemenang dan pecundang, terutama setelah menghadapi tantangan seperti resesi ekonomi dan perubahan yang cepat. Ini mendorong mereka untuk berusaha lebih keras.(Stillman/David dkk. 2018).

Konsumsi Konten dan Iklan

Gen Z di Indonesia memiliki pola konsumsi media yang unik, dengan preferensi terhadap platform digital seperti YouTube, TikTok, dan Instagram. Mereka memiliki rentang perhatian yang lebih pendek, lebih menyukai format konten pendek seperti video, meme, dan cerita pendek. Gen Z juga aktif dalam pembuatan konten, mengunggah foto, video, atau cerita mereka sendiri, menciptakan budaya partisipatif. Mereka sering terlibat dalam advokasi untuk isu-isu sosial seperti perubahan iklim, hak-hak LGBTQ+, rasisme, dan isu-isu politik. Konsumsi konten mereka juga dipengaruhi oleh nilai-nilai pribadi, yang mendukung merek dan pembuat konten yang selaras dengan keberlanjutan, kesetaraan, dan inklusivitas. Tren-tren ini saling terkait karena kemudahan akses ke platform digital melalui perangkat seluler dan preferensi Gen Z terhadap video pendek. Tren-tren ini menyoroti pentingnya platform digital untuk hiburan, informasi, dan inspirasi di kalangan Gen Z di Indonesia (Putri, et al., 2024)

Pencegahan Terhadap Dampak Negatif Media Sosial

Dalam penelitian Iryadi et al (2024) terdapat beberapa tindakan penvegahan dapat dilakukan dengan melakukan edukasi tentang penggunaan media sosial. Penting untuk memberikan informasi kepada remaja terhadap penggunaan media sosial yang baik dan cara yang bijak untuk menggunakannya. Menerapkan batasan waktu penggunaan media sosial agar dapat mengurangi kecanduan terhadap penggunanya. Penting bagi orangtua dan pendidik untuk mendengarkan keluhan dari anak maupun muridnya karena yang mereka perlukan adalah seseorang yang bisa mendengarkan mereka. Selain itu, menghabiskan waktu luang bersama dapat membuat ikatan lebih erat dan mencegah ketergantungan terhadap media sosial.

Kesimpulan

Algoritma media sosial dapat mempengaruhi cara Gen Z mengonsumsi informasi dan membentuk opini dan berdampak terhadap pola pikir kritis dan analisis kemampuan Generasi Z dalam memancarkan informasi yang diterima. Media sosial dapat memberikan informasi terkait isu-isu yang sedang ramai dibicarakan dan dapat membuat masyarakat khususnya remaja sadar. Media sosial negatif dapat mengalami penyakit mental seperti depresi dan kecemasan karena persaingan sosial antara satu sama lain. Pemerintah dan organisasi harus mengembangkan kebijakan untuk mengelola risiko dan memanfaatkan peluang digital secara bijak. Gen Z yang lahir antara tahun 1995-2010 sangat bergantung pada teknologi karena kemajuan yang pesat. Mereka memiliki kelebihan seperti komunikasi verbal, kesabaran, dan preferensi terhadap hal-hal yang instan.

Saran

Analisis  ini  masih memiliki keterbatasan baik dalam sumber  ilmiah maupun teori yang tersedia, sehingga menyulitkan peneliti di masa depan untuk mereplikasi  tinjauan literatur  kami tentang dampak media sosial terhadap pola pikir dan prilaku Gen Z. Untuk  menjaga pola pikir sehat dan prilaku Generasi Z di era komputer dan internet, berbagai upaya dapat dilakukan, antara lain membatasi waktu di media sosial yang akan membantu  menghindari kecanduan  dan mengurangi efek negatif lainnya. Menghabiskan lebih banyak waktu bersama teman dan keluarga. Tetapkan waktu dan batasan permainan media sosial sehingga permainan media sosial seperti  tidur dan istirahat tidak menyita waktu. Jika merasa cemas, stres, atau kesulitan menjaga kesehatan mental, jangan ragu untuk menghubungi ahli kesehatan mental, seperti  psikolog atau konselor. Para ahli akan  memberikan saran dan metode untuk menyelesaikan masalah yang Anda temui.


Ditulis Oleh:
  • RAYHAN FERDIANSYAH
  • RAHMA ANJANI
  • AMELIA FEBRI RANTI
  • PUTRI NURMALA SARI

TEROSA ICE: INOVASI ICE CREAM KEKINIAN BERBASIS TEMULAWAK DAN BUNGA ROSELLA SEBAGAI SOLUSI PENAMBAH NAFSU MAKAN PADA ANAK

PENDAHULUAN

Penurunan nafsu makan terjadi pada anak usia toddler dan prasekolah. Penyebab dari penurunan nafsu makan seringkali dikaitkan dengan faktor internal seperti terjangkitnya anak dengan infeksi cacing. Sedangkan faktor eksternal yang menyebabkan penurunan nafsu makan pada anak seperti bentuk yang tidak menarik, kesalahan orangtua dalam menyajikan variasi makanan, atau karena anak sudah mulai aktif dengan bermain seperti anak usia Todler 1 – 3 tahun (Marni, 2015). Kesulitan makan pada anak memberikan dampak yang kurang baik pada anak. Dampak tersebut tidak saja pada kesehatan, melainkan juga berdampak pada aktivitas sehari-hari dan juga tumbuh kembang anak. Dampak kesulitan makan tersebut antara lain adalah malnutrisi (Damanik, 2018).

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mencatat prevalensi gizi buruk pada anak di Indonesia mencapai 13,8% Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 20% anak balita mengalami penurunan nafsu makan, yang berkontribusi terhadap masalah gizi Selain itu, defisiensi zinc juga diidentifikasi sebagai faktor yang mempengaruhi nafsu makan dan status gizi anak Upaya peningkatan asupan nutrisi dan penanganan masalah makan sangat penting untuk memperbaiki kondisi ini. Kesulitan makan pada anak memberikan dampak yang kurang baik pada anak. Menurut Rohmasari (2013), faktor-faktor yang mempengaruhi sulit makan pada balita yaitu faktor nafsu, faktor psikologis anak, faktor kondisi fisik anak, faktor perilaku pemberian makan.

Penggunaan tanaman obat tradisional dalam upaya mempertahankan kesehatan telah banyak digunakan. Penggunaan khasiat serta penggunaan tanaman obat tradisional yang berkembang di masyarakat hanya berdasarkan pada pengalaman empiris yang biasanya diwariskan secara turun temurun dan belum di uji secara ilmiah. (Azalia dan Lia, 2015; Marini, et al., 2018). Salah satu tanaman obat yang dimanfaatkan untuk mengatasi gangguan nafsu makan yaitu Curcuma xanthorriza atau yang biasa dikenal dengan temulawak. Temulawak memiliki kandungan kurkumin yang berfungsi untuk meningkatkan nafsu makan (Afifah, 2005; Marini, et al., 2018). Namun, disamping itu karena temulawak ini memiliki rasa yang pahit, sediaan dari temulawak ini kurang disukai.

Temulawak memiliki cita rasa pahit yang khas sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak bersedia untuk mengkonsumsinya. Padahal Temulawak merupakan salah satu tanaman rempah yang memiliki khasiat sangat baik bagi tubuh kita. Yang menjadi akar permasalahannya adalah rasa pahit Temulawak merupakan akibat adanya kandungan kurkuminoid, sedangkan kurkuminoid adalah salah satu senyawa aktif yang sangat berkhasiat. Salah satu cara untuk menghilangkan rasa pahit dan getir pada Temulawak tanpa menambahkan aroma adalah melalui proses fermentasi.

Berdasarkan masalah tersebut diperlukan sebuah inovasi suplemen penambah nafsu anak yang menarik, sehat, dan digemari anak-anak. Melihat potensi besar kandungan yang terdapat pada temulawak ,serta tantangan dalam pengembangan suplemen penambah nafsu makan yang aman efektif, penulis ingin mengkaji pemanfaatan tanaman temulawak sebagai penambah nafsu makan pada anak dan bunga rosella sebagai pewarna merah alami yang kaya antioksidan. Oleh karena itu, penulis menciptakan es krim herbal dengan bahan dasar esktrak temulawak dan rosella sebgai penambah nafsu makan pada anak. Terosa ice merupakan terobosan baru di dunia kuliner yang menggabungkan manfaat alami dari dua bahan herbal, yaitu temulawak dan rosella. Produk es krim ini diciptakan untuk memberikan solusi yang lezat sekaligus bermanfaat bagi kesehatan, khususnya dalam meningkatkan nafsu makan pada anak-anak.

Rendahnya nafsu makan anak dapat disebabkan beberapa faktor seperti adanya penyakit, defisiensi zat gizi, penggunaan obat-obatan dan faktor psikologis (WHO 2016). Defisiensi zat gizi terutama zat gizi mikro merupakan kejadian yang sering dialami oleh anak. Sebagai contoh, defisiensi zat besi menyebabkan anemia yang salah satu gejalanya adalah penurunan nafsu makan. Prevalensi anemia pada anak usia 12-59 bulan menurut Riset Kesehatan Dasar 2013 adalah 28,1% (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2013). Angka ini tergolong tinggi, sehingga perlu diwaspadai dan segera dilakukan penanggulangan agar kejadian anemi pada anak tidak berlangsung terus menerus. Selain zat besi, zat gizi mikro yang dapat mempengaruhi nafsu makan antara lain vitamin A, vitamin B (niasin, thiamin, sianokobalamin), kolin, magnesium,dan seng (Kelishadi, 2014).

Suplemen yang mengandung vitamin dan mineral memang banyak dijual di pasaran, namun komposisinya belum tentu sesuai dan terkadang harganya tidak terjangkau oleh masyarakat golongan ekonomi lemah. Suplemen multivitamin terkadang justru mengandung komposisi zat gizi yang berlebihan namun tidak diperlukan untuk meningkatkan nafsu makan dan status gizi anak. Pemberian zat gizi yang lebih spesifik sesuai jenis dan dosisnya untuk meningkatkan nafsu makan dan status gizi diharapkan dapat mengatasi masalah anoreksia dan gangguan pertumbuhan dengan lebih efisien. Preparat yang hanya mengandung seng saja atau zat besi saja di pasaran memiliki harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan suplemen multivitamin. Selain itu dosis yang diberikan lebih dapat disesuaikan dengan kebutuhan anak dan dapat menghindari efek samping (Candra, 2017).

ISI

Kandungan dan Manfaat dari Terosa Ice 

Es krim merupakan salah satu produk makanan dalam wujud beku yang terbuat melalui kombinasi antara proses pembekuan dan proses agitasi atau teknik pembekuan cepat . Umumnya es krim terbuat dari campuran bahan yang terdiri dari susu, bahan pemanis, bahan pengemulsi, bahan perasa, dan bahan penstabil. Es krim merupakan hidangan yang disukai hampir seluruh lapisan masyarakat, alasannya karena rasa es krim yang manis dan sensasi dinginnya yang menyegarkan. Namun, seringkali es krim yang beredar di pasaran menggunakan pemanis yang tinggi gula sehingga berpotensi menyebabkan diabetes. Seiring dengan kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat yang meningkat, diperlukan suatu inovasi produk es krim yang terbuat dari bahan herbal, rendah gula, lezat, dan sehat. Pembuatan produk es krim dengan penambahan ekstrak temulawak yang dikombinasikan dengan sari rosella dan stevia dapat menjadi inovasi yang efektif dalam rangka pemilihan produk pangan yang sehat. Kandungan kurkumin pada temulawak yang dapat meningkatkan nafsu makan pada anak, serta dipadukan dengan rosella yang memiliki rasa asam segar dan warna merah yang menarik dapat menjadi solusi untuk penambahan nafsu makan pada anak. Selain itu, sebagai pemanis alami pengganti gula pada es krim herbal ini dapat digunakan tanaman stevia (Akbar, 2019).

Curcuma xanthorrhiza Roxb atau sering disebut dengan temulawak merupakan tanaman yang umum di temukan di daerah tropis dan termasuk dalam famili Zingiberaceae. Temulawak atau tanaman yang memiliki nama latin Curcuma xanthorrhiza Roxb merupakan tumbuhan yang sangat umum dikenal di Indonesia, bahkan di dunia. Tahun 2015 temulawak mencatat nilai ekspor yang tinggi yaitu sebanyak 8.670. 791 kg atau senilai USD 10.499.058. Temulawak adalah tumbuhan asli di Pulau Jawa, Madura, dan Maluku, serta telah banyak dibudidayakan di Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan India. (Mahendra dkk., 2019).

Tanaman obat temulawak mempunyai banyak manfaat salah satunya adalah penambahan nafsu makan pada anak (Prasetyo, 2016). Produk-produk pengolahan temulawak ini biasanya sering dijumpai dalam bentuk jamu (obat tradisional), akan tetapi produk olahan ini dianggap kurang efektif untuk menambah nafsu makan pada anak karena dianggap kurang menarik perhatian anak-anak karena rasanya yang cenderung pahit. Kelopak bunga rosella dapat dijadikan 6 sebagai minuman kesehatan dan dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan diuretik. Rosella diketahui mengandung zat aktif berupa gossypetin, antosianin, dan glukosida hibisci. Kandungan Antosianin pada Rosella selain dapat dijadikan sebagai pewarna merah alami juga berfungsi sebagai antioksidan dan dipercaya mampu mengatasi penyakit degeneratif. Stevia rebaudiana Bertoni atau biasa dikenal dengan tanaman stevia merupakan tumbuhan perdu yang berasal dari negara Paraguay. Tanaman ini sering digunakan sebagai pemanis alami pengganti gula.

Solusi Terosa Ice Sebagai Makanan yang Kaya Manfaat 

Dengan eskrim yang di buat untuk anak – anak akan jauh lebih tertarik dan orang tua pun tak perlu khawatir jika menyajikan cemilan bergizi tanpa mengurangi 7 kesenangan karena, sudah ada kandungan herbal di dalamnya anak anak juga mendapatkan nutrisi yang seimbang yang mana temulawak sendiri dikenal dapat meingkatkan nafsu makan dan memiliki sifat antiflamasi, dan rosella sendiri baik untuk sistem imun. 

Anak-anak akan lebih tertarik karena rasanya yang lezat dan penampilannya yang menarik. Es krim ini tidak hanya menjadi camilan menyenangkan, tetapi juga menawarkan manfaat kesehatan yang penting. Dengan cara ini, anak-anak bisa mendapatkan nutrisi yang baik sambil menikmati es krim, dan orang tua merasa tenang karena telah memberikan camilan yang sehat. Ini juga bisa menjadi cara yang baik untuk membangun kebiasaan makan sehat sejak dini.

Dengan kombinasi rasa yang menggugah selera dan manfaat kesehatan dari temulawak dan rosella, es krim ini menjadi pilihan yang ideal untuk keluarga. Anak- anak bisa menikmati camilan yang menyenangkan, sementara orang tua bisa merasa tenang karena telah memberikan makanan yang baik untuk kesehatan mereka.

Urgensi dalam 5-10 Tahun Kedepan jika Anak – Anak Mengonsumsi Terosa Ice

Jika anak-anak banyak mengonsumsi es krim yang terbuat dari temulawak dan rosella secara teratur dalam jangka panjang (5-10 tahun ke depan), berikut adalah beberapa potensi manfaat dan dampak positif yang bisa diharapkan dalam jangka panjangnya yaitu Konsumsi rosella secara rutin dapat membantu memperkuat sistem imun, membuat anak-anak lebih tahan terhadap penyakit dan infeksi. Temulawak sendiri dikenal dapat membantu kesehatan pencernaan, yang dapat mencegah masalah gastrointestinal di masa depan, Temulawak dikenal dapat membantu kesehatan pencernaan, yang dapat mencegah masalah gastrointestinal di masa depan Mengonsumsi makanan sehat dengan cara yang menyenangkan bisa membantu anak-anak membangun hubungan positif dengan makanan.

Dengan pendekatan yang tepat, mengonsumsi es krim berbahan temulawak dan rosella dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan dan kebiasaan makan anak-anak dalam jangka panjang. Ini menjadi langkah positif untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan sadar gizi jika anak – anak meminum eskrim ini dengan teratur atau cukup. Temulawak dikenal memiliki anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi inflamasi kronis, yang mungkin berhubungan 8 dengan kondisi medis jangka panjang seperti arthritis atau sindrom metabolic dan berpotensi menghindari penyakit jaringan lunak dan tulang. Aktivitas imunostimulator dalam temulawak dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, yang penting untuk mencegah infeksi dan penyakit kronis. Roselina kaya akan senyawa antioksida yang dapat melindungi tubuh dari stres oksidatif, yang berpotensi mengurangi risiko penyakit degeneratif seperti Alzheimer atau Parkinson Senyawa antioksida dalam roselina dapat melindungi tubuh dari stres oksidatif, yang berpotensi mengurangi risiko penyakit degeneratif.

Penambahan ekstrak temulawak membuat adonan es krim menjadi lembut dan halus. Sesuai dengan tujuan penelitian ini untuk menghasilkan es krim temulawak yang mengandung aktivitas antioksidan tertinggi. Maka perlakuan optimal diperoleh pada perlakuan temulawak 30 g disukai konsumen dan mendekati standar mutu es krim. Kombinasi perlakuan tersebut menghasilkan kadar abu 0,855%; kadar protein 1,458%; kadar lemak 1,172%; aktivitas antioksidan 71,965%; kecepatan meleleh 10,55 menit; overrun 7,02%; warna kuning (3,933); tekstur lembut (3,800); rasa/aroma temulawak terasa (4,000); rasa/aroma nanas terasa (3,867); dan disukai konsumen (2,867) (Tiara dkk., 2017).

Maka dari itu sangat baik dan disarankan jika anak – anak mengonsumsi cemilan sehat dan banyak manfaatnya selama 5 – 10 tahun kedepan, ditambah sekarang ini anak – anak banyak mengonsumsi makanan yang kurang bergizi maka akan sangat baik jika diseimbangkan dengan makanan yang kaya rasa herbal dengan kandungan temulawak dan rosella ini didalamnya.

KESIMPULAN 

Berdasarkan masalah tersebut diperlukan sebuah inovasi suplemen penambah nafsu anak yang menarik, sehat, dan digemari anak-anak. Maka dari itu penulis menghadirkan inovasi produk baru yaitu Terosa ice. Terosa ice merupakan inovasi 9 yang memanfaatkan kekayaan alam Indonesia, yaitu tanaman herbal temulawak (curcuma xanthorrhiza roxb), bunga Rosella (Hibiscus sadbariffa L.) Untuk menciptakan ice cream herbal yang efektif untuk meningkatkan nafsu makan anak. Kandungan kurkumin pada temulawak berperan penting dalam menambah rasa nafsu makan anak. Sedangkan kandungan antosiasin pada bunga Rosella mampu melawan radikal bebas dan dijadikan sebagai pewarna merah alami pada es krim. Penambahan stevia sebagai pemanis alami dalam es krim tidak hanya menjadikan produk ini lebih aman untuk anak-anak, tetapi juga memenuhi kebutuhan konsumen akan produk rendah kalori dan bebas gula. Kombinasi bahan-bahan alami ini menciptakan sebuah produk yang tidak hanya bermanfaat dari segi kesehatan, tetapi juga memenuhi kebutuhan pasar akan obat herbal aman dan efektif.

Pengembangan Terosa ice tidak hanya menawarkan solusi kesehatan yang lebih alami dan minim efek samping, tetapi juga mendukung pertumbuhan pertumbuhan sektor agroindustri berbasis bahan baku lokal. Dengan meningkatnya kesadaran akan produk herbal yang lebih aman. Dukungan yang memadai memungkinkan terosa ice berpotensi menjadi contoh keberhasilan dalam memanfaatkan sumber daya lokal untuk menghasilkan produk inovatif berkualitas global. Inovasi ini tidak hanya menawarkan manfaat kesehatan pada anak, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang berarti.

SARAN 

Saran untuk penelitian ini diharapkan agar semua masyarakat dapat meningkatkan Inovasi Pangan Berbasis Lokal: Pengembangan Es Krim Temulawak dan Rosella sebagai Solusi Gizi Anak.


Ditulis Oleh

  • Andini Zahra 231423103
  • Raisha Aulia Ghaisani 2313023026
  • Ahmad Rifansyah 2314141016
  • Finka Fathia Cinta 2314191038



LAMPU (LAMPUNG ADVENTURE & MEMORIES UNVEILED): PROGRAM TOUR AGENT PARIWISATA LAMPUNG MENGHADIRKAN KEINDAHAN ALAM DAN PELUANG EKONOMI BAGI MASYARAKAT

PENDAHULUAN 

Latar Belakang 

Sebagai daerah yang kaya akan keindahan alam, Lampung memiliki potensi pariwisata yang luar biasa, yang tidak hanya memberikan pengalaman memikat bagi pengunjung, tetapi juga berkontribusi besar terhadap perekonomian lokal. Keindahan alam merupakan salah satu daya tarik utama dalam industri pariwisata. Lanskap alam yang memukau, seperti pegunungan, pantai, hutan, dan danau, mampu memberikan pengalaman yang mendalam bagi wisatawan dan menjadi sumber ketenangan serta inspirasi. Menurut studi yang dilakukan oleh Smith dan Jones (2019), "keindahan alam tidak hanya berfungsi sebagai tempat rekreasi, tetapi juga memiliki nilai penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mendukung aktivitas ekowisata yang berkelanjutan" (Smith dan Jones, 2019). Oleh karena itu, pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati harus menjadi prioritas dalam pengembangan destinasi wisata alam, karena keindahan alam yang terjaga mampu memberikan manfaat jangka panjang, baik secara ekonomi maupun ekologis. Keindahan alam yang dimiliki Lampung berperan besar dalam menarik perhatian wisatawan.

Keindahan alam yang memikat wisatawan domestik maupun mancanegara membuka peluang ekonomi melalui berbagai sektor pendukung, seperti perhotelan, transportasi, kuliner, dan jasa pemandu wisata. Pariwisata memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat setempat, terutama di wilayah yang memiliki potensi alam yang besar seperti Lampung. Keindahan alam yang menarik wisatawan domestik dan mancanegara menciptakan peluang ekonomi melalui berbagai sektor pendukung, seperti perhotelan, transportasi, kuliner, dan jasa pemandu wisata. Sebuah penelitian oleh Williams dan Hall (2020) menyatakan bahwa "pariwisata alam tidak hanya menjadi sumber pendapatan utama bagi banyak daerah, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal" (Williams dan Hall, 2020). Dengan demikian, pariwisata yang dikelola secara efektif dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah, mengurangi angka pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Keindahan alam Lampung dikenal karena keragaman ekosistem yang dimilikinya, mulai dari pantai berpasir putih hingga kawasan konservasi yang menjadi rumah bagi satwa endemik. Taman Nasional Way Kambas, misalnya, merupakan habitat bagi gajah sumatera dan badak sumatera yang terancam punah, di mana wisatawan dapat menyaksikan langsung keberadaan satwa-satwa langka ini dalam habitat alaminya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati dkk., (2020), "keanekaragaman hayati yang ada di Lampung, khususnya di kawasan taman nasional, memberikan daya tarik ekowisata yang kuat, menarik perhatian wisatawan yang tertarik pada wisata alam dan konservasi lingkungan" (Nurhayati et al., 2020). Selain itu, panorama pantai di Lampung, seperti Pantai Pahawang dan Pantai Mutun, menjadi destinasi favorit untuk snorkeling, menyelam, dan menikmati keindahan bawah laut. Menurut penelitian Setiawan (2021), pengembangan pariwisata di Lampung tidak hanya berperan dalam memperkenalkan keindahan alam daerah tersebut, tetapi juga berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat melalui penciptaan lapangan kerja dan pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Setiawan mencatat bahwa "pertumbuhan sektor pariwisata di Lampung telah mendorong peningkatan aktivitas ekonomi di sektor lain, seperti perdagangan, transportasi, dan akomodasi, yang secara langsung berdampak pada kesejahteraan masyarakat lokal" (Setiawan, 2021). Hal ini menunjukkan bahwa pariwisata dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang positif, dengan dampak luas bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Dalam rangka mengembangkan pariwisata di Lampung, penting untuk memanfaatkan keindahan alam yang melimpah dan keberagaman ekosistemnya. Dengan pengelolaan yang baik, sektor pariwisata tidak hanya dapat menarik wisatawan, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pengembangan infrastruktur yang mendukung, pelatihan bagi pelaku usaha lokal, serta pelestarian lingkungan menjadi kunci untuk memastikan bahwa pariwisata di Lampung dapat berkelanjutan. Sebagai langkah untuk memaksimalkan potensi pariwisata di Lampung, program Lampung Adventure & Memories Unveiled (LAMPU) dirancang untuk menawarkan pengalaman wisata yang tidak hanya berfokus pada petualangan alam tetapi juga memadukan edukasi konservasi dan pemberdayaan masyarakat lokal. Melalui LAMPU, wisatawan dapat menikmati keindahan alam Lampung sambil terlibat dalam aktivitas yang mendukung pelestarian lingkungan dan budaya setempat. Program ini diharapkan mampu meningkatkan daya tarik Lampung sebagai destinasi unggulan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.

PEMBAHASAN 

Lampung, salah satu provinsi di ujung selatan Pulau Sumatra, dikenal akan keindahan alamnya yang memukau. Berbagai destinasi wisata seperti pantai, pegunungan, hingga taman nasional menawarkan daya tarik yang unik. Pantai-pantai seperti Pantai Gigi Hiu dan Teluk Kiluan terkenal dengan pemandangan yang indah serta keanekaragaman hayati lautnya. Selain itu, Taman Nasional Way Kambas menjadi tempat konservasi gajah sumatera yang sangat dikenal di dunia. Keindahan alam Lampung tidak hanya menarik wisatawan lokal, tetapi juga mancanegara yang tertarik akan petualangan alam. Menurut Setiawan dan Lestari (2020), pengembangan pariwisata berbasis keindahan alam ini memiliki potensi besar untuk memajukan ekonomi lokal, asalkan didukung dengan infrastruktur yang memadai dan promosi yang tepat. Potensi wisata ini dapat terus berkembang jika dikelola dengan baik. Pembangunan infrastruktur dan promosi wisata yang tepat menjadi kunci penting dalam memajukan sektor pariwisata Lampung.

Pariwisata Sebagai Penggerak Ekonomi Lokal 

Selain keindahan alam, Lampung juga memiliki peluang besar dalam menggerakkan perekonomian masyarakat setempat. Industri pariwisata menciptakan berbagai jenis lapangan kerja mulai dari sektor jasa, akomodasi, hingga transportasi. Pengelola wisata, pemandu tur, dan pemilik usaha kecil seperti restoran dan toko suvenir dapat merasakan manfaat langsung dari kedatangan wisatawan. Dengan meningkatnya kunjungan wisata, pendapatan daerah pun turut bertambah. Potensi ini dapat terus meningkat seiring dengan perbaikan fasilitas wisata dan promosi yang lebih intensif. Jika dikelola secara berkelanjutan, pariwisata dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal tanpa mengesampingkan kelestarian lingkungan.

"Namun, untuk mencapai potensi maksimal, pariwisata Lampung harus diimbangi dengan upaya pelestarian alam yang berkelanjutan. Eksploitasi alam secara berlebihan dapat merusak ekosistem dan mengurangi daya tarik wisata itu sendiri. Sebagai contoh, aktivitas perikanan dan penyelaman di Teluk Kiluan perlu diawasi agar tidak merusak terumbu karang yang menjadi daya tarik utama tempat ini. Menurut penelitian oleh Brown dan Green (2020), 'pariwisata berbasis alam yang tidak disertai dengan konservasi ekosistem cenderung menyebabkan kerusakan yang signifikan terhadap lingkungan lokal' (Brown dan Green, 2020). Oleh karena itu, upaya konservasi harus dilibatkan dalam pengembangan pariwisata, seperti yang dilakukan di Taman Nasional Way Kambas. Pengunjung dapat terlibat dalam kegiatan edukasi dan konservasi satwa yang memberikan pengalaman berharga sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga alam. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku wisata, dan masyarakat lokal sangat penting dalam menjaga keseimbangan antara pariwisata dan pelestarian lingkungan."

Wisata Berbasis Komunitas sebagai Solusi Ekonomi dan Sosial 

Pariwisata berbasis komunitas juga menjadi solusi yang efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Dengan melibatkan masyarakat secara langsung dalam pengelolaan pariwisata, mereka dapat merasakan manfaat ekonomi secara langsung. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lopez dan Martinez (2021), 'pariwisata berbasis komunitas memungkinkan masyarakat untuk menjadi aktor utama dalam pengembangan wisata, sehingga manfaat ekonomi lebih merata dan tidak hanya terkonsentrasi pada pihak tertentu' (Lopez dan Martinez, 2021). Desa-desa wisata yang mengedepankan kearifan lokal dan budaya setempat dapat menjadi alternatif destinasi wisata yang menarik. Selain itu, wisata berbasis komunitas dapat mengurangi dampak negatif dari pariwisata massal yang seringkali merugikan masyarakat lokal. Model ini juga dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan budaya Lampung yang kaya dan unik kepada wisatawan. Masyarakat lokal yang berperan aktif dalam pariwisata tidak hanya mendapat keuntungan ekonomi, tetapi juga meningkatkan kapasitas mereka dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Peningkatan Infrastruktur dan Promosi Pariwisata Lampung 

Untuk meningkatkan daya saing pariwisata Lampung, pemerintah perlu lebih serius dalam mengembangkan infrastruktur penunjang. Jalan menuju destinasi wisata, fasilitas umum seperti toilet, dan sarana transportasi yang memadai menjadi hal penting dalam kenyamanan wisatawan. Bandara Radin Inten II sebagai gerbang utama pariwisata harus terus ditingkatkan pelayanannya agar dapat menampung lebih banyak wisatawan. Peningkatan akses transportasi ini akan mendorong wisatawan lebih mudah menjangkau berbagai destinasi yang ada di Lampung. Selain itu, promosi pariwisata melalui media sosial dan platform digital harus diperluas untuk menjangkau lebih banyak audiens. Dengan kemajuan teknologi, promosi yang tepat dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi wisata Lampung.

Ekowisata dan Pariwisata Berbasis Alam di Lampung 

Lampung juga memiliki potensi besar dalam mengembangkan pariwisata berbasis alam yang mendukung kegiatan ekowisata. Pegunungan dan hutan tropis di Lampung memberikan peluang besar bagi wisatawan yang tertarik pada kegiatan outdoor seperti hiking, birdwatching, dan camping. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Widodo (2022), "ekowisata memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal melalui pendekatan ramah lingkungan" (Widodo, 2022). Ekowisata ini juga dapat menarik wisatawan yang peduli terhadap isu lingkungan dan mencari pengalaman wisata yang lebih dekat dengan alam. Kawasan seperti Gunung Krakatau dan Pulau Pahawang sangat cocok untuk pengembangan ekowisata. Dengan mengedepankan aspek lingkungan, Lampung dapat menarik segmen wisatawan yang lebih spesifik. Potensi ini perlu dikelola dengan baik agar dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan.

Peran sektor swasta dalam mendukung pariwisata Lampung juga tidak kalah penting. Investasi di sektor akomodasi seperti hotel dan resort, serta pengembangan atraksi wisata baru, dapat mendorong pertumbuhan industri pariwisata. Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam mengelola destinasi wisata akan menghasilkan inovasi dan meningkatkan kualitas layanan. Selain itu, keterlibatan sektor swasta dalam pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang pariwisata akan sangat bermanfaat. Dengan semakin tingginya permintaan akan layanan pariwisata yang berkualitas, peran sektor swasta menjadi krusial. Kesinambungan antara sektor publik dan swasta akan menciptakan ekosistem pariwisata yang lebih maju dan inklusif (Subadra, 2019).

Tantangan Pengelolaan Pariwisata Lampung 

Tantangan yang dihadapi Lampung dalam pengembangan pariwisata salah satunya adalah masalah pengelolaan sampah dan limbah. Pertumbuhan pariwisata seringkali menyebabkan peningkatan volume sampah, terutama di kawasan pantai. Sampah plastik yang tidak terkelola dengan baik dapat mencemari lingkungan dan mengurangi keindahan tempat wisata. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama dalam meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Kampanye kebersihan dan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai perlu terus digalakkan di kalangan masyarakat dan wisatawan. Dengan pengelolaan sampah yang baik, destinasi wisata di Lampung akan tetap terjaga kelestariannya (Widodo,2022).

Strategi Peningkatan Daya Saing Pariwisata Lampung 

Sebagai provinsi yang memiliki banyak potensi wisata, Lampung juga perlu terus meningkatkan daya saingnya di tingkat nasional maupun internasional. Promosi pariwisata harus lebih gencar dilakukan dengan memanfaatkan berbagai saluran komunikasi, termasuk kerja sama dengan influencer dan agen perjalanan. Even-even budaya dan festival lokal dapat dijadikan sarana promosi yang menarik untuk mendatangkan wisatawan. Selain itu, kerja sama dengan negara tetangga dalam hal pariwisata regional dapat meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara. Dengan demikian, Lampung dapat memposisikan diri sebagai destinasi wisata unggulan yang menawarkan keindahan alam serta pengalaman budaya yang kaya.

LAMPU (LAMPUNG ADVENTURE & MEMORIES UNVEILED) 

LAMPU menawarkan pengalaman wisata yang memadukan keindahan alam dan edukasi konservasi. Paket wisata yang disediakan mencakup kunjungan ke Pantai Gigi Hiu dan Teluk Kiluan, dimana wisatawan dapat menikmati panorama pantai dan melakukan aktivitas seperti snorkeling dan melihat lumba-lumba di habitat aslinya. Selain itu, wisata alam di Taman Nasional Way Kambas memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk berinteraksi dengan gajah sumatera dan mengikuti program edukasi konservasi satwa langka. Wisatawan juga diajak untuk menjelajahi desa wisata yang menawarkan kearifan lokal dan budaya tradisional Lampung. Sepanjang tur, program ini mengutamakan pelestarian lingkungan dengan menerapkan praktik ramah lingkungan, seperti pengelolaan sampah dan edukasi tentang pentingnya menjaga ekosistem. Dengan dukungan dari pemerintah dan masyarakat lokal, program ini bertujuan tidak hanya untuk memberikan pengalaman wisata yang berkesan tetapi juga berkontribusi terhadap ekonomi lokal dan pelestarian alam (Smith and Jones, 2019).

LAMPU memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Kelebihan utama dari program ini adalah keberagaman destinasi wisata yang ditawarkan, mulai dari wisata pantai, taman nasional, hingga desa wisata. Hal ini memungkinkan wisatawan untuk menikmati berbagai aktivitas seperti snorkeling, tracking, hingga edukasi konservasi di Taman Nasional Way Kambas. Selain itu, program ini juga berfokus pada pelestarian alam dan lingkungan, di mana wisatawan tidak hanya menikmati keindahan alam tetapi juga diedukasi mengenai pentingnya menjaga ekosistem. Program ini juga memberdayakan masyarakat lokal melalui keterlibatan dalam pengelolaan desa wisata dan penyediaan jasa lokal, sehingga memberikan dampak ekonomi yang positif bagi penduduk setempat (Subadra, 2019). Wisatawan juga mendapatkan pengalaman edukatif mengenai budaya lokal dan konservasi satwa, yang memberikan nilai tambah dalam perjalanan mereka.

Namun, program ini juga memiliki beberapa kekurangan. Keterbatasan infrastruktur di beberapa destinasi, seperti akses jalan dan fasilitas umum yang kurang memadai, bisa mengurangi kenyamanan wisatawan, terutama bagi mereka yang datang dari luar negeri (Widodo, 2022). Selain itu, sebagian besar aktivitas wisata yang ditawarkan bergantung pada kondisi cuaca, sehingga cuaca buruk dapat membatalkan kegiatan outdoor. Terdapat juga risiko over kapasitas wisatawan yang dapat merusak lingkungan jika pengelolaan tidak dilakukan secara berkelanjutan. Akhirnya, meskipun program ini memiliki potensi besar, promosi yang masih kurang optimal, terutama di luar Lampung, membuatnya belum sepenuhnya dikenal di pasar wisata yang lebih luas.

PENUTUP 

Kesimpulan

Pariwisata di Lampung memiliki potensi besar berkat keindahan alamnya yang beragam, mulai dari pantai, pegunungan, hingga taman nasional. Destinasi seperti Pantai Gigi Hiu, Teluk Kiluan, dan Taman Nasional Way Kambas menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Pariwisata berperan penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja di sektor jasa, transportasi, dan akomodasi. Namun, pengembangan pariwisata harus dilakukan secara berkelanjutan agar tidak merusak lingkungan, terutama dengan adanya ancaman dari aktivitas eksploitasi alam yang berlebihan. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan pelestarian lingkungan. 

Saran

Pemerintah perlu meningkatkan fasilitas penunjang seperti akses transportasi, jalan menuju destinasi wisata, dan fasilitas umum. Bandara Radin Inten II juga perlu ditingkatkan pelayanannya agar bisa menampung lebih banyak wisatawan.Promosi pariwisata Lampung melalui media sosial dan platform digital harus diperluas, termasuk kerja sama dengan influencer dan agen perjalanan. Event budaya dan festival lokal dapat menjadi ajang promosi yang efektif.

Upaya pengelolaan sampah harus diperketat, terutama di kawasan pantai yang rentan terhadap pencemaran. Penggunaan plastik sekali pakai harus dikurangi dengan kampanye kebersihan dan kesadaran lingkungan. Masyarakat lokal perlu dilibatkan dalam pengelolaan wisata melalui desa wisata dan ekowisata, yang tidak hanya menjaga kelestarian lingkungan tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Investasi sektor swasta dalam fasilitas akomodasi dan atraksi wisata baru sangat dibutuhkan. Kolaborasi ini dapat meningkatkan kualitas layanan dan inovasi dalam pengelolaan destinasi wisata.


Ditulis Oleh:

  • David Nico Natanael R. (2217051129)
  • Ratna Puspa Dewi (2414231033)
  • Aliffia Azizah ( 2313022049)
  • Stevania NovelaB. (2317041059)

INOVASI ENKAPSULASI TEH HIJAU (Camelia sinensis) SEBAGAI SUPLEMEN KONSENTRASI UNTUK MENGATASI HIPERSOMNIA PADA MAHASISWA

Gangguan tidur masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian terutama di Indonesia. Salah satu masalah gangguan tidur yang perlu menjadi perhatian utama adalah masih tingginya masyarakat yang mengalami durasi tidur yang singkat sehinngga menyebabkan rasa kantuk berlebih (Hipersomia) terutama terjadi dikalangan mahasiswa. Mahasiswa sering dihadapkan oleh beberapa hal seperti jadwal yang padat dan tuntutan akademik yang tinggi mulai dari mengikuti perkuliahan, mengerjakan tugas, mempersiapkan ujian, serta terlibat berbagai kegiatan organisasi. Di tengah kesibukkan tersebut banyak dari mahasiswa mengalami kelelahan dan rasa kantuk berlebih di siang hari (Hipersomnia) sehingga mengganggu konsentrasi mahasiswa terutama dalam proses pembelajaran. Hipersomnia merupakan gangguan tidur yang ditandai dengan rasa kantuk berlebihan di siang hari atau kebutuhan tidur yang lebih lama dari biasanya.

Menurut data dari Hershner dan Chervin (2014) menunjukkan bahwa lebih dari 70% mahasiswa mengatakan dirinya mengalami tidur kurang dari delapan jam sehari, 60% Mahasiswa sering mengatakan lelah atau mengantuk setidaknya tiga hari dalam seminggu, dan lebih dari 80% mahasiswa mengatakan kurang tidur akan berdampak negatif terhadap kinerja akademik mereka. Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Sleep Foundation (Ryan, 2022), sebagian besar mahasiswa tidak mendapatkan tidur yang dirinya butuhkan di mana sebanyak 70% hingga 96% mahasiswa mengalami kurang tidur dari delapan jam pada malam hari dan lebih dari separuh mahasiswa mendapatkan kurang dari tujuh jam tidur setiap malam, serta 47% melaporkan kantuk di siang hari hampir setiap hari.

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan solusi yang aman dan efisien untuk masalah hipersomnia pada mahasiswa, inovasi ini berpotensi besar dalam memberikan alternatif yang lebih alami dan berkelanjutan. Dengan penggunaan teh hijau yang sudah dikenal luas, ditambah dengan teknologi enkapsulasi yang canggih, diharapkan suplemen ini tidak hanya dapat membantu mengatasi hipersomnia, tetapi juga menjadi suplemen kesehatan yang mendukung fungsi otak secara umum.

Kandungan Zat Teh Hijau

Teh merupakan salah satu minuman yang sangat populer di dunia dan dibuat dari pucuk daun muda tanaman teh (Camellia sinensis). Berdasarkan proses pengolahannya, produk teh ada tiga jenis, yaitu teh hijau, teh oolong, dan teh hitam. Teh hijau adalah minuman non-fermentasi yang diproses dengan cara menginaktifasi enzim oksidase/fenolase yang terdapat pada pucuk daun teh segar. Proses ini dilakukan melalui pemanasan atau penguapan menggunakan uap panas, sehingga oksidasi enzimatik terhadap katekin dalam daun teh dapat dicegah (Dewi, 2008:2). Pengolahan ini memfasilitasi tahap pengeringan daun sekaligus mempertahankan kandungan senyawa aktifnya, yang memberikan manfaat tinggi bagi kesehatan.

Kandungan utama teh hijau adalah polifenol katekin, seperti epigallocatechin-3- gallate (EGCG), epigallocatechin (EGC), epicatechin-3-gallate (ECG), dan epicatechin (EC), dengan EGCG sebagai yang terbanyak, sekitar 50–80% dari total katekin. Selain itu, teh hijau juga mengandung kafein, vitamin K, flavonoid (seperti quercetin, kaempferol, dan myricitin), leucoanthocyanin, saponin, serta sedikit theobromine dan theophylline. Kandungan lainnya meliputi 6% protein, 8% asam amino (termasuk 3% theanin), asam nukleat, mineral, fluoride, phenophytin a dan b. Komponen-komponen ini memberikan berbagai efek farmakologis yang bermanfaat bagi kesehatan.

Suplemen Teh Hijau

Suplemen teh hijau adalah bentuk ekstrak teh hijau yang dirancang untuk memaksimalkan manfaatnya, terutama dalam hal meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan mental. Dibandingkan dengan teh seduhan, suplemen teh hijau menawarkan dosis yang lebih terkonsentrasi dari senyawa aktif seperti kafein dan L-theanine. Kafein telah dikenal luas sebagai stimulan alami yang meningkatkan fokus, sementara L-theanine, asam amino yang ditemukan dalam teh hijau, memiliki sifat menenangkan yang dapat membantu mengurangi kecemasan dan memberikan efek relaksasi tanpa menyebabkan kantuk. Kombinasi kafein dan L- theanine ini bekerja sinergis untuk meningkatkan kewaspadaan mental, memperbaiki kinerja kognitif, serta menjaga ketenangan (Einöther & Giesbrecht, 2013).

Dengan mengonsumsi suplemen teh hijau, mahasiswa dapat memperoleh manfaat optimal tanpa harus meminum beberapa cangkir teh setiap hari. Ini memberikan cara yang lebih praktis dan efisien untuk meningkatkan fokus dan mengatasi rasa kantuk, terutama saat menghadapi jadwal belajar yang padat atau persiapan ujian. Suplemen ini juga memberikan dosis yang terukur dan konsisten, sehingga pengguna dapat merasakan efek yang sama setiap kali dikonsumsi, yang mungkin tidak dapat dicapai dengan meminum teh dalam bentuk cair karena variasi dalam kekuatan seduhan (Schmidt et al., 2014).

Pengolahan Teh Hijau

Teh hijau yang digunakan berasal dari daun tanaman (Camellia sinensis) dengan kualitas terbaik, yaitu daun teh muda yang baru dipetik dari perkebunan. Daun teh hijau segar dikumpulkan dan segera diproses untuk mencegah oksidasi. Penghentian oksidasi dilakukan melalui proses pengukusan pada suhu tinggi untuk menjaga kandungan polifenol aktif, termasuk EGCG, yang terdapat dalam daun teh hijau. Setelah proses pengukusan, daun dikeringkan pada suhu rendah hingga kadar air berkurang. Setelah proses pengeringan, daun teh hijau yang sudah kering digiling menjadi bubuk halus. Bubuk teh hijau kemudian diolah menjadi ekstrak dengan menggunakan pelarut untuk memperoleh senyawa bioaktif yang lebih terkonsentrasi. Bubuk teh hijau atau ekstraknya kemudian dikeringkan kembali dengan metode pengeringan semprot (spray drying) atau pembekuan kering (freeze drying). Bubuk teh hijau yang telah kering dicampur dengan bahan tambahan seperti magnesium stearat untuk memudahkan proses pengisian kapsul. Setelah itu, bubuk teh hijau dimasukkan ke dalam cangkang kapsul gelatin. Kapsul yang telah diisi selanjutnya dikemas dengan rapi ke dalam botol atau blister pack, dan siap didistribusikan sebagai suplemen yang bermanfaat untuk kesehatan.

Produk Suplemen Teh Hijau


Kapsul teh hijau yang telah diproses dengan cermat dan dikemas menggunakan teknologi kemasan khusus, dirancang untuk menjaga kualitas produk. Kemasan ini melindungi kapsul dari kelembapan, cahaya, dan udara, sehingga produk tetap segar dan aman dikonsumsi dalam jangka waktu yang lebih lama. Salah satu keunggulan utama dari kapsul ini adalah kemampuannya yang mudah larut dalam air, menjadikannya pilihan praktis bagi mereka yang ingin mengonsumsi teh hijau dengan cepat dan mudah.

Label kemasan memberikan informasi penting seperti petunjuk penggunaan, komposisi nutrisi, tanggal kedaluwarsa, serta manfaat kesehatan. Dengan demikian, konsumen dapat memahami peran teh hijau dalam meningkatkan kesehatan, seperti meningkatkan kewaspadaan, energi, dan daya tahan tubuh. Kemasan yang praktis dan mudah digunakan memungkinkan konsumen mengakses nutrisi esensial kapan saja. Penggunaan kapsul teh hijau ini juga sangat fleksibel, dapat diminum langsung atau dicampurkan dalam minuman untuk memberikan pengalaman yang lebih nyaman dan cepat.

Suplemen kapsul teh hijau ini menawarkan inovasi yang menggabungkan manfaat teh hijau dengan teknologi mudah larut, memberikan kenyamanan dan manfaat maksimal, terutama dalam membantu mengatasi kantuk berlebihan, meningkatkan fokus, serta mendukung gaya hidup sehat dan aktif. Keunggulan kemudahan larut dalam air juga memungkinkan kapsul ini dikonsumsi dengan berbagai cara, baik dicampur dalam air dingin maupun hangat, sesuai dengan preferensi pengguna.

______

Ditulis Oleh:

  • Imam Yahya (2314141014)
  • Meilani Dwi Lestari (2313024059)
  • Rosita (2313052070)
  • Shara Soufiliya (2414131073)

Sabtu, 16 Desember 2023

PIN (PORTABLE AIR PURIFICATION AND HUMIDIFICATION DEVICE) : SMARTTECHNO DALAM MENINGKATKAN KUALITAS UDARA YANG BERSIH DAN SEHAT

PENDAHULUAN

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup Mengatakan Bahwa Warga Negara Berhak atas Udara yang Bersih dan Sehat


World Health Organization (2015) menyebutkan bahwa data kematian tahun 2010

di Indonesia yang disebabkan oleh polusi udara berjumlah 1.210.581 orang

menderita asma bronkial, 173.487 orang menderita bronkopneumonia, 2.449.986

orang menderita infeksi pernapasan akut, 336.273 orang menderita pneumonia,

153.724 orang menderita penyakit paru obstruktif kronik dan 1.246.130 orang

menderita arteri koroner penyakit. Menurut Allianz Indonesia (2019) menyatakan

bahwa terdapat 5 jenis gangguan kesehatan yang dapat timbul akibat polusi udara,

seperti Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), asma atau asthmatic bronchial,

paru-paru basah atau pneumonia, bronchopneumonia, dan serangan jantung. Data

tersebut memperkuat bahwa polusi udara merupakan sesuatu yang dapat

membahayakan kesehatan manusia.

Seiring berjalannya waktu, tidak dapat dipungkiri bahwa polusi udara timbul karena

aktivitas manusia sehari hari dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut

Badan Pusat Statistik, penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK) tahun 2020, pertumbuhan aktivitas manusia di era modern ini telah

memerlukan peningkatan teknologi yang termasuk pertumbuhan pabrik industri,

pembangkit listrik, dan kendaraan bermotor, secara rutin menghasilkan polutan

udara yang mencemari sumber udara bersih. Selain itu, beriring dengan

perkembangan dan pertumbuhan penduduk saat ini yang sejalan dengan

pertumbuhan sektor lain, seperti industri dan transportasi, yang dimana

memberikan dampak positif pada perekonomian, tetapi, disisi lain, juga berdampak

negatif dalam bentuk pencemaran udara karena peningkatan emisi kendaraan

bermotor (Ngafifi, M. 2014). Berdasarkan data IQAir pada Oktober (2015)

menyebutkan bahwa pencemaran udara di Indonesia dipicu hampir 5.000 kasus

kebakaran hutan dan lahan gambut yang terjadi secara serentak. Hanya dalam satu

hari saja, sebanyak 80 juta metrik ton karbon dioksida (CO2) diproduksi dan

menyebar di udara. Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa faktor yang

memperburuk kualitas udara yaitu polusi yang dihasilkan dari sektor transportasi

dan produksi energi yang diperburuk oleh emisi transportasi, emisi rumah tangga,

industri konstruksi, debu jalan, dan pembakaran hutan dan lahan pertanian yang

tidak terkendali. Pada 2019, Indonesia menduduki peringkat ke-6 negara sangat

berpolusi dari 98 negara di seluruh dunia. Menurut IQAir, kualitas udara di

Indonesia semakin memburuk secara bertahap seiring berjalannya waktu

(Oktavania, A. Y. 2023).


Melihat hal tersebut tentunya pemerintah mempunyai upaya untuk mengatasi

bahaya polusi udara diIndonesia, upaya yang dilakukan pemerintah antara lain,

pengendalian kebakaran hutan dan lahan yang salah satu penyebab utama

pencemaran udara di Indonesia, dengan memberlakukan larangan dan peraturan

yang ketat, serta melakukan pencegahan dan penanggulangan kebakaran (Medcom.

2019), meningkatkan pelayanan transportasi massal yang ramah lingkungan,

memperbanyak alat ukur kualitas udara, membangun dan mengembangkan taman

kota, hutan kota, dan kebun raya, Namun dari beberapa upaya yang telah dilakukan

oleh pemerintah Indonesia, permasalahan terkait polusi udara di Indonesia masih

belum teratasi dengan baik. Beberapa kebijakan yang telah diberlakukan juga dirasa

belum maksimal untuk menekan penyebab polusi udara di Indonesia (Kumparan.

2023).


Dibalik itu, pemerintah belum mampu mengatasi dampak dari masalah polusi udara

yang dibutuhkan manusia untuk melindungi polusi udara, saat ini yang bisa

dilakukan manusia hanya menggunakan masker untuk melindungi diri mereka dari

bahaya polusi udara. Namun, penggunaan masker berlebih akan berdampak pada

lingkungan dan ekosistem akibat limbah masker setelah digunakan. Dibalik

persoalan persoalan tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa manusia harus terus

melakukan aktvitas sehari hari diluar rumah untuk memenuhi kebutuhan hidup

mereka. Akan tetapi melihat pencemaran polusi yang kian terus menerus meningkat

dan upaya pemerintah yang belum maksimal membuat seseorang membutuhkan

usaha yang lebih untuk menjaga dirinya dari bahaya polusi udara yang dapat

mengganggu kesehatan mereka. Dengan demikian diperlukan adanya inovasi

dalam membantu manusia menjaga dirinya dari bahaya polusi udara yang dapat

digunakan dalam aktivitas sehari hari khususnya diluar ruangan. PIN hadir sebagai

langkah nyata dalam melindungi manusia melakukan aktivitas sehari hari tanpa

takut bahaya polusi udara. Melalui perangkat portabel yang dapat dengan mudah

dipasang pada pakaian atau aksesoris yang terintegrasi dengan teknologi pintar.

Diharapkan PIN dapat mengatasi bahaya kesehatan manusia yang disebabkan oleh

polusi udara.


PEMBAHASAN

PIN (PORTABLE AIR PURIFICATION AND HUMIDIFICATION DEVICE) :

SMARTTECHNO DALAM MENINGKATKAN KUALITAS UDARA YANG

BERSIH DAN SEHAT

Teknologi PIN (Portable Air Purification and Humidification Device) adalah

perangkat canggih yang memiliki desain portabel, memungkinkan pengguna untuk

memasangnya pada pakaian mereka, yang bertujuan untuk membantu mereka

mengatasi polusi udara saat beraktivitas di luar ruangan. Perangkat ini dilengkapi

dengan sistem filtrasi udara yang mampu menyaring partikel-partikel polutan,

seperti debu, asap, polusi udara, alergen, serta bahkan bakteri dan virus tertentu,

dengan tujuan menyediakan udara yang lebih bersih dan aman untuk dihirup. Selain

itu, banyak perangkat PIN juga memiliki fungsi humidifikasi, yang secara otomatis


menjaga kelembapan udara di sekitarnya, terutama di daerah dengan udara kering,

membantu menjaga kesehatan pernapasan dan kualitas kulit. Pengguna dapat

mengontrol perangkat ini melalui aplikasi seluler terkait, memungkinkan mereka

untuk mengatur tingkat filtrasi, kelembapan, dan memantau kualitas udara di sekitar

mereka, bahkan menerima peringatan jika perlu mengganti filter atau mengisi ulang

wadah air. Dengan desain yang nyaman untuk dipakai sepanjang hari, daya tahan

baterai yang baik, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan cuaca,

teknologi PIN adalah solusi inovatif yang membantu individu melindungi

kesehatan pernapasan mereka saat berada di luar ruangan, terutama di daerah

dengan tingkat polusi udara yang tinggi.

Mekanisme Kerja

Mekanisme kerja PIN (Portable Air Purification and Humidification Device) yang

dapat digunakan dalam baju untuk mengatasi polusi udara yang buruk di luar rumah

melibatkan serangkaian proses yang dirancang untuk membersihkan dan

menyegarkan udara yang dihirup oleh pengguna. 

Pertama PIN menyerap udara yang kotor yang kemudian dilakukan proses filtrasi,

PIN dilengkapi dengan sistem filtrasi udara yang terdiri dari berbagai jenis filter,

termasuk filter partikulat dan filter kimia. Filter partikulat menghilangkan partikel

debu, asap, polusi udara, dan alergen dari udara, sementara filter kimia dapat

menghilangkan senyawa berbahaya, selanjutnya melalui proses Humidifikasi,

dimana udara dikeluarkan setelah proses filtrasi dengan menguapkan kelembapan

udara yang langsung dapat dihirup oleh pengguna.

PIN dilengkapi dengan sistem filtrasi udara yang terdiri dari berbagai jenis filter,

termasuk filter partikulat dan filter kimia. Filter partikulat menghilangkan partikel

debu, asap, polusi udara, dan alergen dari udara, sementara filter kimia dapat

menghilangkan senyawa berbahaya, perangkat PIN dirancang untuk memiliki

komponen untuk melembabkan udara di sekitar pengguna. Ini melibatkan wadah

air yang secara otomatis menguapkan kelembapan ke udara, menjaga kelembapan

yang nyaman untuk pernapasan. Selain itu perangkat PIN dilengkapi dengan baterai

yang tahan lama, memungkinkan pengguna menggunakannya sepanjang hari tanpa

harus sering mengisi ulang daya.


PENUTUP

PIN (Portable Air Purification and Humidification Device) adalah solusi inovatif

yang membawa manfaat signifikan dalam mengatasi polusi udara di lingkungan

perkotaan. Perangkat ini memberikan perlindungan pribadi, memperbaiki kualitas

udara yang dihirup, memberikan manfaat kesehatan, dan memiliki potensi untuk

mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesadaran lingkungan. Namun, implementasi

dan pemakaian PIN harus dikelola dengan cermat dan berkelanjutan untuk

memaksimalkan manfaatnya. Kerjasama antara berbagai pihak terlibat adalah kunci

untuk keberhasilan PIN dalam meningkatkan kualitas hidup dan menjaga kesehatan

pernapasan individu.


Sub Tema : Teknologi dan Riset

Disusun Oleh:

1. ALEXIS RONAULI MANURUNG

2. RESTTY DIAN ELSA


---

Salam Peneliti Muda!

Untuk hasil karya yang lebih lengkap dapat menghubungi:

Instagram: @ukmpenelitianunila

Email: ukmpenelitianunila@gmail.com / ukmpunila@gmail.com

Youtube: UKM Penelitian Unila

Tiktok: ukmpunila

Postingan Populer