Rabu, 23 Oktober 2024

CaoCy : "Cacao Recycle Economic" Inovasi transformasi Limbah Kakao menjadi Pakan Ternak dalam Meningkatkan Ekonomi Daerah Tanggamus

 Latar Belakang

Kakao adalah salah satu komoditas ekspor dari subsektor perkebunan yang merupakan komoditas unggulan nasional. Kakao juga menempati luas areal keempat terbesar untuk subsektor perkebunan setelah kelapa sawit, kelapa dan karet. Hal ini menunjukkan bahwa kakao merupakan komoditas yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Berdasarkan hasil estimasi, produksi kakao di Indonesia selama 2022-2026 diproyeksikan turun sedikit secara rata-rata sebesar -0,16% per tahun. Produksi kakao tahun 2022 diprediksi mencapai 706 ribu ton, tahun 2023 turun -1,94% menjadi 692 ribu ton. Tahun 2024 produksi kakao naik menjadi 703 ribu ton (1,53%), tahun 2025 turun kembali -1,17% menjadi 695 ribu ton dan 2026 naik kembali 701 ribu ton atau 0,92%. Tanaman kakao (Theobroma cacao L.) merupakan tanaman perkebunan yang cukup banyak dikembangkan di Indonesia. Indonesia memiliki areal perkebunan yang sangat luas. Luas areal perkebunan kakao di Indonesia mencapai 959.000 ha (Rohmah, 2022). 

Produksi kakao di Indonesia dalam dua tahun terakhir yaitu pada tahun 2009 meningkat yaitu 67,602 ton dan pada tahun 2010 terjadi kenaikan menjadi 70,919 ton. Sedangkan daerah penghasil kakao terbesar di Indonesia adalah Sulawesi Selatan dengan produktifitas 184.000 ton setiap tahunnya, Sulawesi Tengah 137.000 ton, Sulawesi Tenggara 111.000 ton, Sumatera Utara 51.000 ton, Lampung 26.046 ton, Kalimantan Timur 25.000 ton dan daerah lainnya 122.000 ton.Sedangkan di Provinsi Lampung mencapai 22.009 ton. Sedangkan di Provinsi Lampung mencapai 22.009 ton. Kabupaten Tanggamus merupakan Kabupaten penghasil kakao terbanyak pertama, dengan produksi kakao sebanyak 7.180 ton serta menghasilkan limbah kulit kakao sebanyak 4.308 ton. Jumlah kulit buah kakao di Lampung setiap tahunnya sangat melimpah terutama di Kabupaten Tanggamus yang merupakan daerah penghasil kakao terbesar di Provinsi Lampung. Berdasarkan survei di lapangan Dusun Sumber Sari terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sumberjo, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. Salah satu hasil tani unggulan di Dusun ini adalah buah kakao (Thebroma cacao L.) (Pasaribu, dkk 2016). 

Potensi kakao di Desa Sidomulyo cukup melimpah, mengingat tumbuhan kakao selalu berbuah pada setiap musim. Tingginya produksi kakao di  Desa Sidomulyo menyebabkan meningkatnya limbah kulit kakao dimana  masyarakat hanya mengambil biji dari kulit  kakao dan kulitnya di buang. Umumnya masyarakat memelihara hewan ternak sapi, kambing, ayam, dan bebek. Sedangkan yang memelihara entok semakin berkurang, hal ini dikarenakan semakin mahalnya harga pakan seperti dedak dan pellet. Apalagi, entok memiliki nafsu makan yang lebih tinggi dibandingkan ayam dan bebek sehingga membutuhkan banyak makanan. Oleh karena itu, masyarakat perlu alternatif bahan pakan buatan yang lebih murah dan gampang membuatnya (Evizal dan Prasmatiwati, 2023). 

Berdasarkan permasalahan diatas dapat disimpulkan bahwa adanya permasalahan limbah kulit kakao yang terbuang dan melihat manfaat dari kulit kakao, maka kami berinisiatif untuk membantu masyarakat untuk mengurangi limbah kulit kakao dengan memanfaatkan dalam olahan pakan ternak sebagai solusi masalah yang diharapkan dapat membantu masyarakat memiliki pakan ternak sendiri serta dapat diperjualbelikan untuk menambah perekonomian yang ada di Desa Sidomulyo.


CaoCy (Cacao Recycle Economic) 

CaoCy merupakan sebuah inovasi berbasis ekonomi sirkular yang bertujuan untuk mengolah limbah kakao menjadi pakan ternak yang bernilai ekonomis. Di wilayah Tanggamus, kakao merupakan salah satu komoditas unggulan yang menghasilkan banyak limbah dari proses pengolahannya, seperti kulit buah kakao dan cangkang biji. Limbah ini, jika tidak dikelola dengan baik, dapat menimbulkan masalah lingkungan dan kehilangan potensi ekonomisnya.

Program ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah tersebut melalui proses inovatif yang mengubahnya menjadi pakan ternak berkualitas. Dengan pendekatan ini, CaoCy bertujuan menciptakan solusi yang mendukung sektor peternakan lokal sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat di daerah Tanggamus. Selain mengatasi masalah limbah, program ini diharapkan dapat memotong biaya produksi pakan ternak dan memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat.

Mekanisme Kerja CaoCy (Cacao Recycle Economic) 

Program CaoCy (Cacao Recycle Economic) dimulai dengan pengumpulan limbah kakao dari petani di daerah Tanggamus. Limbah tersebut kemudian diolah melalui proses yang efisien untuk menghasilkan pakan ternak berkualitas. Pakan yang dihasilkan disalurkan kepada peternak lokal, yang akan meningkatkan produktivitas ternak mereka. Dengan demikian, program ini tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat

Strategi Implementasi

Pengimplementasian program CaoCy (Cacao Recycle Economic) terdiri dari lima tahap yaitu:

  1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan merupakan tahapan pengumpulan informasi, melakukan observasi dan kerjasama pada pihak-pihak terkait.

  1. Tahap Perancangan

Pada tahap ini program CaoCy (Cacao Recycle Economic) dirancang dan direalisasikan oleh pihak yang terkait.

  1. Tahap Uji Coba

Uji coba ini bertujuan untuk memastikan bahwa program CaoCy (Cacao Recycle Economic)  diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pengelolaan limbah kakao dan pengembangan ekonomi lokal.

  1. Tahap Sosialisasi

Sosialisasi untuk menginformasikan masyarakat tentang tujuan, manfaat, dan cara berpartisipasi dalam program ini melalui media sosial.

  1. Tahap Monitoring dan Evaluasi

Tahap monitoring dan evaluasi bertujuan meninjau kembali kendala yang terjadi selama pelaksanaan program CaoCy (Cacao Recycle Economic).


Pihak yang Terlibat dalam Pengimplentasian Gagasan

  1. Pemerintah Daerah

Memberikan dukungan kebijakan, regulasi, dan pendanaan untuk membantu pelaksanaan program CaoCy (Cacao Recycle Economic).

  1. Koperasi Pertanian dan Peternakan

Menjadi jembatan antara petani kakao, peternak, dan tim pengelola program, selain itu mengelola pengumpulan limbah, distribusi pakan, serta melakukan pelatihan bagi anggota koperasi.

  1. Tim Pelaksana Program

Menjadi penanggung jawab untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program secara keseluruhan.

  1. Pihak Perguruan Tinggi

Menyelenggarakan program pelatihan untuk petani dan peternak mengenai teknik pengumpulan, pengolahan, dan penggunaan pakan ternak serta menyiapkan mentor.

  1. Media

Membantu untuk menyebarluaskan program CaoCy (Cacao Recycle Economic).


Kesimpulan

Program CaoCy (Cacao Recycle Economic) merupakan program berbasis ekonomi sirkular. Ekonomi sirkular berfokus pada pengelolaan sumber daya yang efisien dan berkelanjutan, dengan cara mengurangi limbah, memanfaatkan kembali bahan yang ada, dan menciptakan nilai tambah dari limbah. Program ini tidak hanya mengubah limbah kakao menjadi pakan ternak berkualitas, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dengan meningkatkan pendapatan petani dan peternak, manfaat sosial melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta mendukung keberlanjutan lingkungan dengan mengurangi limbah dan mempromosikan praktik pengelolaan sumber daya yang efisien.

Saran

Perlu diadakan penyuluhan berkala untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat limbah kakao dan praktik pengelolaan berkelanjutan. Selain itu, sediakan insentif untuk petani dan peternak, platform berbagi pengalaman, serta lakukan penelitian lebih lanjut tentang dampak pakan limbah kakao terhadap kesehatan ternak untuk memastikan kualitas dan manfaatnya.

____

Ditulis Oleh:

  • Resti Amalia
  • Bunga Valentine Gea
  • Gisella Oktavia


Senin, 21 Oktober 2024

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN PARIWISATA DALAM MENINGKATKAN NIAT BERKUNJUNG WISATAWAN DI INDONESIA

PENDAHULUAN 

Perkembangan yang ada di sektor industri khususnya pariwisata semakin hari semakin berkembang pesat di semua negara Asia Pasifik serta mendapatkan pengakuan bahwa pariwisata menjadi sumber ekonomi yang sangat penting di suatu negara. Perkembangan serta perubahan ekonomi, politik, maupun sosial di berbagai negara Asia semakin maju dan berkembang serta mampu menumbuhkan lingkungan pariwisata guna menggerakkan peran penting, sehingga minat para wisatawan maupun pengunjung yang berkeinginan untuk berkunjung di tempat wisata tersebut makin meningkat. Didukung dengan pengembangan produk. maupun jasa dalam pariwisata tersebut (Vitouladiti, 2014). 

Pariwisata merupakan bentuk kegiatan yang sangat memengaruhi dan mengikusertakan peran masyarakat untuk memberikan pengaruh bagi masyarakat disekitar lokasi wisata khsusunya, serta mampu disebut sebagai motor penggerak perekonomian dan pembangunan di suatu daerah yang memiliki daya pendukung seperti tempat wisata tersebut. Menurut Yoeti (2008), pariwisata adalah salah satu sektor pendukung yang penting dalam mewujudkan pembangunan ekonomi dimana pariwisata memberikan kaitan yang sangat erat dengan semua sektor ekonomi, sehingga mampu memberikan banyak sumbangan yang besar untuk perkembangan dan kemajuan perekonomian daerah. Sektor pariwisata mneyumbangkan banyak kontribusi kepada penerima devisa, mampu meningkatkan peluang dalam usaha masyarakat maupun memunculkan bebagai peluang kesempatan kerja, seperti menjadi karyawan di lokasi sekitar tempat wisata, berjualan, maupun yang lain sehingga mampu memberikan sumbangan untuk meningkatkan pendapatkan bagi pemerintah setempat.

Pariwisata merupakan industri global yang bisa menghidupkan jutaan orang di dalam suatu negara melalui devisa yang didapatkan untuk menumbuhkan perekonomian suatu bangsa (Teh & Cabanban, 2007). Salah satu Negara yang mengembangkan industri pariwisata adalah Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang banyak memiliki sumber daya alam dan tempat wisata terbaik di dunia. Pemerintahan Jokowih mengarahkan fokus pada sumber daya maritim yaitu kelautan, baik sumber perikanan yang melimpah dan pengembangan sektor wisata yang menjadi surganya dunia. Pada umumnya, sektor pariwisata memainkan peran secara ekonomis berpengaruh sebagai sumber pendapatan dan penghasilan bagi penduduk lokal yang menetap di pulau- pulau kecil (Kurniawan, dkk, 2016). Maka, seluruh dunia menganggap pulau pulau kecil yang mereka miliki menjadi sebuah pariwisata sebagai alat untuk meningkatkan dan mengembangankan perekonomian suatu Negara (Croes, 2006). 

Pariwisata di Indonesia masih dibatasi oleh infrastruktur yang tidak mendukung pengembangan pariwisata dan pelayanan yang belum maksimal. sehingga diperlukan strategi pengembangan pariwisata yang efektif dan efisien. Perkembangan Pulau Sabang tidak lepas dari strategi yang digunakan oleh pemerintah daerah untuk mengelola sumber daya yang ada melalui wisata bahari yang ditawarkan oleh wisatawan. Namun, pengembangan strategi pariwisata harus fokus pada pengembangan merek, strategi pemasaran dan faktor-faktor lain seperti motivasi untuk berkunjung.

Strategi pemasaran yang dianggap menjadi salah satu faktor penting dalam rangka pengembangan pariwisata. Lalu, ekuitas merek juga sangat berperan penting sehingga tentu juga sangat dibutuhkan agar mampu menarik para wisatawan untuk melihat destinasi apa saja yang ada dilokasi tersebut dan mampu menarik minat para wisatwan untuk berkunjung kesana (Liu & Chou, 2016). Selain itu, ciri khas yang dimiliki di suatu tempat wisata akan mampu menarik para wisatawan untuk kembali berkunjung kesana, dan mampu menarik wisasa lain untuk sering berkunjung, sehingga sangat berpengaruh karena ramainya pengunjung dalam kuantitas yang banyak akan memberikan banyak pemasukan yang akan membantu dalam perkembangan perekonomian di lingkungan setempat.

Tujuan wisata menjadi salah satu hal terpenting bagi wisatawan untuk bisa menjadi referensi perjalanan selanjutnya. Niat berkunjung adalah hasil dari persepsi yang mereka miliki dari berbagai pengalaman perjalanan mereka terdahulu. Niat berkunjung menekankan kepada wisatawan untuk berkunjung dalam rangka pariwisata dalam jangka waktu tertentu sehingga menciptakan niat untuk berkunjung (Ferns & Walls, 2012). Niat berkunjung juga mengacu pada kemungkinan yang dirasakan wisatawan baik tempat selama waktu tertentu sehingga membangun presepsi subjektif yang mempengaruhi prilaku dan keputusan akhir. Wisatawan mengambil pilihan atas dasar pemasaran yang dilakukan, ekuitas merek yang dimiliki suatu tempat wisata dan kondisi alam yang memotivasi untuk berkunjung daerah tertentu sehingga tercipta keinginan untuk berkunjungnya (Liu & Chou, 2016).

Maka, tujuan dari penulisan ini adalah pertama untuk mendeskripsikan keadaan lapangan saat ini, membahas determinan dan dimensi pengembangan strategi pariwisata dan niat berkunjung wisatawan. Kedua, mengintegrasikan pendekatan yang dapat diajukan secara konseptual melalui pengembangan strategi pemasaran dan niat kunjungan wisatawan sebagai variabel terkait dengan menghadirkan tinjauan empiris dan konseptual. Mengintegrasikan kedua pendekatan, itu akan mengusulkan konseptualisasi strategi pariwisata dan niat kunjungan wisatawan, termasuk penentu dan langkah-langkah utama, akhirnya diakhiri dengan menguraikan agenda untuk penelitian masa depan.

ISI 

Penelitian terbaru pariwisata mengenai e – WOM dan niat berkunjung dapat membuktikan bahwa niat berkunjung memilik efek langsung kepada informasi yang didapatkan oleh seseorang untuk melakukan perjalanan. Selanjutnya niat wisatawan berkunjung ke hotel juga mendapat pengaruh dari informasi yang berasal dari e – WOM. electronic word of mouth (e – WOM) menurut Kotler dan Keller (2016) adalah pemasaran menggunakan internet untuk menciptakan efek berita dari mulut ke mulut untuk mendukung usaha dan tujuan pemasaran. Kemudian, e Wom sangat berpengaruh membantu wisatawan untuk mencari informasi dalam menentukan niat untuk memiliki tujuan wisata ke tempat tertentu (Abubakar & Ilkan, 2016) dan niat seseorang untuk mengambil keputusan memiliki efek langsung dari informasi yang diterima dari e – WOM. Dengan hasil penelitian tersebut, ketika wisatawan puas terhadap pelayanan yang berdasarkan pengalaman maka mereka diharapkan merekomendasikan informasi tersebut kepada seluruh jaringan mereka yang miliki sehingga melahirkan niat berkunjung wisatawan yang lain (Liu & Lee, 2016). Kemudian, e – WOM juga mampu mempengaruhi peningkatan jumlah wisatawan untuk menentukan niat berkunjung wisatawan ke tempat tertentu karena wisatawan menggunakan Internet untuk mencari tujuan informasi.

Disamping itu, image destinasi juga berperan penting terhadap niat para wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata. Keputusan para wisatawan untuk berkunjung itu sangat dipengaruhi oleh image destinasi yang dimiliki oleh lokasi yang dijadikan sebagai tempat wisata. Ketika suatu wisata memiliki image destinasi akan mampu memberikan dava tarik tersendiri untuk memberikan dorongan para wisatawan untuk berkunjung sehingga wisata tersebut tentunya menjadi tujuan banyak wisatawan ketika berlibur maupun sebagai tempat untuk quality time bersama keluarga. Kemudian, hal ini juga diperkuat dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa image destinasi menjadi kesan tersendiri para wisatawan yang memberikan kesan maupun rasa senang ketika menjalani perjalanan wisata, khususnya ke wisata tersebut. Maka dari itu, image destinasi dangat berpengaruh terhadap minat para wisatawan untuk mengunjungi tempat wisata tersebut dan mempu meningkatkan banyak pengunjung.

Maksud dan tujuan para wisatawan melakukan perjalanan ke suatu wisata dengan memiliki motivasi untuk berkunjung ke wisata tersebut. Motivasi perjalanan ditimbulkan karena niat para wisatawan untuk melakukan perjalanan baik karena lingkungan maupun sumber daya alam yang menjadi alasan utama mengapa para wisatawan memutuskan untuk datang mengunjungi wisata tersebut (Liu & Chou, 2016). 

Motivasi perjalanan sangat mempengaruhi niat wisatawan untuk berkunjung dengan harapan tempat wisata tersebut bersifat alami dan dapat dinikmati oleh wisatawan. Selain itu, motivasi telah terbukti mempengaruhi wisatawan untuk berkunjung, menurut hasil penelitian. Hal ini juga diperkuat bahwa motivasi perjalanan merupakan motif yang kuat bagi wisatawan. Dengan demikian, niat seseorang untuk berkunjung didasarkan pada motivasi perjalanan yang muncul untuk mempengaruhi niat wisatawan untuk berkunjung.

KESIMPULAN

Pengembangan pariwisata sangat dibutuhkan di Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia. Dengan berkembangnya pariwisata, opini tentang kemajuan bangsa dan negara diharapkan semakin meningkat, termasuk warga sekitar. Melalui e – WOM, pemerintah bisa lebih diuntungkan dengan melakukan promosi dengan menggunakan website, media sosial, media cetak, serta melakukan event event besar agar memunculkan niat wisatawan untuk berkunjung. Sehingga pembangunan pariwisata secara keseluruhan membutuhkan peran pemerintah dan masyarakat untuk menjaga kemajuan Indonesia. Dalam menghadapi persaingan pariwisata yang semakin ketat, Indonesia perlu memanfaatkan berbagai strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan niat berkunjung wisatawan. Semua usaha ini pada akhirnya bertujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu destinasi wisata yang tak terlupakan bagi setiap pengunjung. Akhirnya penelitian ini sangat membutuhkan penambahan penambahan yang lebih baik untuk penelitian selanjutnya.

Ditulis Oleh:

  • Turi Robayani (2213031064)
  • Hikma Lia Khoirun Nisa (2315041104)
  • Rizky Wahyudi (2313032052)
  • Putih Palawa (2412011467)


Aplikasi Smartfood : Edukasi Pengolahan serta Penyimpanan Pangan yang Sustainable dan menuju Indonesia Emas

Latar Belakang 

Masalah ketahanan pangan merupakan salah satu tantangan utama yang dihadapi Indonesia. Fenomena food waste di Indonesia mencapai 300 kg per orang setiap tahun, menjadikan negara ini berada di peringkat kedua dunia dalam hal jumlah limbah makanan. Kondisi ini sangat memprihatinkan karena di satu sisi terdapat kelebihan makanan, sementara di sisi lain masih banyak masyarakat yang kekurangan. Hal ini menunjukkan adanya perilaku membuang makanan yang tidak bijaksana( Hermanu, 2022).

Secara geografis, Indonesia memiliki kekayaan lahan yang subur, menunjukkan potensi besar dalam pangan lokal. Namun, kesadaran masyarakat terhadap potensi ini masih rendah, ditambah dengan sulitnya akses terhadap pangan lokal. Sebagai bentuk kontribusi dalam bela negara nonmiliter, generasi muda yang menguasai teknologi informasi, dan merupakan kelompok terbesar di Indonesia, harus berperan sebagai agen perubahan untuk memanfaatkan potensi pangan lokal demi terciptanya kesejahteraan serta ketahanan dan kedaulatan pangan nasional (Zevic dkk., 2022). 

Oleh karena itu, aplikasi "Smartfood" hadir sebagai solusi cerdas dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pengolahan dan penyimpanan pangan yang benar dan berkelanjutan. Melalui aplikasi ini, pengguna dapat mengakses informasi dan panduan praktis tentang cara memaksimalkan manfaat dari setiap bahan pangan yang mereka miliki, baik dari segi nutrisi maupun masa simpannya. Selain itu, aplikasi ini juga mendukung visi "Indonesia Emas" 2045 dengan membantu mewujudkan sistem pangan yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

Dengan adanya edukasi digital ini, diharapkan masyarakat lebih sadar akan pentingnya pengelolaan pangan yang tepat, mengurangi ketergantungan pada impor, serta mendukung kemandirian pangan nasional. Aplikasi Smartfood bukan hanya menjadi alat bantu teknologi, tetapi juga langkah nyata menuju ketahanan pangan yang lebih baik dan berkelanjutan.

Masalah Umum Pangan Di Indonesia 

Banyak sekali tantangan dan rintangan yang dihadapi suatu negara terhadap berbagai macam bidang, seperti halnya negara Indonesia juga harus menghadapi kendala terhadap penurunan ketahanan pangan. Padahal menurut Food Security Aagency (2018) menyatakan bahwa ketahanan pangan ialah suatu keadaan Dimana Masyarakat memiliki akses terhadap pangan yang aman baik terhadap jumlah maupun kualitas serta pangan yang serbaguna, bergizi, adil, dan murah untuk hidup sehat dan aktif. Dan menghasilkan pertimbangan yang berkelanjutan. Demi terciptanya anti kelaparan, berkurangnya Tingkat kekurangan gizi, stunting, dan Masyarakat menjadi melek informasi mengenai ketahanan pangan 

Sehingga factor yang mempengaruhi yaitu gagal panen akibat cuaca ekstrim yang semakin sering terjadi di Indonesi. Kadang hujan yang sangat deras, kadang juga kemarau yang sangat panas membuat proses pangan menjadi banyak rusak, dan gagal panen. Selain itu kurangnya kesadaran manusia untuk ikut membantu menagani proses pangan.

Fitur Canggih Aplikasi Smartfood 

Pengingat Masa Simpan : Fitur ini memantau masa simpan makanan melalui integrasi sensor atau barcode dan memberikan notifikasi kepada pengguna sebelum makanan mendekati masa kedaluwarsa. 

Pengingat Manajemen Makananmu : Fitur ini membantu pengguna mencatat stok makanan, menyarankan resep berbasis bahan yang hampir habis masa simpan, serta memberikan peringatan untuk segera mengonsumsinya. 

Panduan Pengolahan Makananmu : Fitur ini akan memberikan panduan kepada para pengguna yang mengaksesnya dalam memahami bagaimana mengolah makanan dengan baik dan benar, sesuai system pengolahan makanan yang terstruktur. Dari bantuan para ahli yang akan menyampaikan panduannya. Fitur ini juga memberikan akses ke berbagai resep dan teknik pengolahan makanan yang menekan pemborosan dan mendorong penggunaan bahan pangan lokal, serta menyediakan informasi mengenai gizi yang seimbang. 

Ayo Berdonasi : Fitur ini kami rancang untuk teman-teman pengguna aplikasi untuk berdonasi seikhlasnya, sehingga setiap donasi yang terkumpul akan disalurkan kepada para petani Indonesia yang sedang berjuang menjadikan pangan di Indonesia yang berkualitas. 

History Food city : Fitur ini dirancang untuk para pengguna gunakan dalam mencari Sejarah asal-usul makanan diberbagai daerah, dan memperkenalkan kepada mereka makanan khas apa saja diberbagai daerah. 

Edukasi Lingkungan : Fitur ini memberikan informasi tentang dampak negatif pemborosan pangan terhadap lingkungan dan mengedukasi pengguna cara mengurangi jejak karbon melalui konsumsi yang lebih bijaksana.

Mekanisme Kerja Aplikasi Smartfood 

Mekanisme aplikasi smartfood diawali dengan langkah-langkah, sebagai berikut : 

Registrasi Awal Pengguna Pengguna melakukan pendaftaran dengan mengisi data diri secara lengkap dan preferensi makanan untuk menyesuaikan fitur-fitur aplikasi dengan kebutuhan mereka. 

Halaman Utama (Home) Berisi berbagai fitur utama aplikasi yang dirancang untuk memudahkan pengguna dalam mengelola makanan dan mengurangi pemborosan. Seperti fitur Pengingat Masa Simpan, Pengingat Manajemen Makananmu, Panduan Pengolahan Makanan, Ayo Berdonasi, Dan History Food City, dan Edukasi Lingkungan.

Manfaat Aplikasi Smartfood 

Manfaat yang ada di dalam aplikasi smartfood memungkinkan pengguna untuk melacak asupan kalori, protein, Karbo, dan lemak membantu mereka menjaga keseimbangan nutrisi. Smartfrood menyediakan berbagai resep lihat yang mudah diikuti, sehingga pengguna dapat memasak makanan bergizi. Aplikasi ini memiliki data informasi gizi dari berbagai makanan yang minuman sehingga pengguna mudah mengakses makanan dan minuman apa saja yang sehat dan bergizi. Beberapa aplikasi juga memiliki fitur komunitas, di mana pengguna bisa berbagi tips, resep atau pengalaman dengan pengguna lain.

Kekurangan Aplikasi Smartfood 

Aplikasi ini perlu berkolaborasi dengan Kemitraan, Pemerintah, dan pihak swasta dalam membantu mengenalkan aplikasi Smartfood kepada masyarakat melalui media digital agar aplikasi ini dapat diketahui oleh banyak orang. Lalu pemerintah perlu memberikan izin pengoperasian aplikasi Smartfood sebagai aplikasi yang membantu dan layak digunakan. Tidak hanya itu, juga memerlukan mitra-mitra yang membantu pengoperasian aplikasi Smartfood. 

Aplikasi ini perlu untuk diperkenalkan lebih luas kepada masyarakat, agar mereka bisa mengetahui pentingnya aplikasi ini dan dapat mengaksesnya. Karena banyak sekali aplikasi yang di download oleh masyarakat tapi bukan aplikasi yang memberikan edukasi buat mereka terlebih terhadap pangan.

Memperluas pengembangan fitur aplikasi yang lebih inklusif terhadap akses fitur bahasa daerah, bahasa global, mode offline saat penggunaannya serta data yang lengkap di berbagai wilayah Indonesia.

Tahap Pembuatan Aplikasi Smartfood 

Beberapa tahap yang akan dilakukan dalam perencangan pembuatan aplikasi smartfood, yaitu: 

Tahap pertama dalam pengembangan aplikasi adalah perencanaan. Pada fase ini, tim pengembang menetapkan tujuan utama aplikasi serta target pengguna. Aplikasi SmartFood dirancang untuk membantu pengguna dalam mengelola stok makanan mereka, mengurangi limbah, dan mendorong donasi makanan yang mendekati masa kedaluwarsa. Pada tahap ini, juga perlu ditentukan fitur utama yang akan dimasukkan ke dalam aplikasi, seperti pengingat masa simpan, manajemen stok, panduan pengolahan makanan, teknik penyimpanan, serta sistem donasi. Setiap fitur ini harus memiliki alur pengguna yang jelas dan mudah digunakan. 

Langkah selanjutnya adalah membuat analisis kebutuhan. Pada tahap ini, pengembang mengidentifikasi secara rinci apa yang dibutuhkan untuk membangun fitur-fitur tersebut. Misalnya, fitur pengingat masa simpan membutuhkan input pengguna mengenai tanggal kedaluwarsa makanan, sedangkan fitur panduan pengolahan makanan membutuhkan database resep yang dapat diakses dengan mudah. Di sisi lain, fitur donasi makanan harus terhubung dengan platform donasi yang memungkinkan pengguna memberikan makanan yang mendekati batas masa simpan kepada yang membutuhkan. 

Tahap berikutnya yang akan dilakukan adalah desain aplikasi smartfood. Pada fase ini, desain antarmuka pengguna (UI/UX) dikembangkan. Desain yang intuitif sangat penting agar pengguna dapat dengan mudah memahami dan menggunakan aplikasi. Setiap fitur dirancang agar mudah diakses dan memberikan pengalaman yang lancar. Selain itu, database untuk menyimpan informasi seperti masa simpan makanan, resep, dan data donasi juga dirancang pada tahap ini. Desain yang baik akan membantu pengguna merasa nyaman menggunakan aplikasi dan memahami manfaat dari setiap fitur yang disediakan. 

Setelah tahap desain aplikasi, masuk ke tahap terakhir, yaitu tahap pengembangan aplikasi SmartFood atau uji coba. Sebelum aplikasi diluncurkan, setiap fitur harus diuji secara mendalam untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik. Uji coba ini melibatkan pengecekan apakah notifikasi pengingat masa simpan muncul tepat waktu, apakah panduan pengolahan makanan bisa diakses dengan mudah, serta apakah fitur donasi makanan terhubung dengan platform donasi yang tepat. Pengujian ini juga mencakup simulasi penggunaan aplikasi dalam skenario nyata, seperti ketika pengguna menginput makanan baru atau ketika makanan sudah mendekati masa kedaluwarsa. Selain pengujian fungsional, pengembang juga perlu memastikan bahwa aplikasi bekerja secara efisien tanpa bug atau gangguan.] 

Secara keseluruhan, proses pengembangan aplikasi SmartFood yang berakhir pada tahap uji coba sangat penting untuk memastikan bahwa aplikasi berfungsi sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Dengan pengujian yang menyeluruh, aplikasi siap untuk diluncurkan kepada pengguna dengan kepercayaan bahwa fitur-fitur utama, seperti pengingat makanan, manajemen stok, dan donasi, berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi pengguna dalam kehidupan sehari-hari.

Pihak yang terlibat dalam uji coba smartfood 

Pembuatan aplikasi ini membutuhkan bantuan dari masing-masing pihak yang memiliki peran penting dalam memastikan aplikasi tersebut memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Berikut adalah pihak-pihak yang terlibat dalam proses ini: 

Mahasiswa Pengembang 

Mahasiswa yang memiliki keahlian dalam bidang pengembangan perangkat lunak.Mereka bertanggung jawab untuk menulis kode dan mengimplementasikan fitur-fitur aplikasi, mulai dari desain antarmuka hingga pengelolaan data dan server. Pengembang mahasiswa ini dapat berasal dari berbagai jurusan teknologi seperti Teknik Informatika, Ilmu Komputer, atau Sistem Informasi. 

Mahasiswa Desainer 

UI/UX Mahasiswa yang mempelajari desain grafis atau multimedia berperan dalam merancang antarmuka pengguna (UI) dan pengalaman pengguna (UX) aplikasi. Mereka bertanggung jawab agar aplikasi mudah digunakan dan memberikan pengalaman pengguna yang baik, sehingga mampu menarik perhatian dan memudahkan pengguna dalam berinteraksi dengan fitur aplikasi. 

Analis Bisnis Mahasiswa 

Mahasiswa yang memiliki latar belakang bisnis, manajemen, atau ekonomi dapat berperan sebagai analis bisnis. Mereka mengidentifikasi kebutuhan pasar, merancang model bisnis yang tepat, dan memastikan aplikasi memiliki dampak yang relevan dan berkelanjutan. Selain itu, mereka membantu dalam pengembangan strategi untuk memonetisasi aplikasi atau menciptakan manfaat ekonomi yang nyata. 

Komunitas Mahasiswa dan Masyarakat 

Komunitas mahasiswa, organisasi kemahasiswaan, dan masyarakat lokal bisa menjadi sumber umpan balik serta pengguna awal aplikasi. Dengan melibatkan komunitas ini, pengembang aplikasi dapat melakukan uji coba (testing) dan menerima masukan langsung dari calon pengguna mengenai fitur-fitur yang diinginkan atau perlu diperbaiki. 

Pakar Bidang Terkait 

Mahasiswa atau dosen yang ahli di bidang tertentu, misalnya teknologi pangan, kesehatan, lingkungan, atau pendidikan, terlibat untuk memberikan masukan teknis mengenai konten atau layanan yang disediakan oleh aplikasi. Mereka memastikan bahwa informasi yang disampaikan melalui aplikasi akurat dan sesuai dengan standar profesional. 

Pemerintah atau Lembaga Terkait 

Untuk memastikan aplikasi dapat memberikan dampak skala besar, mahasiswa perlu bekerja sama dengan pemerintah atau lembaga terkait. Kerjasama ini membantu kelancaran legalitas aplikasi smartfood. Kolaborasi yang memungkinkan aplikasi untuk diterapkan dalam skala yang lebih luas dan sesuai dengan kebijakan pemerintah.

Investor atau Sponsor

Pengembangan aplikasi smartfood butuh dukungan dari investor atau sponsor untuk mendanai pengembangan dan peluncuran aplikasi. Investor atau sponsor bisa melalui dari lembaga pemerintah, swasta, atau organisasi nirlaba yang tertarik untuk mendukung aplikasi smartfood ini. Dengan kolaborasi berbagai pihak ini, kami dapat mengembangkan aplikasi smartphone yang tidak hanya inovatif secara teknologi, tetapi juga relevan dan bermanfaat untuk masyarakat. Pembuatan aplikasi semacam ini dapat berkontribusi pada pembangunan Indonesia yang lebih maju, baik dalam aspek sosial, ekonomi, maupun teknologi. 

Kesimpulan 

SmartFood adalah aplikasi inovatif yang bertujuan mengatasi masalah ketahanan pangan di Indonesia melalui edukasi pengolahan dan penyimpanan pangan berkelanjutan. Kelebihan aplikasi ini termasuk panduan komprehensif tentang pengolahan dan penyimpanan pangan, fitur penghitungan dan pemanfaatan stok makanan, serta edukasi tentang dampak lingkungan. SmartFood bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan pangan yang efisien dan ramah lingkungan. Pengembangan aplikasi melibatkan berbagai pihak seperti mahasiswa pengembang, desainer UI/UX, analis bisnis, komunitas, pakar bidang terkait, pemerintah, investor, dan penyedia teknologi.

Ditulis Oleh:

Jeremy Reynold Manurung, Amay Waluyo, Agis Nurhidayah, dan Halimatun Khasanah

DARI DATA KE PETA: PEMANFAATAN GOOGLE MY MAPS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI ERA DIGITAL

 Latar Belakang 

Dalam kegiatan pembelajaran, penggunaan teknologi sangat diperlukan, hal ini karena dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran (Wijayanto, 2017), terkait penggunaan teknologi dalam pembelajaran memiliki dampak positif berdasarkan hasil penelitian (Handayani & Rahayu, 2020). Seiring perkembangan tersebut, maka seorang guru atau pendidik dituntut untuk meningkatkan kompetensi supaya dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik (Bakri et al., 2022). Salah satu elemen penting dalam pembelajaran adalah media pembelajaran (Hasan et al., 2021). Menurut Yusufhadi Miarso dalam Nurrita (2018) mengemukakan bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam dengan tujuan menyampaikan sesuatu yang mampu menstimulus perasaan, pikiran sehingga muncul kemauan belajar bagi pembelajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali.

Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran merupakan inovasi untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran, serta adanya media mampu membantu peserta didik dalam membangkitkan kreativitas, memotivasi belajar, dan meningkatkan berpikir tingkat tinggi (Muniadi, 2012). Media pembelajaran akan membuat proses kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, misalnya dari segi visual yang menarik serta dikombinasikan dengan video maupun animasi. Namun dalam proses pembelajaran, masih banyak pendidik yang kurang memahami dan mengetahui pembelajaran itu sendiri, sehingga pendidik hanya asal mengajar dan menerangkan tanpa memperhatikan proses dan model pembelajaran yang digunakan. Kebanyakan pendidik masih menggunakan model pembelajaran yang bersifat konvensional.

Menurut (Em & Friburgo, 1995), model konvensional adalah suatu pembelajaran yang mana dalam proses belajar mengajar dilakukan dengan cara yang lama, yaitu dalam penyampaian pelajaran pengajar masih mengandalkan ceramah. Model pembelajaran ini adalah pembelajaran yang berpusat pada guru, dimana peran guru mengendalikan atas kebanyakan penyajian pembelajaran (Paramitha, 2017). Model pembelajaran yang demikian membuat pelajar cenderung merasa bosan dan situasi menjadi monoton. Kekurangan lain dari pembelajaran konvensional cenderung mengkotak- kotakkan peserta didik, dan kegiatan belajar mengajar lebih menekankan pada hasil daripada proses (Paramitha, 2017). Dampak lain yaitu siswa menjadi pasif dan kurang aktif dalam suatu pembelajaran, disertai hasil belajar kurang maksimal.

Rendahnya minat belajar di kalangan pelajar menjadi tantangan besar dalam dunia pendidikan. Hal ini mendorong perkembangan teknologi yang dirancang untuk memfasilitasi proses belajar-mengajar agar lebih menarik dan interaktif. Teknologi seperti aplikasi pembelajaran berbasis gamifikasi, platform e-learning, dan alat bantu visual seperti Google My Maps ini dihadirkan untuk mengatasi kebosanan dalam belajar serta meningkatkan keterlibatan siswa. Dengan pendekatan yang lebih dinamis dan inovatif, teknologi ini diharapkan mampu menumbuhkan kembali minat belajar yang menurun dan membuat proses pembelajaran lebih efektif.

Gambaran Umum Google My Maps Google 

My Maps adalah sebuah paket lengkap untuk menciptakan suatu rancangan sistem aplikasi yang berkenaan dengan pemetaan atau petunjuk suatu lokasi, kita bisa berkreasi dengan berbagai fitur yang disediakan oleh Google My Maps, memanfaatkan layanan Maps Application Programming Interface (API) perancang sistem Aplikasi bisa menghemat waktu karena tidak membuat peta dari awal. Kita berhak menentukan apa-apa saja yang ingin ditampilkan pada Maps dan menentukan lokasi sesuai keinginan kita sebagai pengguna Google My Maps. Google My Maps merupakan salah satu fasilitas dari Google yang menyediakan layanan pemetaan suatu daerah. Pemetaan tersebut dilengkapi dengan berbagai kemampuan dan mudah digunakan. Kelengkapan lain pendukung peta tersebut seperti layanan informasi layanan publik, jalan, lokasi, dan lain-lain.

Google My Maps adalah suatu library yang berbentuk JavaScript. JavaScript adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat halaman web yang interaktif dan dinamis. Cara membuat My Google Maps untuk ditampilkan pada suatu web atau blog sangat mudah, hanya dengan membutuhkan pengetahuan mengenai HTML serta JavaScript, serta koneksi Internet. Dengan menggunakan Google My Maps kita dapat menghemat waktu dan biaya untuk membangun aplikasi peta digital sehingga kita dapat fokus hanya pada data-data yang akan ditampilkan. Dengan kata lain, dengan hanya membuatan suatu data atau atribut dan peta yang akan ditampilkan adalah milik Google sehingga tidak dipusingkan dengan membuat peta suatu lokasi.

Fitur-fitur Unggulan Google My Maps 

Berikut adalah beberapa fitur menarik dari Google My Maps yang dapat diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran:

Marker Interaktif 

Marker adalah penanda lokasi yang bisa ditambahkan di peta untuk menunjukkan titik tertentu yang penting, seperti tempat bersejarah, gunung, atau fasilitas publik. Marker bisa diperkaya dengan informasi tambahan seperti teks, gambar, atau video. 

Contoh: Dalam pelajaran sejarah, siswa bisa menandai lokasi pertempuran penting di masa penjajahan, seperti Pertempuran Surabaya. Setiap marker akan memiliki informasi mengenai tanggal dan peristiwa yang terjadi.

Polylines dan Polygons 

Polylines dan Polygons digunakan untuk menggambar garis yang menghubungkan berbagai titik di peta, sementara polygons memungkinkan pengguna menggambar area tertutup untuk menunjukkan wilayah tertentu. 

Contoh: Dalam pelajaran geografi, siswa dapat menggambar jalur migrasi manusia purba dari Afrika ke Asia. Atau, mereka bisa menggambar polygon untuk menunjukkan batas wilayah provinsi atau kerajaan di masa lalu. Siswa bisa menggambar batas wilayah atau jalur perdagangan, memungkinkan mereka memahami konsep seperti migrasi atau pergerakan komoditas dari satu wilayah ke wilayah lain. Dalam pelajaran geografi, guru bisa menggunakan fitur polylines untuk menggambarkan jalur migrasi manusia purba dari Afrika ke Asia dan Eropa. Siswa bisa menambahkan jalur migrasi, lalu membahas faktor-faktor lingkungan dan sosial yang mempengaruhi pergerakan tersebut. Di samping itu, polygon dapat digunakan untuk menggambarkan batas wilayah kerajaan kuno, seperti Kerajaan Majapahit, sehingga siswa dapat memahami sebaran kekuasaan di masa lampau.

Impor Data Impor 

Data: Pengguna dapat mengimpor data dalam format CSV atau KML yang berisi informasi lokasi dan metadata untuk ditampilkan langsung di peta. 

Contoh: Siswa dapat mengimpor data persebaran populasi atau flora dan fauna di suatu wilayah. Misalnya, mengimpor data dalam CSV tentang lokasi habitat harimau Sumatra di Indonesia, sehingga siswa bisa langsung melihat peta persebaran populasi hewan tersebut.

Kustomisasi Visual 

Kustomisasi Visual : Fitur ini memungkinkan pengguna mengubah tampilan peta, seperti warna marker, ikon, serta gaya garis dan area. Ini membuat peta lebih personal dan mudah diinterpretasikan sesuai kebutuhan. 

Contoh: Siswa bisa menggunakan warna yang berbeda untuk menandai berbagai tipe gunung berapi di Indonesia, seperti merah untuk gunung aktif dan hijau untuk yang dorman, sehingga lebih mudah diidentifikasi pada peta.Dalam pelajaran biologi, guru dapat meminta siswa untuk memetakan persebaran ekosistem hutan hujan di dunia. Siswa dapat menggunakan fitur kustomisasi visual untuk memberikan warna yang berbeda pada wilayah hutan hujan tropis di Amerika Selatan, Afrika, dan Asia Tenggara.

Kolaborasi Real-time 

Kolaborasi Real-time : Beberapa pengguna bisa bekerja sama dalam satu proyek peta secara bersamaan, di mana setiap orang bisa menambahkan informasi atau memodifikasi peta secara real-time. 

Contoh: Dalam tugas kelompok, siswa dapat bersama-sama membuat peta persebaran budaya di Indonesia. Setiap anggota bisa menambahkan marker yang berisi informasi tentang suku atau bahasa di berbagai provinsi, bekerja sama secara online meski berada di lokasi berbeda.

Contoh Praktis: Cara Membuat Peta Persebaran Gunung Api Tipe A di Indonesia dengan Google My Maps 

Untuk memudahkan pemahaman dan menambah daya tarik dalam pembelajaran geografi, berikut adalah panduan sederhana dan menarik dalam membuat peta persebaran gunung api Tipe A di Indonesia menggunakan Google My Maps. Langkah-langkah ini bisa langsung diterapkan oleh guru dan siswa.

Masuk ke Akun Google dan Buka Google My Maps

Langkah pertama, buka peramban internet dan masuk ke akun Google kamu. Setelah itu, ketik "Google My Maps" di kotak pencarian atau buka situsnya di Google My Maps. Ini adalah platform yang akan kita gunakan untuk membuat peta interaktif.

Buat Peta Baru

Setelah masuk, klik tombol "Create a new map" atau "Buat Peta Baru". Kamu akan melihat layar peta kosong yang siap diisi dengan informasi lokasi gunung berapi yang akan kita tandai.

Cari Lokasi Gunung Berapi

kasi atau impor data gunung berapi tipe A yang terkenal di Indonesia, seperti Gunung Merapi, Krakatau, atau Gunung Agung. Cukup ketik nama gunung di kolom pencarian, dan My Maps akan menampilkan lokasi yang tepat di peta.

Tambahkan Marker pada Lokasi Gunung

Setelah menemukan lokasi gunung berapi, tambahkan marker (penanda) di peta dengan mengklik ikon penanda di toolbar. Letakkan penanda pada lokasi gunung berapi tersebut, lalu tambahkan informasi penting seperti: 

-Nama gunung 
-Tipe letusan (misalnya, tipe A) 
-Ketinggian gunung 
-Aktivitas terkini atau sejarah letusan besar terakhir 

Kamu bisa menambahkan deskripsi singkat atau bahkan foto terkait untuk memberikan gambaran yang lebih jelas.

Tambahkan Gunung Lainnya dan Sesuaikan Peta

Ulangi langkah yang sama untuk gunung-gunung berapi lainnya di Indonesia, seperti Gunung Rinjani, Gunung Sinabung, dan Gunung Tambora. Kamu juga bisa mengubah warna marker untuk membuat tampilan peta lebih menarik dan membantu membedakan setiap gunung.

Simpan dan Bagikan Peta

Setelah selesai menambahkan semua lokasi, klik tombol "Simpan" untuk menyimpan peta yang telah kamu buat. Peta ini bisa dibagikan kepada teman sekelas atau guru untuk didiskusikan. Kamu bisa membagikan tautan peta atau mengunduhnya untuk dipresentasikan di kelas.

Strategi Implementasi Google My Maps dalam Pendidikan 

Untuk menerapkan Google My Maps secara efektif dalam kelas, ada beberapa strategi yang dapat diikuti: 
  • Pelatihan Guru: Memberikan pelatihan kepada guru tentang cara mengintegrasikan My Maps dalam kurikulum mereka.
  • Penerapan Proyek Berbasis Peta: Menggunakan peta sebagai alat untuk proyek-proyek berbasis kolaborasi. Misalnya, membuat peta persebaran budaya di Indonesia.
  • Menghubungkan Materi dengan Realitas Dunia: Peta memungkinkan siswa untuk melihat bagaimana materi yang mereka pelajari memiliki keterkaitan langsung dengan dunia nyata.
  • Dukungan Teknologi: Sekolah perlu memastikan infrastruktur teknologi, seperti akses internet dan perangkat yang memadai, untuk mendukung penggunaan My Maps secara maksimal.

Kesimpulan 
Di era digital, teknologi seperti Google My Maps membuka peluang baru dalam pendidikan yang lebih interaktif dan kolaboratif. Platform ini memungkinkan siswa untuk belajar secara langsung dari dunia nyata melalui visualisasi peta yang dinamis. Dengan kemampuan untuk menandai lokasi, menganalisis data, dan berkolaborasi secara online, Google My Maps menjadi alat yang sangat efektif dalam mendorong pembelajaran yang aktif, relevan, dan menyenangkan. 

Saran 
Agar manfaat Google My Maps dapat dirasakan sepenuhnya, diperlukan pendekatan yang terstruktur dalam implementasinya. Pelatihan bagi guru, integrasi dalam kurikulum, serta penyediaan infrastruktur yang memadai adalah langkah- langkah kunci. Selain itu, sekolah harus terus mendorong kolaborasi antar siswa dalam proyek berbasis peta untuk meningkatkan keterampilan analitis dan kreativitas mereka.

Ditulis Oleh:
  • Ani Herawati (2313034080)
  • Najma Zinta Andina M (2314141034)
  • Alya Mei Sarah (2314121067)

Sanvello : Solusi Teknologi untuk Menangani Gangguan Kesehatan Mental Remaja di Era Digital

Masa remaja merupakan fase penting dalam perkembangan individu, ditandai oleh perubahan besar dalam aspek fisik, emosional, dan sosial. Periode ini sering kali diwarnai dengan berbagai tekanan, baik dari lingkungan akademis, keluarga, teman sebaya, maupun media sosial. Sayangnya, tantangan ini sering kali berdampak negatif terhadap kesehatan mental remaja. Menurut hasil survei Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) tahun 2022, 15,5 juta atau 34,8% remaja di Indonesia mengalami masalah kesehatan mental. Sementara itu, 2,45 juta atau 5,5% remaja terdiagnosis mengalami gangguan mental. Fenomena ini juga semakin diperburuk dengan perkembangan media sosial yang menciptakan tekanan sosial serta meningkatnya tuntutan akademis yang memicu stres.

Gangguan kesehatan mental pada remaja dapat memiliki dampak signifikan pada kualitas hidup mereka. Remaja yang menderita gangguan kesehatan mental lebih rentan mengalami kesulitan dalam belajar, memiliki masalah dalam berinteraksi dengan teman-teman, dan bahkan memiliki risiko lebih tinggi untuk melakukan perilaku merusak diri sendiri. Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) juga menemukan bahwa lebih dari dua perlima (43,8%) remaja tidak mencari bantuan karena lebih memilih untuk menangani sendiri masalah mereka. Alasan remaja tidak mengakses layanan kesehatan mental adalah takut akan pendapat orang lain, biaya, tidak tahu bagaimana mendapatkan bantuan.

Faktor-faktor penyebab gangguan kesehatan mental menurut Pratiwi dan Rusinani (2022) ialah sebagai berikut :

  1. Genetik yaitu faktor keturunan dapat meningkatkan risiko gangguan mental.
  2. Biologis merupakan ketidakseimbangan kimia di otak, infeksi, atau kerusakan otak
  3. Psikologis yaitu trauma masa kecil, pelecehan, dan kehilangan.
  4. Lingkungan sebagai stres kronis, lingkungan sosial yang buruk, dan pengalaman hidup yang menantang.

Gangguan mental pada remaja memiliki berbagai dampak negatif, baik jangka
pendek maupun jangka panjang:

1. Penurunan Prestasi
Menurut Anniko dkk (2019), remaja yang mengalami gangguan kesehatan mental seperti stres dan depresi sering kali mengalami kesulitan berkonsentrasi, mempelajari materi, atau menyelesaikan tugas. Hal ini dapat menyebabkan penurunan prestasi akademis yang signifikan, yang juga memperburuk kondisi mental mereka.

2. Isolasi Sosial
Natsuaki dkk (2006) menyatakan bahwa remaja dengan gangguan mental, seperti kecemasan sosial atau depresi, sering kali menarik diri dari hubungan sosial, merasa sulit berinteraksi dengan orang lain, dan cenderung menyendiri. Isolasi ini dapat memperburuk rasa kesepian dan meningkatkan risiko mengalami depresi lebih lanjut.

3. Perilaku Berisiko
Menurut Hallfors dkk (2005), remaja yang mengalami gangguan kesehatan mental lebih cenderung terlibat dalam perilaku berisiko seperti penyalahgunaan obat-obatan, alkohol, atau perilaku seksual yang tidak aman sebagai bentuk pelarian dari masalah emosional yang dihadapi. 

Gambaran Umum Aplikasi Sanvello
Sanvello adalah aplikasi kesehatan mental yang dirancang untuk membantu pengguna mengatasi stres, kecemasan, dan depresi melalui alat-alat berbasis terapi kognitif-perilaku (CBT). Dikembangkan oleh Pacifica Labs, Inc., aplikasi ini menawarkan berbagai fitur dan alat untuk mendukung pengguna dalam mencapai kesehatan mental yang lebih baik. Aplikasi ini menyediakan berbagai fitur, termasuk pelacakan suasana hati, meditasi terpandu, teknik relaksasi, dan latihan CBT. Pengguna dapat menetapkan tujuan kesehatan mental yang dipersonalisasi, seperti mengurangi kecemasan atau memperbaiki kualitas tidur, dan mengikuti rencana perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Sanvello juga memiliki komunitas online di mana pengguna dapat berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan. Dengan pendekatan holistik dan akses yang mudah, aplikasi ini menawarkan solusi praktis untuk meningkatkan kesejahteraan mental.

Fitur-fitur Sanvello

1. Mood Tracking : Sanvello memungkinkan pengguna untuk melacak emosi dan mood mereka sepanjang hari, memberikan wawasan berharga tentang keadaan mental mereka.

2. Goal Setting: Pengguna dapat menetapkan tujuan yang dipersonalisasi, seperti mengurangi kecemasan atau meningkatkan kualitas tidur.

3. Cognitive-Behavioral Therapy (CBT) Tools : Aplikasi ini menawarkan latihan dan aktivitas CBT-based untuk membantu pengguna mengidentifikasi dan menantang pola pikir negatif.

4. Relaxation Techniques : Sanvello menyediakan teknik relaksasi yang dipandu, termasuk meditasi, pernapasan dalam, dan relaksasi otot progresif.

5. Personalized Recommendations : Aplikasi ini menawarkan saran yang dipersonalisasi berdasarkan input pengguna, membantu mereka mengembangkan kebiasaan sehat dan mekanisme koping.

6. Community Support : Pengguna dapat terhubung dengan orang lain yang menghadapi masalah serupa, memberikan rasa komunitas dan dukungan.

Analisis Manfaat Aplikasi Sanvello

1. Aksesibilitas dan Kemudahan Penggunaan

Sanvello menyediakan akses mudah ke alat-alat terapi mental melalui smartphone. Pengguna dapat menggunakan aplikasi kapan saja, di mana saja, yang penting bagi mereka yang mungkin memiliki kendala untuk mendapatkan bantuan kesehatan mental secara langsung. Hal ini sangat bermanfaat bagi orang yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki jadwal sibuk yang tidak memungkinkan mereka untuk menghadiri sesi terapi secara langsung. Sanvello juga membantu mengurangi stigma dengan memberi pengguna privasi dalam mendapatkan dukungan kesehatan mental.

2. Terapi Berbasis Kognitif-Perilaku (CBT)

CBT adalah salah satu metode yang paling efektif dalam mengatasi masalah kecemasan dan depresi. Sanvello memberikan modul pelatihan berbasis CBT, yang membantu pengguna mengidentifikasi pola pikir negatif dan menggantinya dengan pikiran yang lebih sehat. Modul CBT yang tersedia dapat membantu pengguna belajar secara mandiri dan meningkatkan keterampilan coping mereka, yang memperkuat kemampuan mereka untuk menghadapi situasi sulit di masa depan. Namun, pengguna harus disiplin dan konsisten untuk mendapatkan manfaat maksimal.

3. Pelacakan Suasana Hati dan Kesehatan Mental

Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk melacak suasana hati mereka setiap hari dan memonitor perubahan emosional dari waktu ke waktu. Ini membantu pengguna memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi emosional mereka. Dengan memvisualisasikan suasana hati mereka, pengguna bisa mendapatkan wawasan tentang pola emosional yang berulang dan mencari tahu penyebab potensial stres atau depresi. Data ini bisa sangat membantu ketika dibawa ke terapis untuk diskusi lebih lanjut.

4. Meditasi dan Teknik Relaksasi

Sanvello menyediakan alat meditasi terpandu dan latihan relaksasi yang dapat membantu meredakan stres secara langsung. Analisis: Teknik meditasi terbukti dapat menurunkan tingkat stres dan kecemasan, memperbaiki konsentrasi, dan meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan. Penggunaan meditasi dalam Sanvello memberi pengguna keterampilan praktis yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

5. Dukungan Komunitas

Sanvello memiliki komunitas di mana pengguna dapat berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan dari sesama pengguna yang mengalami tantangan serupa. Analisis: Dukungan dari sesama dapat mengurangi perasaan isolasi yang sering dialami oleh orang-orang yang berjuang dengan masalah mental. Komunitas online dapat menjadi ruang yang aman untuk berbicara secara terbuka, memberikan rasa keterhubungan dan validasi.

6. Rencana Perawatan Personal

Sanvello menawarkan rencana perawatan yang dapat dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan spesifik pengguna. Pengguna dapat memilih alat yang paling sesuai dengan situasi mereka. Analisis: Pendekatan yang dipersonalisasi memungkinkan pengguna untuk fokus pada area yang paling relevan dengan masalah mereka, yang dapat meningkatkan efektivitas aplikasi dalam membantu mereka mencapai tujuan kesehatan mental.

7. Efektivitas dalam Jangka Panjang

Sanvello memberikan alat yang membantu pengguna untuk mengelola kesehatan mental secara jangka panjang, bukan hanya sebagai solusi sementara. Analisis: Pengguna yang secara rutin menggunakan alat seperti pelacakan suasana hati, CBT, dan meditasi dapat memperkuat keterampilan mereka dalam mengatasi kecemasan dan stres seiring waktu, sehingga memperbaiki kesehatan mental mereka dalam jangka panjang.

_____

Ditulis Oleh:

  • Asyifa Maulya (2417021045)
  • Fathan Salaka R (2415061108)
  • Nala Lita (2314121026)
  • Tri puji lestari (2414131043)

UGRACEL (Urban Green Space Lampung): Transformasi Urban Melalui Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Kota Bandar Lampung Dalam Penanganan Perubahan Iklim 2030

Iklim sangat berpengaruh terhadap penurunan maupun peningkatan suhu lingkungan. Iklim menjadi salah satu parameter yang dapat digunakan untuk melihat pengaruh cuaca di suatu wilayah dan dampaknya terhadap lingkungan sekitar. Iklim adalah keadaan standar statistik yang dilihat untuk dijadikan sebagai acuan atau parameter cuaca yang berkaitan dengan curah hujan, suhu, tekanan, angin, kelembaban, dan penguapan yang terjadi di suatu daerah dalam jangka waktu yang lama. Sangat penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana iklim yang terjadi saat ini untuk mengantisipasi pengaruh yang akan ditimbulkan (Malino et al., 2021).

Perubahan iklim tidak hanya berdampak secara global, tetapi juga di Indonesia, khususnya di tingkat kota lingkungan sekitar. Perubahan iklim menjadi masalah yang mendesak dan berdampak di tingkat kota, khususnya Bandar Lampung. Dengan adanya perubahan iklim ini menyebabkan ketidaknyamanan akibat terjadinya peningkatan suhu, sehingga dibutuhkan upaya untuk mengatasi permasalahan ini.

Urbanisasi yang terjadi di wilayah Bandar Lampung merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan iklim dikarenakan adanya pembangunan infrastruktur dan juga bangunan lainnya yang menyebabkan kurangnya lahan hijau, pemotongan pohon untuk wilayah pembangunan, dan pemilihan wilayah pembangunan yang kurang tepat. Inovasi UGRACEL (Urban Green Space Lampung) menjadi salah satu upaya dalam penanganan perubahan iklim. UGRACEL dapat menciptakan transformasi urban untuk perbaikan kualitas lingkungan perkotaan dengan melakukan pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Bandar Lampung.

Perubahan Iklim di Indonesia

Berikut merupakan proyeksi perubahan iklim suhu minimum tahunan periode 2020-2049 terhadap 1976-2005 Skenario RCP8.5.


Suhu udara minimum adalah kondisi ketika suhu udara di wilayah tertentu terjadi pada titik terendah untuk interval waktu berikutnya, biasanya terjadi setiap hari (Kahar et al., 2024). Skenario RCP8.5 ini merupakan salah satu skenario yang digunakan dalam kenaikan gas rumah kaca (BMKG, 2024). Dari proyeksi perubahan iklim di atas terlihat bahwa suhu mengalami kenaikan yang sangat signifikan dengan adanya kenaikan suhu secara terus menerus, bahkan kenaikan suhu mengalami pertambahan dari 2°C hingga >3°C. Kenaikan suhu ini merupakan salah satu dampak dari terjadinya perubahan iklim sehingga berpengaruh buruk terhadap lingkungan dan kualitas udara.

Wilayah Ruang Terbuka Hijau (RTH) Di Provinsi Lampung

Berikut ini merupakan data luas wilayah dan luas RTH dibeberapa wilayah kabupaten/kota di provinsi Lampung tahun 2023.



Pada data di atas terdapat beberapa kabupaten/kota yang ada di provinsi Lampung. Dari data di atas dapat diketahui bahwa Ruang Terbuka Hijau (RTH) di beberapa kabupaten sangat sedikit, bahkan terdapat beberapa kabupaten yang tidak mempunyai atau tidak terdata dalam luas wilayah Ruang Terbuka Hijau (RTH). Hal ini dapat menyebabkan pengaruh perubahan iklim di Indonesia khususnya provinsi Lampung bertambah buruk.

UGRACEL Sebagai Upaya Penanganan Perubahan Iklim di Kota Bandar Lampung

UGRACEL merupakan salah satu inisiatif penghijauan kota untuk meningkatkan jumlah dan kualitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) melalui perencanaan kota hijau yang terintegritas dalam menangani perubahan iklim yang terjadi. Adanya perubahan iklim ini berdampak langsung terhadap kota Bandar Lampung dengan suhu yang terasa panas membuat kualitas udara menurun, curah hujan yang tidak menentu, dan rusaknya lingkungan sekitar akibat tidak meratanya pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Dengan adanya Urban Green Space di Bandar Lampung dapat meningkatkan kualitas udara yang lebih baik serta membuat lingkungan lebih nyaman. Pelaksanaan UGRACEL juga memerlukan perhatian pemerintah serta masyarakat dalam mendukung tercapainya pembangunan Ruang Hijau Terbuka (RTH). Melalui UGRACEL, pemerintah dapat melakukan pelatihan pentingnya pemahaman terhadap perubahan iklim dan dampaknya, mengajak masyarakat serta mahasiswa untuk berpartisipasi. Seluruh masyarakat dapat berpartisipasi dalam langkah awal dengan melakukan penanaman pohon dan perawatan UGRACEL yang telah dibangun sebelumnya.

Mekanisme Kerja UGRACEL

Implementasi UGRACEL (Urban Green Space Lampung) merupakan strategi terintegrasi dan inklusif yang dirancang untuk mengatasi dampak urbanisasi dan perubahan iklim di Kota Bandar Lampung. Langkah pertama dalam pelaksanaan program ini dimulai dengan penelitian komprehensif terkait kondisi lingkungan, termasuk kualitas udara, suhu, dan kerentanan kota terhadap perubahan iklim. Survei ini berfungsi untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi strategis yang memerlukan penghijauan, seperti tepi sungai, persimpangan jalan, dan lahan kosong di pusat kota, sehingga proses penghijauan dapat dilakukan secara efektif. Selain itu, regulasi yang ada seperti Peraturan Daerah (Perda) Kota Bandar Lampung Nomor 4 Tahun 2021 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW) Tahun 2021-2041, dijadikan acuan dalam pengadaan dan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Bandar Lampung. 

Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta menjadi elemen kunci dalam keberhasilan program ini. Pemerintah berperan sebagai perancang kebijakan dan penyedia regulasi, sementara masyarakat dan sektor swasta turut berperan dalam pendanaan serta implementasi. Sektor swasta berkontribusi melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung pembiayaan dan penyediaan sumber daya yang diperlukan. Di sisi lain, masyarakat diberdayakan melalui program edukasi dan pelatihan guna meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya menjaga lingkungan dan berpartisipasi dalam penghijauan kota. Keterlibatan berbagai pihak ini memastikan bahwa koordinasi dalam pelaksanaan program berjalan efektif. Pelaksanaan UGRACEL diawali dengan penanaman tanaman di lokasi yang telah ditentukan. Jenis tanaman yang dipilih disesuaikan dengan kondisi iklim tropis dan kemampuannya dalam menyerap polutan, sehingga dapat memberikan manfaat langsung bagi peningkatan kualitas udara. Lahan kosong atau bekas kawasan industri juga diubah menjadi RTH, yang tidak hanya meningkatkan kualitas lingkungan, tetapi juga memperindah estetika kota. Perencanaan ini memperhatikan kepadatan bangunan di sekitar zona hijau untuk memastikan ruang bagi vegetasi dan aktivitas sosial-fisik tetap tersedia, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan RTH dengan optimal.

_________

Ditulis Oleh 

  • Lamso Syawali Saputra (2316051122)
  • Jenicasari (2314191026)
  • Destryana Sitompul (2314141020)
  • Dwi Jayanti (2413022029)



Egg-cellent Solutions: Optimalisasi Tanah Pertanian dengan Pupuk Dolomit Berbasis Cangkang Telur untuk Meningkatkan Kualitas Tanah

 Pertanian modern menghadapi tantangan yang semakin kompleks dalam meningkatkan produktivitas dan mempertahankan kesuburan tanah. Salah satu solusi yang sering digunakan oleh petani adalah penerapan pupuk dolomit yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas tanah. Pupuk dolomit dikenal karena kemampuannya meningkatkan pH tanah, yang sangat penting untuk mengoptimalkan aktivitas mikroorganisme tanah. Mineral-mineral dalam pupuk dolomit juga berfungsi sebagai kation exchange capacity (CEC), yang membantu mengikat anion-anion penting seperti nitrat dan fosfat, sehingga menghindari hilangnya nutrisi tanaman melalui erosi air.

Pupuk dolomit juga efektif dalam mengurangi kadar logam berat dalam tanah, sehingga meningkatkan kesadaran lingkungan. Namun, seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan bahan yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis, muncul pertanyaan tentang alternatif bahan alami yang dapat digunakan sebagai pengganti kapur dolomit. Salah satu solusi inovatif yang mulai menarik perhatian adalah pemanfaatan bahan limbah organik, seperti cangkang telur, sebagai pupuk dolomit.

Cangkang telur sering kali menjadi sumber limbah rumah tangga yang terabaikan, padahal kulit telur mempunyai potensi besar untuk dimanfaatkan dalam bidang pertanian. Tepung cangkang telur kaya akan kalsium karbonat (CaCO3) dan magnesium karbonat (MgCO3), yang meningkatkan pH tanah. Komposisi kulit telur adalah 95,1% garam organik dan 3,3% bahan organik (terutama protein), menjadikannya sumber nutrisi yang sangat baik. Penggunaan tepung cangkang telur sebagai pengganti kapur dapat menjadi alternatif ramah lingkungan yang membantu mengurangi limbah sekaligus meningkatkan kualitas tanah. Dengan cara ini, sampah rumah tangga dapat dimanfaatkan untuk mendukung pertanian berkelanjutan (Nurjayanti dkk., 2012).

Dalam pembuatan pupuk dolamit dari cangkang telur memerlukan beberapa metode, yaitu:

Pengumpulan Cangkang Telur

Cangkang telur merupakan sumber kalsium karbonat (CaCO3) yang melimpah dan memiliki sifat yang mirip dengan dolomit (CaMg(CO3)2), mineral yang umum digunakan dalam pertanian untuk memperbaiki kualitas tanah. Dalam inovasi ini, cangkang telur yang dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti limbah rumah tangga dan limbah dari industri makanan. Proses pengumpulan ini tidak hanya membantu mengurangi limbah yang berakhir di tempat pembuangan sampah, tetapi juga menyediakan bahan baku yang berharga untuk diolah lebih lanjut menjadi pupuk yang bermanfaat.

Pengolahan Cangkang Telur

Setelah dikumpulkan, cangkang telur harus melalui beberapa tahap pemrosesan agar dapat digunakan sebagai bahan campuran pupuk. Tahap pertama adalah Pembersihan. Pembersihan cangkang telur dari sisa-sisa protein dan bagian dalam telur dibersihkan untuk memastikan cangkang steril dan bebas dari kontaminan. Cangkang telur dikeringkan secara menyeluruh untuk menghilangkan kelembapan, untuk mencegah pembusukan, dan memudahkan penggilingan. Setelah kering, cangkang telur digiling halus hingga menjadi serbuk. Hingga siap dicampur dengan bahan lain atau digunakan langsung sebagai pupuk kalsium karbonat.

Penggabungan dengan Dolomit

Serbuk cangkang telur yang telah diproses dapat dicampurkan dengan dolomit yang telah digiling menjadi serbuk. Campuran ini akan meningkatkan kandungan kalsium dan magnesium dalam tanah, dua nutrisi penting bagi pertumbuhan tanaman. Dolomit, yang kaya akan magnesium, bekerja secara sinergis dengan kalsium dari cangkang telur untuk memperbaiki keseimbangan pH tanah dan menyediakan nutrisi yang diperlukan tanaman. Jika dolomit sulit ditemukan, serbuk cangkang telur sendiri bisa digunakan sebagai sumber utama kalsium karbonat untuk memperbaiki keasaman tanah dan memperkaya kandungan kalsium tanah.


Penggunaan cangkang telur sebagai alternatif pupuk dolomit memiliki beberapa manfaat bagi kesuburan tanah, terutama pada tanah yang bersifat asam. Cangkang telur, yang mengandung sekitar 90% kalsium karbonat, berfungsi mirip dengan dolomit dalam menetralkan keasaman tanah. Aplikasi cangkang telur dapat meningkatkan pH tanah, sehingga nutrisi seperti fosfor (P) yang terikat pada kondisi asam dapat tersedia kembali untuk tanaman. Ini sangat penting karena fosfor adalah nutrisi kunci bagi perkembangan sel tanaman. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa penggunaan cangkang telur pada dosis tertentu dapat menaikkan pH tanah dan meningkatkan produksi tanaman, seperti pada tanaman kedelai di lahan Ultisol yang asam.

Penerapan cangkang telur sebagai bahan dasar pupuk dolomit memiliki tantangan yang harus dihadapi termasuk dalam kesadaran petani dan aksesibilitas. Banyak petani mungkin tidak mengetahui manfaat atau cara penggunaan pupuk dolomit berbasis cangkang telur. Petani sering kali lebih memilih pupuk yang sudah dikenal dan terbukti efektif. Sumber cangkang telur mungkin tidak selalu tersedia dalam jumlah yang cukup. Mengembangkan sistem pengumpulan cangkang telur dari berbagai sumber bisa menjadi tantangan.

Adapun solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut adalah dengan mengadakan program pelatihan untuk petani mengenai manfaat dan cara penggunaan pupuk dolomit berbasis cangkang telur. Penyuluhan ini dapat meliputi teknik pengolahan, aplikasi, dan pengaruhnya terhadap kesuburan tanah serta hasil pertanian dan membangun fasilitas pengolahan cangkang telur menjadi pupuk dolomit di tingkat lokal untuk memudahkan aksesibilitas. Fasilitas ini dapat dikelola secara bersama oleh kelompok tani.

Minggu, 20 Oktober 2024

MENGURAI STIGMA: PENTINGNYA KESADARAN AKAN KESEHATAN MENTAL DI ERA GLOBALISASI SAAT INI

Latar Belakang 

Kesehatan mental di Indonesia telah menjadi isu yang semakin diperhatikan dalam beberapa tahun terakhir, meskipun stigma sosial terkait gangguan mental masih sangat kuat. Berdasarkan data dari Riskesdas 2018, prevalensi gangguan mental emosional pada individu berusia 15 tahun ke atas mencapai 9,8%, yang setara dengan hampir 20 juta orang. Namun, hanya sebagian kecil dari mereka yang mencari bantuan profesional. Banyak individu yang mengalami gangguan mental merasa malu atau takut dianggap lemah jika mereka mengungkapkan perasaan atau meminta pertolongan. Hal ini dipengaruhi oleh budaya yang menekankan pentingnya 'ketahanan' individu dan menganggap masalah kesehatan mental sebagai tanda kelemahan pribadi, bukan sebagai kondisi medis yang valid. 

Di tingkat internasional, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa satu dari empat orang di dunia akan mengalami gangguan mental atau neurologis dalam hidup mereka. Ini menunjukkan seberapa umum masalah ini, termasuk di Indonesia. Kurangnya pemahaman tentang kesehatan mental, serta keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan mental, memperburuk situasi tersebut. Selain itu, kurangnya tenaga profesional di bidang kesehatan mental juga menjadi tantangan besar, terutama di daerah pedesaan, yang mengakibatkan ketidakmerataan akses bagi masyarakat yang membutuhkan perawatan. 

Stigma yang ada sering kali menghalangi masyarakat untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang diperlukan. Akibatnya, banyak orang membiarkan kondisi mereka memburuk, yang dapat berdampak negatif pada kualitas hidup, produktivitas, dan bahkan keselamatan jiwa mereka. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi stigma ini dan meningkatkan kesadaran publik mengenai pentingnya kesehatan mental di era modern ini. Dalam zaman di mana media sosial dan tekanan kehidupan sehari-hari memengaruhi kesejahteraan psikologis, sangat penting bagi masyarakat untuk menyadari bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.

Tantangan 

Stigma Kesehatan Mental di Indonesia Stigma terhadap kesehatan mental di Indonesia dapat dilihat dari berbagai perspektif, mulai dari cara berpikir masyarakat hingga kebijakan yang ada. Di banyak komunitas, gangguan mental sering kali diasosiasikan dengan 'kegilaan' atau dianggap sebagai akibat dari gangguan supranatural. Pandangan semacam ini menghalangi upaya untuk memperlakukan kesehatan mental secara medis dan rasional. Penelitian oleh Effendy et al. (2020) menunjukkan bahwa stigma yang tinggi terhadap kesehatan mental menghambat orang untuk mencari pengobatan. Selain itu, stigma ini tidak hanya berdampak pada individu dengan gangguan mental tetapi juga pada keluarga mereka yang sering kali dianggap gagal dalam mendidik atau merawat anak jika ada anggota keluarga yang mengalami masalah mental.

Dampak Kurangnya Kesadaran Kesehatan Mental 

Kurangnya pemahaman mengenai kesehatan mental tidak hanya menyebabkan individu tidak mendapatkan perawatan yang diperlukan tetapi juga berkontribusi pada masalah lain seperti pengangguran, kekerasan dalam rumah tangga, dan meningkatnya risiko bunuh diri. Data dari Komnas HAM menunjukkan bahwa 22,9% dari total kasus bunuh diri di Indonesia berkaitan dengan gangguan mental yang tidak ditangani dengan baik. Kurangnya pendidikan tentang kesehatan mental di sekolah-sekolah dan tempat kerja juga membuat masalah ini semakin sulit untuk ditangani. Ketidaktahuan masyarakat mengenai gejala-gejala gangguan mental serta ketakutan akan stigma menyebabkan banyak orang terlambat mendapatkan diagnosis yang tepat.

Pentingnya Menerapkan Gaya Hidup Sehat dan Dukungan Sosial 

Mengadopsi gaya hidup sehat dan meningkatkan aktivitas fisik dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan mental. Olahraga, misalnya, telah terbukti secara ilmiah mampu menurunkan tingkat kecemasan dan depresi dengan meningkatkan produksi endorfin—zat kimia yang meningkatkan suasana hati. Di Indonesia, kampanye untuk mendorong masyarakat lebih aktif berolahraga seperti 'Car Free Day' merupakan contoh positif bagaimana aktivitas fisik dapat dipromosikan untuk menjaga kesehatan mental.

Selain itu, komunitas juga memiliki peranan penting sebagai tempat untuk berbagi perasaan dan mendapatkan dukungan sosial. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial yang solid dari keluarga, teman, atau komunitas dapat mengurangi dampak negatif dari stres dan kecemasan. Di Indonesia, kelompok-kelompok pendukung seperti 'Komunitas Peduli Kesehatan Mental' mulai bermunculan sebagai wadah bagi individu yang mengalami masalah kesehatan mental untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Kesehatan Mental & Tantangan yang Dihadapi di Era Globalisasi saat ini

Era globalisasi telah membawa sejumlah faktor yang memengaruhi kesehatan mental secara signifikan. Pertama, tekanan ekonomi global yang semakin intens telah menciptakan ketidakpastian pekerjaan dan stres finansial yang lebih besar. Kedua, perubahan sosial budaya yang cepat, termasuk pergeseran nilai-nilai tradisional, dapat menimbulkan konflik identitas dan keterasingan. Ketiga, paparan media yang konstan, terutama melalui platform media sosial, dapat menyebabkan perbandingan sosial yang tidak sehat dan kecemasan. Keempat, urbanisasi yang cepat dan perubahan lingkungan global seperti krisis iklim juga berkontribusi pada peningkatan stres dan kecemasan kolektif. 

Tantangan utama yang dihadapi dalam konteks ini termasuk stigma yang masih kuat terhadap masalah kesehatan mental, yang menghalangi banyak orang untuk mencari bantuan. Ketidakmerataan akses terhadap layanan kesehatan mental, terutama di negara-negara berkembang, juga menjadi masalah serius. Kurangnya sumber daya, baik dalam hal tenaga profesional maupun fasilitas kesehatan mental, semakin memperburuk situasi. Selain itu, kesenjangan digital menciptakan disparitas dalam akses terhadap informasi dan layanan kesehatan mental berbasis teknologi. Mengembangkan kebijakan kesehatan mental yang responsif terhadap perubahan global yang cepat juga menjadi tantangan tersendiri bagi pembuat kebijakan dan praktisi kesehatan.

Era globalisasi telah membawa sejumlah faktor yang memengaruhi kesehatan mental secara signifikan. Pertama, tekanan ekonomi global yang semakin intens telah menciptakan ketidakpastian pekerjaan dan stres finansial yang lebih besar. Kedua, perubahan sosial budaya yang cepat, termasuk pergeseran nilai-nilai tradisional, dapat menimbulkan konflik identitas dan keterasingan. Ketiga, paparan media yang konstan, terutama melalui platform media sosial, dapat menyebabkan perbandingan sosial yang tidak sehat dan kecemasan. Keempat, urbanisasi yang cepat dan perubahan lingkungan global seperti krisis iklim juga berkontribusi pada peningkatan stres dan kecemasan kolektif. Tantangan utama yang dihadapi dalam konteks ini termasuk stigma yang masih kuat terhadap masalah kesehatan mental, yang menghalangi banyak orang untuk mencari bantuan. Ketidakmerataan akses terhadap layanan kesehatan mental, terutama di negara-negara berkembang, juga menjadi masalah serius. Kurangnya sumber daya, baik dalam hal tenaga profesional maupun fasilitas kesehatan mental, semakin memperburuk situasi. Selain itu, kesenjangan digital menciptakan disparitas dalam akses terhadap informasi dan layanan kesehatan mental berbasis teknologi. Mengembangkan kebijakan kesehatan mental yang responsif terhadap perubahan global yang cepat juga menjadi tantangan tersendiri bagi pembuat kebijakan dan praktisi kesehatan.

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental & Strategi yang Tepat dalam Pengimplementasian tentang Kesadaran Mental di Era Globalisasi saat ini 

Menjaga kesehatan mental di era globalisasi menjadi semakin penting mengingat dampaknya yang luas terhadap produktivitas, hubungan sosial, dan kualitas hidup secara keseluruhan. Kesehatan mental yang baik meningkatkan ketahanan individu dalam menghadapi tantangan dan perubahan cepat yang menjadi ciri khas era globalisasi. Oleh karena itu, mengembangkan strategi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran dan menjaga kesehatan mental menjadi prioritas utama.

Strategi yang tepat dalam pengimplementasian kesadaran mental di era globalisasi meliputi: 

Edukasi Publik: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kesehatan mental melalui kampanye media dan program pendidikan yang inovatif. 

Integrasi Teknologi: Memanfaatkan aplikasi mobile dan platform online untuk menyediakan sumber daya kesehatan mental dan dukungan yang mudah diakses.

Kebijakan Inklusif: Mengembangkan kebijakan di tempat kerja dan institusi pendidikan yang secara aktif mendukung kesehatan mental. 

Kolaborasi Global: Mendorong kerjasama internasional dalam penelitian dan pertukaran praktik terbaik dalam kesehatan mental. 

Pendekatan Holistik: Mengintegrasikan kesehatan mental ke dalam perawatan kesehatan primer dan program kesejahteraan umum. 

Pemberdayaan Komunitas: Mendukung inisiatif berbasis masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan mental lokal. 

Adaptasi Budaya: Mengembangkan strategi kesehatan mental yang sensitif terhadap konteks budaya lokal dalam era global. 

Promosi Gaya Hidup Sehat: Mendorong aktivitas fisik, pola makan seimbang, dan teknik manajemen stres sebagai bagian dari kesehatan mental yang baik.

Kesimpulan 

Kesehatan mental adalah elemen penting dari kesejahteraan secara keseluruhan, terutama di era globalisasi yang penuh tantangan. Di Indonesia dan banyak negara lain, stigma serta kurangnya kesadaran tentang kesehatan mental masih menjadi penghalang utama bagi banyak orang untuk mendapatkan bantuan yang diperlukan. Namun, dengan meningkatnya pemahaman global tentang pentingnya kesehatan mental, terbuka peluang besar untuk melakukan perubahan positif. 

Mengadopsi gaya hidup sehat, termasuk aktivitas fisik reguler dan membangun hubungan sosial yang kuat, merupakan langkah penting dalam meningkatkan kesehatan mental masyarakat. Inisiatif seperti 'Car Free Day' dan pembentukan komunitas dukungan menunjukkan langkah positif dalam konteks Indonesia. Selain itu, strategi komprehensif yang melibatkan edukasi publik, integrasi teknologi, pengembangan kebijakan inklusif, dan kolaborasi global diperlukan untuk mengatasi tantangan kesehatan mental di era globalisasi.

Postingan Populer